Sungai Bengawan Solo di wilayah Kampung Sewu kembali tercemar limbah alkohol. Perum Tirta Jasa I mengambil sampel air untuk mengetahui kualitas air di sungai tersebut.
Analis Laboratorium Perum Jasa Tirta I Aji Putra mengatakan pihaknya mengambil sampel sungai di Sungai Bengawan Solo. Dirinya mengatakan, sampel air diambil sekira 3-5 liter.
"Pagi ini pengambilan sampel sungai Bengawan Solo, air yang diambil 3-5 liter," katanya ditemui di Kampung Sewu, Rabu (15/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Aji mengatakan bawa sampel tersebut untuk mengetahui kualitas air Bengawan solo. Ia mengatakan, air tersebut akan diuji di laboratorium dan membutuhkan waktu selama sepekan.
"Sebagai sampel untuk mengetahui kualitas air Bengawan Solo. Kira-kira hasil satu mingguan memerlukan waktunya," ucapnya.
Selain di Sewu, pihaknya juga akan menguji kualitas air di hulu sungai. "Untuk dibandingkan," pungkasnya.
Terpisah, anggota Sistem Pengawasan Masyarakat DLHK Jateng, Budi Utomo mengatakan bladu atau ikan mengapung kembali terjadi di Sungai Bengawan Solo di ruas Sangkah, Sewu, Pucang Sawit.
"Tadi terjadi 06.30 WIB pagi. Warga turun ke sungai ambil ikan. Tadi tahunya ada warga yang mancing terus tahu perubahan air lalu memberi tahu warga yang lain," tuturnya.
Ia mengatakan bladu terjadi karena perubahan warna sungai yang menjadi coklat tua. Ia mengatakan fenomena bladu sudah terjadi dua kali, yakni pada tanggal 7 Mei dan hari ini.
"Ini sudah dua kali sama yang kemarin. Sama sebelum Lebaran berarti tiga kali," ucapnya.
Budi menyebut bladu itu biasanya terjadi karena limbah alkohol dari kali Samin.
"Adu dari limbah biasanya limbah dari kali (sungai) Samin, kemungkinan besar IKM alkohol warna sungai berubah coklat tua, ikan kesulitan bernapas terus minggir dan ditangkap warga," pungkasnya.
(cln/apu)