Seorang bapak bersama anaknya yang berusia 8 tahun tinggal di Gua Ujungbatu Kabupaten Jepara, tengah viral. Dinsos menyebutkan bapak yang memiliki nama Guntur (57) itu memiliki keinginan menyekolahkan anaknya di pondok pesantren milik Habib Syech bin Abdul Qodir As-Segaf.
Subkoor Rehabilitasi Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jepara, Imam Bagus Sesulih, mengatakan seorang bapak bernama Guntur (57) warga Demak bersama anaknya tinggal di Gua Ujungbatu Jepara. Keduanya diketahui tinggal di gua selama dua pekan belakangan.
"Warga Demak, itu kan orang itu sudah dua minggu di gua tersebut, dua minggu terus kita laporkan kepada Dinsos Demak," kata Imam kepada detikJateng dihubungi lewat sambungan telepon, Jumat (7/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam mengatakan jika bapak dan anak tersebut sering keluar masuk di Dinsos Demak karena tinggal di jalanan. Terakhir keduanya pergi ke Gua Ujungbatu Jepara.
Mereka hidup di gua selama dua pekan. Selama itu sang bapak berjualan kangkung dan lukisan Saridin kepada warga. Usai berjualan kembali ke gua.
"Jika memang orang tersebut sudah sering keluar masuk, pernah ditangani Dinsos Demak dibawa ke rumah pelayanan sosial di Demak terus pergi, pergi ketangkap lagi, karena orang itu kan pergi dari satu tempat ke tempat lain, pernah dibawa ke rumah sakit juga dan terakhir di Jepara," jelasnya.
Imam mengatakan keduanya telah dibawa di rumah singgah Dinsos Jepara. Setelah dilakukan pemeriksaan dan ditanya, Guntur memiliki keinginan menyekolahkan anaknya. Karena anaknya yang berusia 8 tahun itu belum sekolah dan belum bisa berbicara. Guntur punya keinginan menyekolahkan anaknya di pondok pesantren milik Habib Syech di Solo.
"Kemarin kita bawa ke rumah singgah kami di Dinsos Jepara, kami tanya-tanya memang bersangkutan pikirannya agak tinggi di luar orang normal biasanya, dia ini ingin anaknya (sekolah), karena anaknya belum sekolah usia 8 tahun, belum bisa membaca, bicara susah karena sejak kecil dibawa ayahnya (hidup di jalanan)," jelasnya.
"Dia ingin anaknya sekolah di Habib Syech mau di pondoknya di situ, dia itu memiliki pikiran seperti ini 'ngapain disekolahkan kalau sekolah itu bayar, padahal ilmu gratis' kalau bayar tidak sesuai dengan di hati sekolah bayar sekolah harusnya gratis," Imam melanjutkan.
Imam mengatakan bapak bersama anak tersebut kini telah diserahkan kepada keluarganya yang dari Demak.
"Kemudian kita laporkan ke Dinsos Demak perangkat desa, dan keluarga kebetulan bawa ke rumah singgah jam 9, kemudian jam 12 sudah dijemput sama keluarga dan perangkat desa, terus dibawa ke keluarga di Demak," ungkap Imam.
(apl/cln)