Seorang pekerja migran Indonesia asal Klaten, Puput Erna (34) dalam kondisi sakit dan kritis di RS Dubai, Uni Emirat Arab. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disnakertrans) Pemkab Klaten mengirimkan surat ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait riwayat Puput dan upaya pemulangannya.
"Kita sudah ke rumah, bertemu dengan ayah tenaga kerja tersebut. Kronologisnya (riwayat yang bersangkutan) kita kirimkan ke Kementerian Luar Negeri, tembusan ke provinsi dan BP2MI," jelas Kabid Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Pemkab Klaten, Setyanto Nugroho kepada detikJateng, Senin (13/5/2024) siang.
Dijelaskan Setyanto, setelah informasi perihal TKW itu viral, dinas langsung turun tangan. Keluarga Puput berhasil ditemukan pada Minggu (12/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari Sabtu itu kita kumpulkan data, karena belum jelas alamat dan RT RW nya. Baru Minggu pagi kemarin meskipun libur petugas bisa bertemu dengan keluarga," jelas Setyanto.
Dari hasil permintaan keterangan keluarga, lanjut Setyanto, Puput pergi ke Dubai tanpa sepengetahuan keluarga di Klaten. Yang bersangkutan berangkat dari Tangerang, Banten.
"Berangkat dari Tangerang, apakah lewat agensi kita belum tahu, agensinya apa juga belum tahu. Yang jelas tidak dari Klaten sehingga tidak ada datanya di Klaten," jelas Setyanto Nugroho.
Menurut Setyanto, pihak keluarga sempat putus kontak dengan Puput. Dan soal pemulangan atau penanganan lanjutan, Dinas hanya bisa menunggu informasi Kemenlu.
"Kita hanya bisa tinggal menunggu Kemenlu nanti seperti apa karena melibatkan dua negara. Yang jelas kita akan berupaya maksimal," pungkas Setyanto.
Ayah Puput, Sutikno (66) mengatakan petugas dinas datang ke rumah hari Minggu pagi. Petugas meminta data KTP, KK dan paspor lawas.
"Meminta data KTP, KK dan paspor lawas, datang pagi. Harapan kami mohon bantuan dari pemerintah atau yang berkompeten untuk mengurus nasib anak saya," ungkap Sutikno kepada detikJateng di rumahnya Tegal Blateran, Kecamatan Klaten Tengah.
Menurut Sutikno, keluarga tidak mengetahui jika anak ketiganya itu berangkat ke Dubai tahun 2021 lalu. Keluarga mengetahui jika berada di Dubai sekitar empat atau enam bulan setelahnya.
"Berangkat itu pas ramai COVID, kita tidak tahu, tidak tanda tangan, tidak diminta persetujuan. Loss contact hampir empat bulan dan sempat keluarga bingung mencari lalu tahu-tahu di Dubai," kata Sutikno.
Sebelumnya diberitakan, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Klaten dikabarkan dalam kondisi sakit dan kritis di Dubai, Uni Emirat Arab. TKW tersebut dalam kondisi kesulitan finansial untuk pemulangan.
Kabar nasib pilu TKW tersebut viral di media sosial. Kondisi TKW itu diunggah di akun Instagram kabar_klaten.
"Informasi dari temannya adik saya itu terkena kanker otak. Kondisi kritis di RS," ungkap Lidia, kakak Puput (35) saat dihubungi detikJateng, Sabtu (11/5).
Dijelaskan Lidia, adiknya bekerja di Dubai sudah sejak tahun 2021. Keluarga juga tidak mengetahui jika Puput berangkat ke Dubai.
"Kita tidak tahu kalau berangkat ke Dubai, tahunya kita ke Jakarta. Keluarga baru tahu setelah enam bulan di sana," jelas Lidia.
(aku/apl)