Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto berkomitmen untuk memajukan dunia pendidikan seperti yang telah diamanatkan Undang-undang. Salah satunya adalah mengupayakan semua guru honorer agar bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal tersebut disampaikan Arif Sugiyanto usai melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Pendopo Kabumian, Kamis (2/5/2025). Menurutnya, pendidikan menjadi hal terpenting untuk diperhatikan karena menyangkut kualitas sumber daya manusianya.
Upacara dihadiri oleh Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, wakil Forkopimda, Pimpinan OPD, Satpol, guru, pelajar dan juga mahasiswa. Salah komitment yang disampaikan oleh Bupati adalah meningkatkan kesejahteraan para guru dengan mengupayakan membuka seleksi para guru honorer agar masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah mulai membuka seleksi Dapodik untuk para guru-guru honorer. Jadi silakan untuk para guru-guru untuk berkoordinasi dengan Disdik, menyiapkan segala sesuatunya sebagai syarat untuk bisa masuk Dapodik," kata Arif Sugiyanto.
Adapun Dapodik digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia, bahkan hingga sekolah-sekolah Indonesia yang berada di luar negeri.
Dengan masuk Dapodik, maka guru honorer ke depannya bisa mengikuti seleksi PPPK. Sebab, syarat untuk bisa mendaftar tes PPPK adalah mereka guru honorer yang datanya sudah masuk Dapodik.
Bupati pun mengupayakan semua guru honorer agar bisa diangkat menjadi PPPK. Sejauh ini, ia menyebut sudah lebih dari 2.000 guru honorer diangkat menjadi PPPK. Tahun ini, Pemda pun bakal kembali membuka seleksi CPNS dan PPPK sebanyak 1.150 kuota.
"Kebanyakan untuk seleksi PPPK adalah guru honorer, tentunya yang sudah masuk Dapodik. Jadi ini merupakan salah satu upaya kami, pendidikan yang baik akan sulit terwujud kalau kesejahteraan para guru tidak diperhatikan," terangnya.
Pihaknya juga mengajak para guru mendukung dan menyukseskan program Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum tersebut diyakini bisa membawa semuanya semakin dekat dengan cita-cita luhur ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik.
"Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang, karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri," tandasnya.
(ncm/ega)