.webp)
Setelah tabrakan maut KA Argo Wilis dengan mobil Etios nomor polisi AD 8704 DO yang menewaskan dua orang, kini perlintasan kereta api sebidang di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten, dijaga. Lokasi dijaga oleh warga setempat.
"Mulai dijaga setelah kejadian itu (tabrakan). Ini yang jaga empat orang," ungkap Naryo (60), penjaga perlintasan Boto, kepada detikJateng di lokasi, Kamis (16/5/2024) siang.
Dijelaskan Naryo, penjagaan dilakukan dengan bergiliran empat orang. Perlintasan kereta dijaga setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dijaga dari pagi sampai pukul 24.00 WIB setelah itu ditutup. Kemarin juga dipasang lampu di tiga titik oleh Dinas Perhubungan dan yang jaga diberi HT," terang Naryo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Supriyono mengatakan selain dipasang lampu juga diberi penjaga agar kejadian kecelakaan tidak terulang. Untuk sementara satu orang satu sif.
"Satu orang satu sift dari Linmas desa setempat. Nantinya kita jaga seperti di perlintasan Pokak Kecamatan Ceper, Karangnongko di Kecamatan Klaten Utara dan Taji, Kecamatan Prambanan," kata Supriyono kepada detikJateng, Kamis (16/5).
Pantauan detikJateng, lampu yang dipasang Dinas Perhubungan berupa tiga lampu LED. Di timur dan barat perlintasan diberi palang bambu untuk menutup jika sudah tengah malam.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kereta api dengan mobil sedan Toyota Etios terjadi di perlintasan sebidang Dusun Bakalan, Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Klaten. Dua orang penumpang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
"Kejadian sekitar pukul 12.00 WIB. Mobil dari arah barat sempat mendahului saya tadi," ungkap saksi, Joko Tarno kepada detikJateng di lokasi, Rabu (1/5) siang.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten, Iptu Slamet Riyadi mengatakan untuk korban tewas lokasi teridentifikasi berinisial H (47) wanita, ASN, warga Dusun Karangjoho, Desa Krajan, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan sopir RAP (34) pria, warga Dusun Siroto, Desa Susukan, Ungaran Timur, Semarang meninggal di RS.
(cln/rih)
