.webp)
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti yang sebelumnya mengambil formulir pendaftaran calon wakil wali kota lewat PDIP Semarang, kini berniat maju sebagai Wali Kota Semarang. Namun ia tidak lagi mencalonkan diri di PDIP, melainkan lewat PSI.
Hal ditandai dengan pengambilan formulir pendaftaran lewat DPD PSI Kota Semarang malam ini di kawasan Singosari, Kota Semarang. Ia disambut langsung oleh Ketua Partai PSI Semarang Melly Pangestu.
Ade mengatakan keputusannya itu berdasarkan saran dari beberapa tokoh dan rekan-rekannya. Maka ia memutuskan mengambil formulir di PSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang memberi masukan, Mas Ade mestinya ambil di PSI. Saya tanya kenapa? Kayaknya DNA PSI dengan dengan Mas Ade itu sama," ujar Ade menirukan rekannya yang memberi saran, Sabtu (18/5/2024) malam di daerah Singosari Kota Semarang.
Ia juga menyebutkan di PDIP sangat ketat persaingannya, maka sebagai orang non-partai, Ade harus mengelola kondisi dimana kansnya lebih besar.
"Kayaknya kemarin pertarungannya di PDI sangat sengit. Jadi saya pikir di sini kemungkinannya lebih besar. Karena saya bukan anggota partai, saya harus pintar-pintar mengelola dengan baik sehingga ada kans untuk mengabdikan diri ke Kota Semarang itu bisa lebih besar," ujarnya.
Saat ditanya apakah pilihannya ke PSI karena desakan followers media sosialnya yang kecewa Ade mendaftar di PDIP, ia menegaskan tidak. Untuk diketahui, Ade termasuk influencer dengan ratusan ribu followers dan jumlahnya sempat berkurang saat dia mengambil formulir di DPC PDIP Kota Semarang.
"Nggak, lah (tidak ada hubungannya dengan jumlah followersnya berkurang), itu hanya dinamika ya.
detikJateng kemudian menanyakan alasan Ade batal mendaftar lewat PDIP. Ade menjawab dengan perumpamaan urusan asmara.
"Nanti pendaftaran kan Agustus. Jadi ini saya harus cepat merespons. Misal pedekate cewek, nggak direspons ya cari yang responsnya kenceng," katanya.
Mantan Camat Gajahmungkur itu menegaskan akan segera mengembalikan formulir pendaftaran ke PSI. Dia juga menjelaskan terus berkomunikasi dengan partai lainnya.
(aku/aku)
