Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Namun ibadah ini hanya diwajibkan bagi kaum muslim yang mampu menjalankannya. Bagi yang belum mampu, bisa menjalankan ibadah yang pahalanya setara dengan haji.
Allah sangat memudahkan hamba-Nya dalam menjalankan ibadah. Bahkan bagi kita yang belum bisa datang langsung ke tanah suci, terdapat beberapa ibadah yang bisa kita kerjakan sesuai kemampuan masing-masing.
Terdapat enam ibadah yang pahalanya setara dengan haji. Mari simak penjelasan lengkapnya yang dirangkum dari buku Setia (Selagi Engkau Taat dan Ingat Allah) oleh Yasir Husain berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibadah yang Pahalanya Setara Haji
1. Sholat Lima Waktu Berjamaah
Sholat berjemaah di masjid adalah langkah penting dalam mengejar keridhaan Allah dan mendapatkan pahala-Nya. Bagi muslimin yang belum mampu berhaji, sholat berjamaah di masjid adalah kesempatan yang lebih mudah dan bisa dijalankan secara rutin.
Bahkan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa menjalankan sholat wajib lima waktu dengan berjamaah di masjid akan diganjar dengan pahala setara haji. Berikut ini haditsnya.
مَنْ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فِي الْجَمَاعَةِ فَهِيَ كَحَجَّةٍ وَ مَنْ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ تَطَوُّعِ فَهِيَ كَعُمْرَةٍ نَافِلَةٍ
Artinya:
"Siapa yang berjalan menuju sholat wajib berjamaah, maka ia seperti berhaji. Siapa yang berjalan menuju sholat sunnah, maka ia seperti melakukan umroh yang sunnah." (HR Thabrani)
2. Menghadiri Majelis Ilmu di Masjid
مَنْ غَدًا إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُرِيدُ إِلَّا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ، كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٌ تَامَّا حَجَّتُهُ
Artinya:
"Siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan, ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya." (HR Thabrani dalam Al- Mu'jam Al-Kabir, 8: 94. Syekh Al-Albani dalam Sahih At-Targhib wa At-Tarhib, no. 86 menyatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Menghadiri majelis ilmu di masjid memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Rasulullah SAW menyatakan bahwa siapa pun yang pergi ke masjid dengan niat belajar atau mengajarkan ilmu akan mendapatkan pahala sebesar haji yang sempurna.
Oleh karena itu, memakmurkan masjid dengan menghadiri majelis ilmu, menjalankan sholat lima waktu di dalamnya, dan aktif dalam kegiatan keagamaan adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Janji Allah tentang pahala yang pasti bagi mereka yang berusaha mengejar keridhoan-Nya menjadi motivasi utama untuk tidak pernah ragu dalam melangkah.
3. Sholat Isyraq
Sholat Isyraq merupakan sholat sunnah yang memiliki keutamaan besar, bahkan setara dengan pahala haji dan umroh. Tata cara pelaksanaannya sederhana, dimulai dengan melaksanakan sholat subuh berjemaah di masjid.
Setelah itu, berzikir dan melakukan kegiatan yang bermanfaat hingga matahari setinggi tombak. Kemudian, melaksanakan sholat dua rakaat yang disebut sholat isyraq atau sholat dhuha di awal waktu. Wanita pun bisa mendapatkan pahala yang sama jika melakukan proses serupa di tempatnya masing-masing.
Keutamaan sholat isyraq ini tertera di dalam hadits berikut:
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجَ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامَّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
Artinya:
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR Thabrani)
4. Berbakti kepada Orang Tua
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata, "Ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW, dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW, bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup. Rasul pun berkata padanya, 'Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumroh dan berjihad'." (HR Thabrani dan Baihaqi)
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang amat besar. Meski tak bisa membalas pengorbanan mereka, kita bisa terus berbakti dengan sebaik-baiknya. Orang tua telah berjuang dari awal hingga akhir untuk kita.
Bahkan, jika kita telah sukses, manfaatkanlah kesuksesan itu untuk berbakti kepada mereka. Jangan abaikan keinginan dan kebutuhan mereka selama sesuai dengan agama. Jika diberi pilihan, mereka akan memilih kebahagiaan kita daripada keinginan pribadi mereka.
Berbakti kepada orang tua dianggap setara dengan berhaji, berumrah, dan berjihad. Jika orang tua sudah tiada, kita masih bisa berbakti dengan doa, ampunan, menjalankan janji mereka, menjalin hubungan baik dengan keluarga, dan bersedekah atas nama mereka. Kesalehan seorang anak adalah amal jariyah bagi orang tua yang telah melahirkan dan mendidiknya.
5. Umrah di Bulan Ramadhan
Rasulullah SAW, pernah bertanya pada seorang wanita, "Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji Bersama kami?" Wanita itu menjawab, "Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya-ditunggangi suami dan anaknya la meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah SAW, bersabda, "Jika Ramadhan tiba, berumrohlah saat itu karena ummah Ramadan senilai dengan haji." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hadits di atas, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa umroh yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan nilainya setara dengan ibadah haji. Ini adalah kesempatan yang sangat istimewa bagi umat Islam untuk memperoleh pahala besar.
Meskipun umroh Ramadhan tidak menggantikan haji secara keseluruhan, tapi nilainya tetap sangat berharga. Islam memberikan kemudahan bagi umatnya untuk mendapatkan kebaikan, bahkan jika mereka memiliki keterbatasan dalam menjalankan ibadah tertentu.
6. Bertasbih, Tahmid, dan Takbir setelah Sholat
Setelah sholat, luangkan waktu untuk berdzikir dengan bertasbih, bertahmid, dan bertakbir. Dzikir ini bisa menjadi ladang pahala yang setara dengan haji, sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits berikut.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi SAW Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka sholat sebagaimana kami sholat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun, mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumroh, berjihad serta bersedekah. Nabi SAW, lantas bersabda, 'Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir sholat sebanyak tiga puluh tiga kali. Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh empat kali. Aku pun kembali padanya. Nabi SAW, bersabda, "Ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali." (HR Bukhari, no. 843)
Demikian penjelasan lengkap mengenai ibadah yang pahalanya setara dengan berhaji. Semoga bermanfaat!
(par/apu)