Raih Penghargaan Ketahanan Pangan, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Klaten

Raih Penghargaan Ketahanan Pangan, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Klaten

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 01 Mei 2024 16:53 WIB
Pemkab Klaten
Foto: Dok. detikJateng
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Klaten baru saja meraih anugerah Inovasi Pembangunan terpuji dari detikjateng-jogja Awards 2024. Penghargaan tersebut didapat Pemkab Klaten karena telah berupaya mempertahankan status lumbung pangan Jawa Tengah (Jateng).

Anugerah Inovasi Pembangunan Terpuji kategori Program Ketahanan Pangan ini diperoleh Pemkab Klaten dalam ajang detikjateng-jogja Awards yang digelar di Pandanaran Grand Ballroom Padma Hotel Semarang. Penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Transmedia, Latif Harnoko kepada Bupati Klaten Sri Mulyani.

Sri Mulyani turut berterima kasih atas apresiasi yang diberikan atas upaya Pemkab Klaten dengan berbagai programnya yang mampu mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan Jateng dan nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami dapat mempertahankan sebagai lumbung pangan Jawa Tengah dan nasional, tentunya tidak mudah. Kami butuh perjuangan," kata Sri Mulyani di kepada detikJateng, di Padma Hotel Semarang, Selasa (30/4/2024).

ADVERTISEMENT

Ia berharap, dengan adanya pencapaian tersebut, jajaran Pemkab Klaten bisa semakin termotivasi dalam mengadakan berbagai inovasi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para petani di Kabupaten Klaten.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten, Widiyanti, menjelaskan bahwa sejak 2021-2023, stok beras di Kabupaten Bersinar ini selalu mengalami kelebihan atau surplus.

"Luas panen padi Kabuoaten Klaten tahun 2021 73.010 hektare, tahun 2022 72.173 hektare, tahun 2023 74.433 hektare. Sementara produksi setara beras tahun 2021 284.000 ton, 2022 itu 292.000 ton, 2023 itu 300.660 ton," jelas Widiyanti.

Kabupaten Klaten sendiri bisa selalu mengalami surplus karena stok produksi beras yang selalu lebih besar jika dibandingkan dengan konsumsi beras rata-rata Kabupaten Klaten per tahunnya yang hanya mencapai 126.000 ton.

"Surplus beras Kabupaten Klaten tahun 2021 mencapai 157.000 ton beras, tahun 2022 166.000 ton beras, tahun 2023 174.000 ton beras," ungkapnya.

Widiyanti menjelaskan, terdapat beberapa program yang telah diadakan Pemkab Klaten dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Klaten. Mulai dari pengembangan varietas unggulan Rojolele Srinuk, optimalisasi indeks pertahanan guna meningkatkan luas tanam padi, program Gerolanik (Gerakan Langkah Ora Lali Nambah Pupuk Organik) guna meningkatkan kesuburan tanah.

"Pengembangan varietas ungglan Rojolele Srinuk tahun 2023 sekitsr 800-an hektare. Targetnya tahun 2024 mencapai 1.500 hektare," jelas Widiyanti.

Tak hanya itu, ada pula Program Si Topan (Sinten Telaten Open Bakal Panen) guna meningkatkan pelayanan pengendalian organisme pengganggu tanaman, hingga Kemis Ora Nyego guna mengurangi konsumsi beras dan meningkatkan pemanfaatan sumber karbohidrat nonberas.

Dengan diberikannya penghargaan dari detikjateng-jogja Awards ini, ke depannya berbagai program akan terus digeber untuk memastikan produktivitas pertanian di Klaten terus terjaga.

(akn/ega)


Hide Ads