Misteri mayat membusuk yang ditemukan di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) diungkap polisi. Polisi menyebut mayat pria berinisial DK alias Depoy itu diduga seorang bandar narkoba yang tengah lari dari kejaran polisi.
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq menduga Depoy bersembunyi di dalam toren air untuk menghindari pengejaran polisi. Pasalnya, sebelum jasad Depoy ditemukan dalam toren air, pihaknya mengamankan seorang pria inisial AA terkait kasus narkoba.
AA merupakan teman dari Depoy. AA diamankan pada Sabtu (25/5) di Pondok Aren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyebut polisi sempat melewati rumah Depoy saat menangkap AA. Saat itulah kemungkinan Depoy berupaya melarikan diri.
"Kemungkinan, seperti itu (sembunyi di toren). Mengingat tersangka belakang ini (AA) menunjukkan rumahnya di mana, dan posisinya mau ke rumah kosong itu melewati rumahnya DK. Kita waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui rumah kosong itu," jelasnya, dikutip dari detikNews, Rabu (29/5/2024).
Kepada polisi, AA mengaku menyerahkan narkoba kepada P yang saat ini masih dalam pengejaran di rumah kosong milik DK alias Depoy. Di rumah kosong itu Depoy dkk sempat mengonsumsi narkoba bareng.
Kendalikan Jaringan Narkoba
Bambang menduga Depoy masih dalam kondisi terpengaruh narkoba saat bersembunyi di dalam toren air tersebut.
"Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan," imbuhnya.
Lanjut Bambang, Depoy termasuk kategori bandar narkoba. Dia juga yang mengendalikan jaringan.
"Kalau dari runutan cerita, DK adalah bagian BD (bandar), ya benar. Ya termasuk pengendali dong. Kan dia ngatur juga," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan membusuk di dalam toren air di sebuah rumah di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Terungkapnya temuan mayat ini berawal pemilik rumah, Sutrisno (46), yang curiga air di rumahnya bau busuk.
Dilansir detikNews, Sutrisno awalnya mencium bau busuk dari air yang sering dipakai keluarganya untuk mandi dan cuci baju. Bau busuk itu mulai tercium pada Minggu (26/5).
Bau busuk itu tidak hilang hingga Senin (27/5), bahkan semakin menjadi. Dia pun mengecek ke toren miliknya.
Sutrisno melanjutkan, ketika mengecek toren, dia sempat melihat lalat hijau yang di sekitar toren. Saat itulah dia melihat ada sesosok mayat.
"Ya sudah, saya cek dulu, saya ke atas. Nah, sebelum buka, ditutup toren itu ada lalat hijau, cuma ada tiga atau berapa. Saya buka, dua sampai empat putaran, pas dibuka, 'wah, ini mah bukan bangkai yang saya curigai'. Orang sebesar bantal. Ya sudah, langsung aku tutup, nggak lihat itu apa," kata Sutrisno di lokasi, Selasa (28/5).