Setiap hari selalu ada hari penting yang dirayakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Hari-hari penting tersebut dirayakan dengan tujuan yang berbeda-beda seperti memperingati suatu kejadian, merayakan sesuatu, atau bisa juga untuk mengingatkan orang-orang tentang sesuatu.
Tanggal 23 Mei 2024 jatuh pada hari Kamis Kliwon menurut kalender Jawa. Sedangkan berdasarkan kalender Hijriah, hari ini bertepatan dengan tanggal 14 Zulkaidah 1445 H. Hari ini bertepatan dengan beberapa hari penting, salah satunya Hari Raya Waisak. Hari Waisak tersebut merupakan hari suci umat Buddha.
Tidak hanya Hari Raya Waisak saja yang dirayakan pada tanggal 23 Mei 2024 ini, masih ada 13 hari penting lainnya yang jatuh tepat di hari ini, seperti Hari Penyu Sedunia, Hari Chardonnay Sedunia, dan Hari Menghentikan Fistula Rektovaginal Sedunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel ini detikJateng akan berikan penjelasan tentang beberapa hari penting yang diperingati pada tanggal 23 Mei 2024.
Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Apa?
1. Hari Raya Waisak
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, kata waisak berasal dari bahasa Sansekerta yang berbunyi Vaisakha dan bahasa Pali yang berbunyi Vesakha. Kata tersebut merupakan nama bulan yang ada di dalam kalender agama Buddha. Jika merujuk pada kalender Masehi, Hari Raya Waisak biasanya jatuh pada akhir April, akhir Mei, atau awal Juni.
Hari Waisak juga disebut juga Hari Raya Trisuci Waisak oleh para umat Buddha, karena hari ini menjadi peringatan bagi tiga peristiwa penting. Peristiwa tersebut adalah kelahiran Bodhisattva atau calon Buddha, Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 sebelum Masehi. Peristiwa yang kedua adalah penerangan sempurna yang dicapai oleh Petapa Gotama di Bodh pada tahun 588 sebelum Masehi, dan yang terakhir adalah wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.
Pencapaian penerangan sempurna yang diperingati saat Hari Waisak ini menjadi inspirasi bagi umat Buddha untuk selalu berbuat kebajikan. Karena melalui peristiwa-peristiwa tersebut, mereka dapat mengikuti serta meneladani tekad dan semangat yang pantang menyerah serta sifat-sifat luhur Buddha dan melakukan dhamma yang berarti hukum atau aturan dalam agama Buddha.
Semangat pantang menyerah dari Buddha Gautama ini ditunjukkan saat Ia terlahir sebagai Petapa Sumedha yang bertekad untuk menjadi Buddha di kehidupan selanjutnya. Lalu akhirnya Buddha terlahir kembali untuk terakhir kalinya dengan tujuan untuk menyempurnakan parami. Setelah tujuannya tercapai, dia lalu menghabiskan sisa hidupnya untuk menyebarkan dhamma dan membentuk Sangha atau persaudaraan para Bhikkhu.
Melalui perjalanan hidupnya itu lah para umat Buddha mengerti apa artinya perjuangan. Oleh karena itu Hari Waisak ini dirayakan sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada Buddha dengan melakukan puja di detik-detik bulan purnama, melaksanakan dhamma dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hari Penyu Sedunia
Hari Penyu Sedunia atau World Turtle Day dirayakan setiap tahunnya pada 23 Mei dengan tujuan untuk menghormati hewan tangguh satu ini yang memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem laut. Dikutip dari National Today, penyu menggali lubang di pantai yang tidak dihuni oleh hewan lainnya dan menjaga pantai agar tetap bersih karena mereka memakan bangkai ikan yang tersapu hingga ke bibir pantai. Aksinya tersebut membuat ekosistem menjadi seimbang, oleh sebab itu, hari perayaan ini penting untuk melestarikan penyu.
Hari perayaan ini pertama kali dirayakan oleh Komunitas Penyelamat Penyu Amerika di tahun 2002 yang menyoroti tentang penderitaan dan berkurangnya jumlah penyu karena adanya campur tangan dari manusia dan juga lingkungan yang berbahaya. Komunitas ini dibentuk oleh Susan Tellem dan Marshall Thompson pada 1990. Sejak pertama kali didirikan hingga sekarang, komunitas tersebut telah memberikan rumah bagi lebih dari 4 ribu penyu dan kura-kura.
Di hari yang penting ini, detikers harus mengetahui penyu dan kura-kura adalah dua hewan yang berbeda. Perbedaannya yaitu penyu hanya bisa hidup hingga usia 40 tahun saja, sedangkan kura-kura dapat hidup hingga usia 300 tahun.
Tidak hanya itu, penyu juga memiliki beberapa fakta unik seperti cangkangnya yang merupakan bagian dari kerangka tubuhnya yang terbuat dari 50 tulang menurut para ahli. Lalu, walaupun terlihat sama semua, penyu sebenarnya memiliki 300 jenis, namun 129 di antara terancam bahaya.
Penyu juga merupakan salah satu hewan tertua yang ditemukan, penemuan pertama kali tersebut terjadi 200 juta tahun lalu bersamaan dengan dinosaurus. Fauna tangguh satu ini juga termasuk ke dalam daftar hewan yang diperdagangkan secara ilegal untuk diambil daging, cangkang, dan kulitnya.
Lalu Hari Penyu Sedunia ini dapat dirayakan dengan menjadi relawan merawat penyu yang sakit dan memberi makan mereka, atau bisa juga dilakukan dengan berdonasi ke komunitas penyelamat penyu lokal yang ada di sekitar daerah tempat tinggal atau juga ke Komunitas Penyelamat Penyu Amerika.
3. Hari untuk Menghentikan Fistula Obstetrik Sedunia
Hari untuk Menghentikan Fistula Obstetrik atau International Day to End Obstetric Fistula dirayakan setiap tahunnya pada 23 Mei. Dikutip dari laman National Today, peringatan hari penting ini berawal pada 2003 saat The United Nations Population Fund (UNFPA) mengadakan kampanye untuk menghentikan fistula, dan kemudian pada 2013 PBB menetapkan Hari untuk Menghentikan Fistula Obstetrik menjadi kampanye tahunan.
Hari peringatan ini memiliki tujuan untuk memberi dukungan dan menyebarkan kesadaran masyarakat tentang fistula obstetrik, sebuah cedera akibat persalinan yang sebagian besar menyerang para wanita yang hidup di wilayah dengan kondisi ekonomi yang buruk. Secara medis, kondisi ini digambarkan sebagai lubang abnormal yang terjadi di antara vagina dan rektum.
Peringatan hari ini pun menjadi penting karena menjadi sarana untuk menciptakan kesadaran tentang fistula obstetrik, karena kondisi ini masih belum dipublikasikan secara luas. Oleh sebab itu, dengan diciptakannya hari ini diharapkan akan semakin banyak lagi masyarakat dunia yang mengenal dan waspada tentang fistula obstetrik.
Tidak hanya itu, dengan merayakan hari penting ini, kita sudah partisipasi dalam memberi dukungan pada korban fistula obstetrik, karena wanita yang terkena kondisi ini sering dipandang buruk dan merasa malu. Oleh sebab itu, melalui dukungan yang diberikan, korban akan tahu bahwa mereka tidak sendiri dan tidak perlu merasa malu.
Lalu, hal yang dapat dilakukan dalam merayakan hari penting ini bisa melalui aksi paling mudah yaitu mengedukasi teman tentang apa itu fistula obstetrik dan bagaimana cara pencegahannya. Lalu bisa juga dengan berdonasi ke sebuah organisasi, komunitas, atau badan badan tertentu yang menangani wanita dengan fistula obstetrik.
Itulah penjelasan tentang hari perayaan yang terjadi di tanggal 23 Mei 2024, ada Hari Raya Waisak, Hari Penyu Sedunia, dan Hari untuk Menghentikan Fistula Obstetrik Sedunia.
Artikel ditulis oleh Herlin Pratiwi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka detikcom.
(cln/dil)