Sembilan orang sudah mengambil formulir Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang lewat PDI Perjuangan. Selain kader, ada pula pejabat dan mantan pejabat yang ikut mengambil formulir penjaringan itu.
Sekretaris DPC PDIP Semarang, Kadarlusman atau Pilus, mengatakan dari sembilan orang yang mengambil formulir, tiga diantaranya mengambil formulir calon Wali Kota Semarang, sisanya calon Wakil Wali Kota Semarang.
"Sudah sembilan dari warga Kota Semarang yang berniat ambil formulir dari PDI Perjuangan Kota Semarang. Sembilan itu tiga diantaranya mengambil calon Wali Kota, yang enam calon Wakil Wali Kota. Besok terakhir tanggal 11 Mei," kata Pilus di Kantor DPC PDIP Kota Semarang, Jumat (10/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan juga, dari sembilan itu ada dua non kader PDIP yaitu Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan Sekretaris Damkar Kota Semarang Ade Bhakti. Sedangkan mantan Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto sudah memiliki kartu anggota PDI-P.
"Di luar kader ada pak Iswar, ada mas Ade. Kemudian pak Fajar sudah punya KTA, dulu Kasatpol PP," ujarnya.
Ditanya soal petahana yaitu Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) apakah sudah melakukan komunikasi untuk mengambil formulir, Pilus menjelaskan belum ada sampai hari. Namun tidak menutup kemungkinan petahana mengambil di hari terakhir atau bahkan mengambil di tingkat DPD, bahkan DPP PDI-P.
"Ya kemungkinan (Ita ambil formulir). Di sini kan dibuka, ambil dari DPD boleh DPP boleh. Dari dulu seperti itu. Dan kami di DPC ini diperintah membuka. Sesuai perintah itu, kami laksanakan dan dibuka selebar-lebarnya, dibuka seluas-luasnya. Siapapun boleh ambil formulir. Toh nanti yang tentukan rekom DPP," jelas Pilus.
Sementara itu Ade Bhakti usai mengambil formulir mengatakan sudah meminta restu kepada keluarga termasuk orangtua untuk mengambil formulir calon Wakil Wali Kota Semarang. Ia mengatakan dirinya sadar diri tidak mengambil formulir calon Wali Kota.
"Yah , lebih ke sadar diri sih mas, tahu diri, dan saya juga tidak punya KTA PDIP. Jadi saya pikir peluang jadi wakil Wali Kota saya pikir secara perhitungan, saya pikir apa ya, lebih terbuka. Dan harapan saya juga siapapun Wali Kotanya dari PDI Perjuangan, harapan saya kalau wakil itu tidak hanya awak karo sikil tapi harapan saya apa yang ada di pikiran saya bisa berikan masukan ke Wali Kota siapapun nanti," jelas Ade usai mengambil formulir.
Pejabat yang juga selebgram itu menyebut memang partai lain yang berkomunikasi namun akhirnya memutuskan ke PDI-P. Mantan Camat Gajah Mungkur Kota Semarang itu berniat mencalonkan diri karena memanfaatkan kesempatan dimana warga pinggiran Kota Semarang yaitu Gunungpati bisa bermanfaat bagi warga Kota Semarang.
"Saya pikir sebagai warga Kota Semarang dari pinggiran dan keluarga kakek nenek petani, saya pikir saya ingin berikan manfaat, kesempatan yang saya dapatkan sampai hari ini, dan kesempatan ini saya pikir tidak semua orang dapat dan bisa rasakan dan saya akan gunakan ini untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Ditanya soal status Aparatur Sipil Negara (ASN), Ade mengaku siap mundur sesuai aturan jika nantinya mendapat mandat maju sebagai Calon Wakil Wali Kota Semarang.
"Sesuai ketetapan KPU kan seperti itu, setelah ditetapkan harus mundur (dari ASN)," tegasnya.
Untuk diketahui sembilan orang yang sudah mengambil formulir di DPC PDIP Kota Semarang yaitu:
Calon Wali Kota:
- Mantan Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi
- Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin
- Ketua Kadin, Baznas, KONI Kota Semarang, sekaligus kader Bateng Muda Indonesia (BMI) Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara.
Calon Wakil Wali Kota Semarang :
- Pengusaha Properti, Bimo Tri Wicaksomo
- Pengacara, Dio Hermansyah Bakri
- Anggota DPRD Kota Semarang, Hanik Khoiru Solikah
- Anggota DPRD Kota Semarang, Bambang Sri
- Mantan Kepala Satpol PP, Fajar Purwoto
- Sekretaris Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti.
(ahr/ahr)