Perayaan Kenaikan Yesus Kristus di Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) yang berhadapan dengan masjid di Desa Winong, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, berlangsung khidmat. Diketahui gereja dan masjid itu dikenal sebagai simbol persatuan meskipun adanya perbedaan keyakinan.
Pantauan detikJateng, umat melaksanakan ibadah kenaikan Yesus Kristus di gereja yang terletak di Jalan Kolonel Sunandar, Desa Winong, itu.
Lokasi gereja tersebut berhadapan langsung dengan Masjid Al-Muqqorobin Desa Winong. Bahkan seolah-olah disatukan dengan adanya kanopi yang menjadi penghubung antara gereja dan masjid. Hal inilah yang menjadi potret kerukunan umat beragama yang ada di Pati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendeta GKMI Winong, Didik Hartono mengatakan momen perayaan tersebut sebagai momen mengajak jemaahnya untuk mengisi kehidupan dengan kegiatan bermanfaat bagi warga. Apalagi di Desa Winong sendiri hidup berdampingan dengan umat beragama lain.
"Ini sebagai momen bagi kami untuk mengajak jemaat mengisi hidup agar bermanfaat bagi orang lain, urip iku kudu urup, hidup itu bermanfaat, mengisi berbagai hal positif di tengah masyarakat dan gereja masa penantian lebih baik, dan tidak terasa masa penantian," jelas Didik kepada detikJateng ditemui di lokasi, Kamis (9/5/2024).
"Jemaat Winong ada yang menjadi ketua RT, ada dua orang, jadi menyediakan hidupnya untuk masyarakat. Apalagi melihat GKMI Winong ini berdampingan dengan Masjid Almuqqorobin, makanya sebuah kesempatan hidup kita, hidup dalam kebersamaan saling menjaga, menghargai, menghormati menjadi bagian semangat hidup. Kami kumandangkan dalam kebersamaan di tengah masyarakat," lanjut dia.
![]() |
Kesempatan yang sama, Bhabinkamtibmas Desa Winong, Aipda Eko Pratama mengatakan kegiatan ibadah umat Kristiani ini berlangsung aman dan lancar. Menurutnya dengan lokasi masjid dan gereja yang berdampingan mencerminkan kerukunan dan saling toleransi antarumat beragama.
"Kegiatan ibadah berjalan aman dan lancar di GKMI Winong ini karena di gereja ini memang dipandang berdekatan dengan masjid, toleransi sangat tinggi bila ada kegiatan saling membantu satu dengan lainnya. Semoga ke depan tetap terjalin keakraban dan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Eko kepada detikJateng di lokasi.
![]() |
Senada dikatakan oleh Babinsa Desa Winong, Serma Soleh. Ia mengatakan meskipun warganya memiliki keyakinan berbeda namun mereka bisa hidup rukun dan saling bertoleransi. Dia berharap agar sikap kerukunan dan saling menghormati ini bisa dijaga oleh masyarakat.
"Kami dari Koramil dan Polsek Kota mengamankan kegiatan ibadah di GKMI Winong. Di gereja ini sangat bertoleransi karena pihak gereja maupun pendeta dan masyarakat sangat menyatu terutama di depan gereja ada masjid sehingga toleransi sangat terjaga di sini," terang dia.
(rih/rih)