Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2024 makin ramai berkat sejumlah tokoh yang berniat maju. Melihat dinamika saat ini, ada kemungkinan petahana Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) akan head to head dengan AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi.
Hal itu diungkapkan pakar politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdurrahman di acara Ngobrol Politik 'Tergiur Figur' yang digelar FWPJT dan Forwakot di Setos Cafe Semarang, Kamis (16/5). Dalam acara itu juga dipaparkan hasil survei dari The Republic Institute.
![]() |
Wahid menjelaskan, jika melihat dari survei The Republic Institute soal kepuasan kinerja pemerintah, petahana Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) ada pada angka 53 persen. Hal itu bisa jadi peringatan bagi petahana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kemudian petahana itu maju lagi, itu salah satu faktor penting adalah tingkat kepuasan kinerja. Lihat tadi 53 persen, itu mengkhawatirkan. Lihat konteks lain, Pak Jokowi 2019 hampir 80 persen. Maka makin tinggi keterpuasan makin tinggi keterpilihan. Ini warning buat petahana," kata Wahid di Setos Cafe Semarang, Kamis (16/5/2024).
Melihat kekalahan PDIP di Pilpres, Wahid menyebut PDIP akan berupaya menang di Kota Semarang, maka nantinya calon dari PDIP bisa dimungkinkan head to head Yoyok Sukawi yang saat ini dianggap sebagai penantang terkuat. Adapun kader PDIP yang cukup kuat saat ini adalah petahana Wali Kota.
"Sangat mungkin terjadi head to head (Ita dan Yoyok)," tegasnya.
Menurut Wahid, Yoyok sudah cukup modal untuk maju dengan pengalaman politiknya sebagai anggota DPR RI dan bos PSIS Semarang. Diketahui, ayah Yoyok juga mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip.
"Figur penantang itu Mas Yoyok. Beliau punya investasi di PSIS, anggota Dewan dan nasab bapaknya, jaringan politiknya jalan," ujarnya.
Wahid menambahkan, nostalgia Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Pilpres dimungkinkan terjadi di Pilwalkot Semarang. Diketahui, Yoyok sudah melamar seluruh partai KIM.
"Kalau kemudian bisa menyatukan (KIM), (Yoyok) face to face dengan Bu Ita mungkin terjadi. Relatif membahayakan inkumben," ucap dia.
Dalam acara tersebut dipaparkan survei dari The Republic Institute yang dilakukan pada 1-10 Mei 2024 dengan 800 sampel. Metode analisis yang dilakukan dengan pengambilan sampel Stratified Random Sampling dengan margin of error (MoE) sebesar 3,2 persen. Teknik pengambilan datanya dengan survei tatap muka menggunakan kuesioner oleh surveyor terlatih dan dilakukan spotcheck oleh supervisi senilai 20 persen dari total sampel.
Dalam survei tersebut, tiga nama tokoh yang elektabilitasnya cukup tinggi sebagai calon Wali Kota Semarang yaitu Hevearita Gunaryanti Rahayu (16,8 persen), Yoyok Sukawi (15,8 persen), dan Sekretaris Damkar serta influencer Ade Bhakti (14,5 persen).
Sedangkan elektabilitas untuk calon Wakil Wali Kota Semarang yaitu Ade Bhakti (22,3 persen), artis Lutfi Agizal (10,5 persen), dan anggota DPRD Kota Semarang Supriyadi (8,6 persen).
(dil/cln)