Siswa Madrasah Semarang Disetrika Senior di Asrama, Polisi Turun Tangan

Siswa Madrasah Semarang Disetrika Senior di Asrama, Polisi Turun Tangan

Afzal Nur Iman - detikJateng
Minggu, 19 Mei 2024 14:25 WIB
Ilustrasi kasus bullying
Ilustrasi bullying. Foto: Mindra Purnomo
Semarang -

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Semarang dilaporkan ke polisi usai melakukan penganiayaan terhadap adik kelasnya. Dia dilaporkan menganiaya korban menggunakan setrika.

"Orang tua korban yang mengetahui kabar hal tersebut, pada Kamis 16 Mei 2024 melaporkan kejadian ke Polres Semarang dan diterima langsung oleh unit PPA Satreskrim Polres Semarang," kata Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Aditya dalam keterangan yang diterima detikJateng, Minggu (19/5/2024).

Dia menyebut kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (13/5) di asrama sekolah itu. Korban merupakan adik kelas pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penganiayaan itu diduga berawal saat keduanya bertemu di masjid asrama. Pelaku diduga kesal dengan korban karena dia tak merespons saat diajak bersalaman.

"Terduga pelaku ingin bersalaman dengan korban, namun karena korban sedang berdoa sehingga korban tidak menanggapi keinginan terduga pelaku untuk salaman. Hal ini yang dimungkinkan memicu kemarahan terduga pelaku terhadap korban," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah korban tiba di asrama, terduga pelaku menghampiri dengan membawa setrika. Penganiayaan itu disebut terjadi saat korban sedang bertelanjang dada.

"Saat korban hendak istirahat dengan bertelanjang dada/tanpa menggunakan kaus, terduga pelaku mendatangi dan melakukan penganiayaan dengan menempelkan setrika ke dada korban," lanjutnya.

Pengasuh asrama yang melihat hal tersebut juga langsung mendatangi keduanya dan mencoba memberikan pertolongan kepada korban. Korban juga dilarikan ke rumah sakit.

Aditya menyebut kejadian itu masih didalami oleh unit PPA Satreskim Polrestabes Semarang. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti untuk mendalami kejadian tersebut.

"Sedang kami dalami dan pengumpulan alat bukti serta saksi saksi atas kejadian tersebut, dan penyidik unit PPA sedang mendalaminya," pungkasnya.




(ahr/rih)


Hide Ads