Apa Beda Psikolog dan Psikiater? Ini Penjelasan Ranah Ilmu dan Keahliannya

Apa Beda Psikolog dan Psikiater? Ini Penjelasan Ranah Ilmu dan Keahliannya

Syifa - detikJateng
Senin, 03 Jun 2024 16:47 WIB
Ilustrasi psikolog
Ilustrasi beda psikolog dan psikiater. Foto: Getty Images/Chinnapong
Solo -

Ketika seseorang membutuhkan bantuan profesional terhadap permasalahan kesehatan mentalnya, tak jarang menemui kebingungan ke mana mereka harus berkonsultasi. Untuk itu, simak penjelasan beda ranah ilmu dan keahlian antara psikolog dan psikiater.

Psikolog dan psikiater memiliki keahlian yang berbeda meskipun sama-sama menangani permasalahan kesehatan mental, hal ini juga sejalan dengan pendidikan yang ditempuhnya.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan psikolog dan psikiater, baik dari ranah pendidikannya maupun keahliannya yang dikutip dari laman resmi Healthline.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa itu Psikolog?

Psikolog adalah adalah profesi yang mempelajari perilaku, pikiran, dan emosi manusia dari berbagai sudut pandang. Psikolog dapat membantu klien mengatasi permasalahan kesehatan mental dengan beberapa terapi dan diskusi. Psikolog juga dapat menggunakan berbagai tes kepribadian untuk membantu mengetahui penyebab masalah yang dialami klien serta untuk menetapkan diagnosa. Ilmu psikologi memiliki berbagai bidang pekerjaan profesional sebagai berikut:

1. Psikologi Klinis

Psikolog yang berada di ranah klinis dapat menangani klien yang mengalami masalah kesehatan mental, mulai dari memeriksa, mendiagnosis, dan memberikan psikoterapi. Psikolog klinis sebenarnya masih memiliki berbagai cabang, seperti psikolog klinis anak dan psikolog klinis dewasa.

ADVERTISEMENT

2. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikolog yang berada di ranah ini mempelajari perilaku manusia di tempat kerja serta dapat melakukan rekrutmen karyawan sesuai kriteria yang dicari. Selain itu psikolog dalam bidang ini juga dapat melakukan pelatihan pada karyawan untuk meningkatkan kerjasama tim dan keahlian-keahlian tertentu.

3. Psikologi Pendidikan

Psikolog yang berada di ranah ini mempelajari proses bagaimana seseorang belajar beserta masalah-masalah di dalamnya. Selain itu psikolog juga dapat mempelajari bakat dan minat dari seseorang.

4. Psikologi Sosial

Psikologi yang berada di ranah ini mempelajari perilaku seseorang berada di lingkungan sosial, mulai dari bentuk-bentuk komunikasi sampai persepsi yang ada pada masyarakat.

Apa itu Psikiater?

Psikiater adalah profesi dokter yang berfokus pada cabang dari ilmu kedokteran yang menangani permasalahan kesehatan mental mulai dari melakukan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan. Psikiater lebih bersudut pandang pada faktor biologis dalam melihat perkembangan gejala kesehatan mental seseorang. Berbagai bidang dipelajari oleh psikiater mulai dari unsur-unsur genetik, neurologi, psikologi, hingga psikofarmakologi (penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala mental illnes).

Sama halnya dengan psikolog, psikiater juga memiliki berbagai sub spesialis sebagai berikut:

1. Psikiater Forensik

Menangani kondisi psikologis seseorang yang berkaitan dengan hukum. Hasil pemeriksaan atau perwatan ini nantinya akan diikutsertakan dalam pertimbangan proses peradilan.

2. Psikiater Adiksi

Psikiatri dalam ranah ini menangani seseorang yang mengalami masalah kecanduan, seperti obat-obatan, alkohol dan narkoba. Psikiater dapat membantu seseorang mengurangi perilaku ketergantungan seseorang.

3. Psikiater Anak dan Remaja

Psikiater dalam ranah ini menangani masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan anak-anak dan remaja. Psikiater anak dan remaja akan melakukan evaluasi dan memberikan perawatan untuk gangguan mental seperti ADHD, depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku lainnya yang memengaruhi anak-anak dan remaja.

4. Psikiater Psikosomatic

Bidang ini mempelajari hubungan antara kondisi mental dan fisik seseorang. Psikiater psikosomatik membantu individu yang mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis, tetapi disebabkan oleh masalah psikologis atau emosional, seperti sakit perut atau gangguan pencernaan yang disebabkan oleh stres.

5. Psikiater Geriatri

Cabang psikiatri ini khusus memperhatikan masalah kesehatan mental pada kaum lanjut usia. Psikiater geriatri membantu dalam diagnosis dan manajemen gangguan mental yang lebih umum terjadi pada orang tua, seperti demensia, depresi pada lanjut usia, atau gangguan kecemasan.

Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Psikolog cenderung lebih banyak berfokus pada faktor sosial, budaya, keluarga, dan lingkungan dibandingkan faktor biologis dalam melihat hal-hal yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Psikolog mampu membantu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang dapat memicu terjadinya stress.

Meskipun begitu, psikolog tidak mengabaikan sepenuhnya faktor-faktor biologis yang mempengaruhi kejiwaan seseorang. Pengobatan yang digunakannya biasanya dalam bentuk konseling atau psikoterapi dengan berbagai teknik tergantung masalah kesehatan mental yang dialami klien.

Kemudian, psikiater lebih berfokus pada faktor biologis, seperti neurologi dan otak dalam mengidentifikasi penyebab seseorang mengalami permasalahan kejiwaan. Pengobatan yang biasa dilakukan psikolog bisa dalam bentuk terapi dan penggunaan obat-obatan.

Masalah kejiwaan yang ditangani psikiater biasanya lebih berat dari yang ditangani psikolog, seperti skizofrenia dan bipolar. Meskipun begitu, tidak jarang psikolog dan psikiater bekerja sama dalam menangani masalah kejiwaan seseorang. Secara garis besar perbedaan psikolog dan psikiater dapat dilihat dari ranah pendidikan yang ditempuh dan keahlian yang dimilikinya, berikut ini penjelasannya:

1. Perbedaan dari Segi Pendidikan yang Ditempuh

Psikiater dan psikolog memiliki perbedaan pada pendidikan yang ditempuh dan persyaratan perizinan praktik.

Mengutip dari laman Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, profesi psikolog perlu menempuh pendidikan S1 selama empat tahun dan kemudian dilanjut pendidikan profesi psikolog selama 2-3 semester. Kemudian setelah itu masih dilakukan pengujian kompetensi untuk mendapatkan gelar psikolog.

Seseorang yang telah dinyatakan lulus dari uji kompetensi akan mendapatkan Sertifikat Profesi Psikolog (SPP) dari perguruan tinggi, Surat Tanda Register (STR) sebagai psikolog di masing-masing tingkatan dari Induk Organisasi Profesi Himpunan Psikologi (HIMPSI), dan Surat Ijin Layanan Psikologi (SILP) dari Pemerintah Pusat.

Mengutip dari laman Universitas Indonesia, sedangkan psikiater perlu menempuh pendidikan dokter umum terlebih dahulu selama enam tahun kemudian dilanjut pendidikan profesi spesialis kejiwaan selama empat tahun dan mengurus Surat Izin Praktik (SIP).

2. Perbedaan dari Segi Keahlian dan Praktik

Psikolog dan Psikiater memiliki perbedaan keahlian, meskipun terkadang bekerja di layanan kesehatan yang sama, seperti rumah sakit, klinik, dan program rehabilitasi.

Psikolog menangani permasalahan kesehatan mental dengan serangkaian sesi konseling atau psikoterapi. Hal ini dilakukan dengan memberikan ruang kepada klien untuk berbagai gejala permasalahan kesehatan mentalnya dan tekanan emosi yang dirasakan.

Psikoterapi dapat dilakukan seorang diri, bersama pasangan, keluarga, maupun kelompok. Contoh psikoterapi yang sering digunakan adalah terapi perilaku kognitif (CBT) yang bertujuan untuk mengatasi emosi atau pikiran negatif. Perlu diingat bahwa psikolog tidak dapat meresepkan obat kepada klien.

Psikiater menangani permasalahan kesehatan mental dengan melakukan terapi dan penggunaan obat-obatan. Hal ini lah yang menjadi perbedaan paling terlihat antara psikolog dan psikiater, karena psikiater dapat meresepkan penggunaan obat-obatan kepada pasien untuk mengurangi gejala-gejala dari permasalahan kesehatan mental. Penggunaan obat-obatan ini diberikan kepada pasien yang mengalami masalah mental yang kompleks dan sulit untuk ditangani dengan terapi.

Bagaimana Cara Memilih Psikolog dengan Psikiater?

Memilih berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat didasarkan pada kondisi dan gejala kesehatan mental yang dialami. Apabila sedang mengalami permasalahan yang sulit dan ingin memahami pikiran dan perilaku untuk menghadapi masalah tersebut maka berkonsultasi dengan psikolog menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, apabila ingin mengatasi gejala masalah kesehatan mental dengan terapi tanpa penggunaan obat-obatan dapat memilih psikolog.

Sedangkan, apabila mengalami permasalahan kesehatan mental yang kompleks yang berhubungan dengan faktor neurologis, seperti skizofrenia, bipolar, dan depresi berat, maka psikiater menjadi pilihan yang tepat untuk melakukan pengobatan. Meskipun begitu, kombinasi antara terapi dan penggunaan obat-obatan juga kerap digunakan, sehingga psikolog dan psikiater bisa saja bekerjasama untuk menangani hal tersebut.

Nah, itulah penjelasan lengkap perbedaan psikolog dan psikiater. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Syifa'ul Husna peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads