Bupati Demak Berharap Aliran Air Sungai Wulan Dibagi untuk Cegah Banjir

Bupati Demak Berharap Aliran Air Sungai Wulan Dibagi untuk Cegah Banjir

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 24 Apr 2024 21:49 WIB
Tanggul Sungai Wulan Karanganyar Demak saat dilakukan perbaikan, Rabu (24/4/2024).
Tanggul Sungai Wulan Karanganyar Demak saat dilakukan perbaikan, Rabu (24/4/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Demak -

Pemerintah Kabupaten Demak melakukan perbaikan secara permanen dan melakukan normalisasi di tanggul Sungai Wulan yang sempat jebol. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir bandang saat musim hujan ekstrem.

"Jadi terkait dengan tanggul Sungai Wulan itu dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Kementerian PUPR terus fokus perbaikan tanggul dan peninggian. Kemudian saat kunjungan Bapak Presiden (Joko Widodo) dan Bapak Kementerian PUPR (Basuki Hadimuljono) juga menyampaikan proses lelang normalisasi di Sungai Wulan," kata Bupati Demak, Eisti'anah kepada wartawan usai menghadiri acara di aula Kecamatan Demak Kota, Rabu (24/4/2024).

"Semoga langsung dilaksanakan," dia melanjutkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Eisti'anah juga mengajukan pembagian air di pintu pengendali banjir Bendung Wilalung perbatasan dengan Kudus. Ia berharap agar Sungai Wulan dan Sungai Juwana dilakukan normalisasi. Dengan demikian, kejadian banjir seperti awal tahun 2024 lalu tidak terulang lagi.

"Tentunya kami juga mengajukan semoga ada pembagian pengaliran air. Tentunya kita harus juga perhatikan di pintu Bendung Wilalung. Nanti juga ada normalisasi ke Sungai Wulan dan ke Sungai Juwana, sehingga mendapatkan perhatian semuanya. Sehingga diharapkan, jika terjadi cuaca ekstrem baik di atas (wilayah Grobogan), tidak pengaruh yang wilayah di hilir," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dikatakannya, Pemkab Demak juga akan melakukan perbaikan untuk tanggul-tanggul sungai yang kritis di wilayahnya.

"Kami terus berupaya dengan BBWS berkaitan dengan tanggul-tanggul kritis. Untuk menindaklanjuti sungai-sungai kecil yang mengalami kritis. Kami berupaya menggunakan APBD untuk melakukan penanganan dan dilakukan normalisasi," ungkap Eisti'anah.




(cln/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads