Umrah merupakan salah satu ibadah yang dilakukan umat Islam di Baitullah. Namun ibadah ini tidak sama dengan haji. Lantas, ibadah umrah berapa hari? Mari simak pembahasan di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya!
Dikutip dari buku Fiqih Lima Mazhab oleh Muhammad Jawad Mughniyah, umrah sendiri bermakna ziarah jika dilihat secara etimologis. Sedangkan secara terminologis, maknanya adalah berziarah ke Baitullah.
Umrah dapat dilaksanakan bersama atau terpisah dari haji. Banyak umat Islam yang memilih untuk melaksanakan umrah yang terpisah dengan haji untuk mengobati kerinduan dengan Baitullah, mengingat waktu tunggu haji yang cukup lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibadah Umrah Berapa Hari?
Dikutip dari laman resmi Badan Pengelola Keuangan Haji, durasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan umrah dari awal hingga akhir hanya sekitar 2-3 jam. Pasalnya, rukun dalam ibadah umrah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ibadah haji.
Meski ibadah umrah bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari sehari, masyarakat muslim biasanya melakukan perjalanan ibadah tersebut selama kurang lebih satu pekan.
Berbeda dengan ibadah haji yang membutuhkan waktu lebih lama. Ustaz Ahmad Sarwat Lc.MA dalam bukunya Ibadah Haji: Rukun Islam Kelima, menjelaskan ibadah haji paling cepat dilakukan selama 4 hari, yaitu pada tanggal 9-12 Dzulhijjah.
Waktu yang Tepat untuk Menunaikan Umrah
Umrah dapat dilaksanakan kapan saja, tetapi ada beberapa waktu yang utama untuk menjalankan ibadah ini.
1. Bulan Ramadhan
Dikutip dari buku Fiqh Ibadah oleh Prof Dr Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Prof Dr Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, umrah pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan, karena nilainya setara dengan haji.
Sebuah riwayat shahih menyebutkan bahwa Nabi pernah menyarankan Ummu Ma'qil untuk melakukan umrah pada bulan Ramadhan ketika ia tidak bisa melakukan haji bersama beliau (dalam haji wada). Beliau menjelaskan bahwa umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sama dengan haji.
Selain kepada Ummu Ma'qil, Nabi juga pernah menyarankan umrah di bulan Ramadhan kepada orang lain, mengingat keistimewaan waktu dan tempat di bulan Ramadhan.
2. Bulan Haji
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, terdapat 3 bulan dalam kalender hijriah yang termasuk dalam bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqadah, dan Dzulhijjah. Melaksanakan umrah di bulan haji juga termasuk dalam sunnah yang dijelaskan dalam hadits berikut.
ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΨ§Ψ¦ΩΨ΄ΩΨ©Ω Ψ±ΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΨ§: Ψ£ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΨΉΩΨͺΩΩ ΩΨ±Ω ΨΉΩΩ ΩΨ±ΩΨͺΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨΉΩΨ―ΩΨ©Ω ΩΩΨΉΩΩ ΩΨ±ΩΨ©Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ad
Artinya"
"Dari Aisyah ra: sungguh Nabi Muhammad saw pernah melakukan umrah dua kali, yaitu umrah pada bulan Dzulqa'dah dan umrah pada bulan Syawal."
Syarat, Rukun, dan Wajib Umrah
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, syarat umrah sama dengan syarat ibadah haji, yaitu:
- Beragama Islam
- Memiliki akal sehat
- Sehat secara jasmani dan rohani
- Baligh atau sudah mencapai usia dewasa
- Orang yang merdeka atau bukan budak
- Mampu, baik secara mental, fisik, maupun materi
Sementara rukun dalam ibadah umrah ada lima, yaitu:
- Ihram
- Tawaf
- Sa'i
- Mencukur atau memotong rambut
- Tertib, artinya melaksanakan semua rukun secara berurutan
Sementara itu, wajib dalam ibadah umrah hanya ada satu, yaitu ihram dari miqat. Miqat sendiri merupakan tempat atau batas bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah untuk memulai niat serta berihram.
Demikian penjelasan lengkap mengenai durasi ibadah umrah serta waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Semoga bermanfaat!
(par/apu)