Hendi soal Peluang PDIP Lawan Kotak Kosong di Pilwalkot Semarang: Bisa, Tapi...

Hendi soal Peluang PDIP Lawan Kotak Kosong di Pilwalkot Semarang: Bisa, Tapi...

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 13 Mei 2024 22:30 WIB
Hendrar Prihadi (Hendi) seusai acara peluncuran buku karyanya yang berjudul Model Tata Kelola Kota Cerdas Semarang, di Ballroom PO Hotel, Kota Semarang, Senin (13/5/2024).
Hendrar Prihadi (Hendi) seusai acara peluncuran buku karyanya yang berjudul 'Model Tata Kelola Kota Cerdas Semarang', di Ballroom PO Hotel, Kota Semarang, Senin (13/5/2024). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) buka suara soal kemungkinan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang dalam Pilkada 2024 akan melawan kotak kosong.

Seperti diketahui, saat Pilkada Kota Semarang 2020, Hendi dan Hevearita Gunaryanti juga berhadapan dengan kotak kosong.

Saat ditanya detikJateng soal kemungkinan paslon melawan kotak kosong di Pilkada Kota Semarang 2024, Hendi mengatakan hal itu bisa saja terjadi. Meski demikian, kata Hendi, partai lain saat ini juga masih mengupayakan untuk mengusung paslon mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Soal kemungkinan kotak kosong, lihat kondisi sekarang yang pengin (maju) banyak. Bisa sih kotak kosong, tapi pasti perlu tenaga luar biasa dan energi yang luar biasa. Karena partai lain ini juga pasti akan mengusung kadernya, mempunyai kepentingan dalam pilwakot," kata Hendi saat ditemui detikJateng seusai acara peluncuran buku karya Hendi yang berjudul 'Model Tata Kelola Kota Cerdas Semarang', di Ballroom PO Hotel, Senin (13/5/2024).

Menurut Hendi, saat ini cukup banyak yang berminat maju Pilkada Kota Semarang 2024. Dia bilang, di DPC PDIP Kota Semarang saja sudah ada 18 orang mengambil formulir hingga hari terakhir pendaftaran pada Sabtu (11/5) pekan lalu.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya (situasi politik) sama, tapi di 2024 ini di PDIP saja ada 18, hampir semua ini ngotot. Kenapa saya bilang ngotot? Karena mereka telepon bagaimana agar bisa dapat rekom," ujar mantan Wali Kota Semarang itu.

"Komunikasi dengan partai lain, kita kan teman semua, kalau ada perbedaan pandangan calon justru bisa buat kompetisi, sehat," imbuhnya.

Terkait 18 orang yang mengambil formulir di DPC PDIP Kota Semarang, Hendi menjelaskan, empat orang di antaranya mengambil formulir calon Wali Kota. Empat orang tersebut ialah petahana Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin, Ketua Baznas, KONI, dan Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara, dan anggota DPRD Kota Semarang Rukiyanto.

Saat ditanya soal pernyataan Ita yang menyebut mendapatkan 'dhawuh' atau perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Hendi tidak banyak berkomentar.

"Soal itu bisa tanya langsung ke beliau. Kalau saya nggak pernah dengar," ujar Hendi yang kini menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) memutuskan kembali maju dalam Pemilihan Wali Kota Semarang 2024. Sabtu (11/5) pekan lalu, dia mengambil formulir di DPC PDI-P Kota Semarang.

Ita mengatakan sebelumnya sempat menyatakan tidak akan maju dalam Pilwalkot karena ingin fokus dengan keluarga terutama anaknya. Namun, kata Ita, dirinya mendapat mandat dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Atas instruksi atas dhawuh Ibu Ketua Umum untuk saya bisa maju kembali karena sebagai salah satu kader perempuan PDI Perjuangan dan anak saya menyetujui untuk saya bisa maju lagi," kata Ita di kantor DPC PDIP Kota Semarang, Sabtu (11/5).

"Makanya saya kemarin masih mempertimbangkan, dan masih banyak PR yang harus diselesaikan, maka bismillah mengambil di hari ini. Hari terakhir dan tentunya kita berharap semua berjalan lancar," imbuhnya.

Ita mengaku sempat bertemu dengan Megawati ketika penyusunan buku berjudul 'Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia, untuk Wilayah Indonesia Bagian Timur'.

"Kan akan me-launching buku menu stunting Indonesia Timur, jadi sekaligus nyuwun restu dan sudah ada dhawuh dari ibu untuk maju kembali," ujar Ita saat itu.




(dil/apl)


Hide Ads