Penampakan Makam Han Siong Kong di Babagan Lasem

Penampakan Makam Han Siong Kong di Babagan Lasem

Mukhammad Fadlil - detikJateng
Senin, 03 Jun 2024 07:23 WIB
Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024).
Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng.
Rembang -

Makam Han Siong Kong hingga kini masih dapat dijumpai di Desa Babagan, Kecamatan Lasem, Rembang. Makam itu terletak berdekatan dengan permukiman warga dan areal tegal.

Saat detikJateng berkunjung ke lokasi makam, pada Rabu (29/5) siang, ternyata jarak antara lokasi pohon tempat jenazah Han ditelantarkan anaknya dengan lokasi makamnya terbilang cukup jauh, 300-an meter.

Ada papan nama penunjuk lokasi makam. Di papan penunjuk lokasi tertulis 'Makam Keramat Han Wee Sing (Nama lain Han Siong Kong) di Desa Babagan'. Di lokasi makam suasanya sepi, dikelilingi tanaman semak-semak sebagai pagar pembatas. Di lokasi hanya ada dua makam. Dua-duanya berciri khas makam Tionghoa. Material bangunannya memakai tembok, dicat berwarna putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu makam ukurannya cenderung lebih besar dan makam yang satunya lagi berukuran lebih kecil. Kedua makam itu ada bongpainya atau batu nisan Cina. Masing-masing bongpai itu memakai tulisan aksara Cina.

Ketua Pokdarwis Desa Babagan, yang sekaligus Pemerhati Budaya dan Sejarah di Lasem mengatakan, makam keramat Han Wee Sing di desanya itu adalah makamnya Han Siong Kong.

ADVERTISEMENT

"Ya makamnya di situ (Desa Babagan). Ada papan petunjuk, 'Makam Keramat Han Wee Sing di Desa Babagan'. Itu Makamnya Han Siong Kong. Dia dikenal juga dengan nama Han Wee Sing atau Han Siong Kong. Yang besar itu makamnya Han Siong Kong, kalau kecil itu Dewa Bumi. Orang Tionghoa kalau mau nyekar harus nyembayangi dulu Dewa Bumi. Ibarat orang Jawa kalau mau kirim doa orang tuanya, harus nyebut Nabi Muhammad dulu," tutur Agik saat ditemui detikJateng, Rabu (29/5/2024) di Lasem.

Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024).Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng

Nama Han Siong Kong menjadi lebih dikenal setelah munculnya legenda kutukan terhadap anak turunnya. Cerita legenda itu bermula dari sebuah kisah tentang suatu keluarga yang berjaya atas usaha dagangnya. Yakni keluarga Han Siong Kong dari Tian Bao (Fujian) yang datang ke Lasem pada era tahun 1700.

Dia merupakan generasi awal yang hidup dan menikah di Lasem, sehingga memiliki lima orang anak.

"Han Siong Kong itu dateng dari Tian Bao (Fujian) terus sampai ke Lasem sekitar 1700-an. Dia sebagai generasi pertama yang turun di sini (Lasem), hidup di sini. Terus menikah, punya lima anak. Dia kaya sukses dengan usaha dagangnya," tutur Agni.

Masalah muncul dari anak-anak Han, yang disebutkan suka menghambur-hamburkan harta milik sang ayah. Mereka, anak-anaknya Han Siong Kong hobi berfoya-foya dan doyan bermain judi.
Kala sang ayah meninggal, anak-anaknya Han Siong Kong menandu jenazahnya sang bapak untuk dibawa menuju ke tempat pemakaman di Desa Babagan, Lasem.

Setibanya di area makam, tiba-tiba hujan lebat datang mengguyur. Anak-anaknya Han Siong Kong yang semula menandu jenazah bapaknya itu, malah pergi meninggalkan jenazah dengan begitu saja.

"Kemudian mereka kembali lagi. Namun saat kembali, jenazah Han Siong Kong sudah tidak ada dan sudah di makam," tuturnya.

Beberapa saat kemudian ada petir dan muncul suara kutukan untuk marga Han secara misterius. Kutukan itu, melarang keturunan Han untuk tidak boleh datang dan tinggal di Lasem, kalau dilanggar maka akibatnya yang bersangkutan akan sengsara atau melarat.

"Beberapa saat, mereka balik lagi jenazahnya hilang dan sudah jadi makam. Tiba-tiba ada petir muncullah dan terdengarlah kutukan itu, bahwa keturunan Han tidak boleh tinggal di Lasem. Apabila melanggar akan jatuh miskin," sambung Agni.

Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024).Makam Han Wee Sing atau Han Siong Kong di Desa Babagan, Lasem, Rembang, Rabu (29/5/2024). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng



(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads