.webp)
Alivia Rahma Azzahra, salah satu Siswi SMA Negeri 3 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, berhasil diterima di 12 universitas top dunia. Kedua belas perguruan tinggi itu tersebar di Amerika, Australia, Belanda, dan Canada.
Alivia mengaku sebelumnya mendaftar untuk 15 universitas dan akhirnya diterima di 12 kampus. Di antaranya University of California Berkeley, University of Monash, Wageningen University of Research, dan University of British Columbia.
"Saya memang sudah niatan melanjutkan study di Amerika. Sebenarnya ada 15 universitas yang saya daftarkan, 12 diterima, satu ditolak, dan dua wait list," kata Alivia saat dihubungi wartawan, Senin (3/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 12 kampus tersebut, Alivia memantapkan diri untuk memilih University of California Berkeley Amerika jurusan Mechanical Engineering.
"Saya memilih University of California Berkeley karena secara ranking itu nomor 3 di USA dan masuk 10 besar di dunia dalam jurusan saya," terangnya.
Untuk mempersiapkan diri, putri pertama dari dua bersaudara ini mengaku tidak belajar secara khusus. Bahkan untuk belajar bahasa, dia melakukannya dengan membaca banyak tulisan berbahasa Inggris.
"Bahasa Inggris saya belajar dari novel-novel bahasa Inggris atau cerita cerita di Twitter sih dulu, terus lama kelamaan bisa. Kendalanya, karena saya belajar bahasa Inggris informal, saat memulai bahasa Inggris yang formal agak susah. Tapi cukuplah sesuai standar kampus," jelasnya.
Lebih lanjut, siswi asal Cilongok itu berpesan bagi yang ingin bersekolah di luar negeri, agar rajin mencari informasi, dan peluang.
"Giat-giat cari informasi dan peluang. Lakukan banyak hal bermanfaat yang disukai, pasti ada hasilnya. Asal niat kita baik dan usaha kita tidak main-main, pasti itu tidak sia-sia," ungkap dia.
Rencananya usai menyelesaikan studi di California, Alivia berkeinginan untuk kembali dan mengembangkan ilmunya di Indonesia.
Sementara itu Kepala SMA Negeri 3 Purwokerto Joko Budi Santoso mengatakan, Alivia merupakan siswa yang berprestasi, termasuk dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN).
"Alivia itu sosok yang ramah, humble, dan komunikatif. Ia juga berprestasi dalam OSN. Kami para guru sering berkomunikasi dengannya dan berdiskusi menguatkan mentalnya untuk belajar. Dia sebelumnya juga dipusatkan untuk belajar bahasa Inggris di Jakarta dan Bali," pungkasnya
(apl/ams)
