Mandi nifas merupakan kewajiban seorang wanita muslim yang telah selesai mengalami masa nifasnya. Sebelum menunaikannya, hendaknya mengetahui niat doa mandi nifas yang akan dipaparkan melalui artikel ini.
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Perempuan Bertanya, Fikih Menjawab (Cover Baru, Edisi Revisi)' karya Nurul Asmayani, disampaikan bahwa nifas secara umum dapat diartikan sebagai salah satu dari proses kelahiran. Namun, nifas dapat dimaknai sebagai darah yang keluar setelah rahim dalam kondisi mengalami kekosongan pasca kehamilan. Baik itu karena melahirkan maupun keguguran.
Setelah selesai menjalani masa nifasnya atau darah nifasnya berakhir, seorang wanita muslim diwajibkan untuk mengerjakan mandi nifas yang pengerjaannya sama seperti mandi wajib atau mandi besar pada umumnya. Dengan mengerjakan mandi nifas, dapat menjadi cara bagi dirinya untuk menyucikan kembali sebelum mengerjakan berbagai ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana bacaan niat doa mandi nifas dan cara mengerjakannya? Agar memahami hal tersebut secara lebih jelas, detikJateng telah merangkum informasinya. Simak baik-baik penjelasan mengenai dalil, doa mandi nifas, tata cara, hingga waktu mengerjakan mandi nifas berikut ini.
Dalil Mandi Nifas
Sejatinya, tidak ada dalil mandi nifas yang dikhususkan pada kondisi tersebut. Namun, mengenai nifas terdapat salah satu hadits yang menjelaskan mengenai waktu keluarnya darah nifas. Dikutip dari buku 'Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita' karya Abdul Syukur Al-Azizi, terdapat riwayat yang berasal dari Ummu Salamah yang menyampaikan bahwa nifas berlangsung selama 40 hari. Melalui hadits tersebut dijelaskan:
"Para wanita yang nifas di zaman Rasulullah mereka duduk (tidak sholat) setelah nifas mereka selama 40 hari atau 40 malam" (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Dianjurkannya bagi para wanita yang mengalami nifas untuk tidak sholat terlebih dahulu dikarenakan nifas merupakan salah satu kondisi yang dianggap sebagai salah satu jenis dari hadats besar. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian' karya Dr. Muh. Hambali, M.Ag., seorang ibu yang sedang nifas tengah berada dalam kondisi hadats besar.
Hal tersebut membuat mereka diharamkan untuk menyentuh Al-Quran, membaca Al-Quran, masuk ke dalam masjid, hingga melakukan hubungan badan karena dianggap belum dalam keadaan yang suci. Ini membuat sama seperti wanita yang sudah selesai haid, para ibu yang sudah selesai nifas juga diwajibkan untuk mengerjakan mandi nifas atau mandi besar.
Niat Doa Mandi Nifas
Sebelum menunaikan mandi nifas, alangkah baiknya bagi seorang muslimah untuk mengamalkan niat doa mandi nifas terlebih dahulu. Dengan mengawali niat, diharapkan dapat menjadi salah satu penyempurna ibadah yang ditujukan semata-mata kepada Allah SWT.
Masih merujuk dari buku yang sama, dikatakan bahwa mandi nifas sama seperti mandi wajib atau mandi besar pada umumnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niatnya. Sebagai salah satu panduan, berikut bacaan niat doa mandi besar setelah nifas:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΨ³ΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΩΩΨΉΩ Ψ§ΩΩΨΩΨ―ΩΨ«Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω ΨΉΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anin nifaasi lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar disebabkan nifas karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Nifas
Lantas bagaimana cara mandi nifas? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, mandi nifas secara umum sama seperti mandi wajib atau mandi besar yang bertujuan untuk menghilangkan hadats besar. Namun, terdapat sebuah anjuran untuk menggunakan air yang dicampur dengan daun bidara. Hal ini sejalan dengan sebuah riwayat Muslim yang disebutkan dalam buku 'Ensiklopedia Hadis Sahih' karya Muhammad Shidiq Hasan Khan.
Melalui riwayat tersebut disampaikan bahwa Asma' binti Syakl mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah SAW mengenai tata cara bersuci setelah berhadats besar seperti salah satunya haid. Rasulullah SAW bersabda:
"Ambillah air dan daun bidara, lalu bersucilah dengannya secara baik. Kemudian, siramkanlah air itu ke atas kepalanya dan pijatlah dengan kuat hingga sampai pada akar-akar rambutnya. Kemudian siramlah lagi dengan air. Lantas, ambillah sepotong kapas yang sudah dilumuri misik dan bersihkanlah kemaluannya dengan kapas itu."
Kemudian Asma' juga menanyakan terkait mandi janabah. Rasulullah SAW menjawabnya melalui sabdanya:
"Ambillah air dan bersucilah secara baik. Lalu, siramkanlah air pada kepalanya dan pijatlah denga kuat hingga sampai pada akar-akar rambutnya, kemudian siram lagi dengan air."
Selain mengetahui cara mandi besar yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, terdapat tata cara mandi besar yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi kaum muslim. Masih dikatakan dalam buku 'Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita', berikut tata cara mandi wajib salah satunya seperti mandi nifas:
- Mengawali dengan doa niat yang bacaannya telah dipaparkan sebelumnya.
- Mencuci tangan sebanyak tiga kali.
- Membersihkan area kemaluan maupun bagian tubuh yang terdapat kotoran, bersihkan dengan menggunakan tangan kiri.
- Mencuci tangan kembali dengan sabun atau bahan pembersih lainnya setelah menyentuh area kemaluan atau yang terkena kotoran.
- Mengambil wudhu seperti wudhu pada umumnya, dimulai dari awal hingga akhir.
- Menyiram air sebanyak tiga kali ke bagian atas kepala.
- Mengguyurkan air sebanyak tiga kali dari kepala sampai pangkal rambut, gosok-gosok perlahan atau menyela-nyelanya hingga area kulit kepala. Pada
- tahapan ini tidak diwajibkan bagi para wanita untuk menguraikan ikatan rambutnya.
- Mengguyurkan air menyeluruh ke area badan dengan dimulai dari sisi sebelah kanan yang diikuti dengan sisi kiri.
Waktu Mengerjakan Mandi Nifas
Mengenai waktu mengerjakan mandi nifas didasarkan pada masa nifas itu sendiri. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa waktu berlangsungnya nifas adalah selama 40 hari. Hal ini menunjukkan bahwa setelah masa nifas berlangsung, hendaknya seorang wanita untuk menyegerakan dalam mandi nifas atau mandi besar agar dapat kembali menunaikan kewajibannya dalam beribadah, seperti sholat maupun puasa.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah' karya Muhammad Syukron Maksum, bahwa darah nifas yang telah berhenti setelah hari ke-40, maka wanita tersebut harus segera bersuci dengan mandi nifas.
Sementara itu, darah nifas yang telah berhenti keluar sebelum 40 hari dan tidak keluar lagi setelah masa itu, menunjukkan bahwa wanita yang bersangkutan diwajibkan untuk bersuci dengan melakukan mandi besar. Hal tersebut juga berlaku apabila darah nifas berhenti keluar sebelum 40 hari seperti masa nifas pada umumnya, maka dianjurkan untuk seorang wanita menyegerakan untuk mandi nifas.
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa waktu mengerjakan mandi nifas dapat dilakukan oleh seorang wanita apabila darah nifasnya sudah berhenti keluar. Baik itu setelah atau sebelum masa nifas yang biasanya berlangsung selama 40 hari.
Demikian tadi rangkuman penjelasan mengenai bacaan niat doa mandi nifas yang dilengkapi dengan dalil, tata cara, hingga waktu mengerjakannya. Semoga bermanfaat.
(par/dil)