7 Fakta Dua Bule 'Nyasar' Ikut Halalbihalal-Menginap di Magelang, Ngaku Betah

Round-up

7 Fakta Dua Bule 'Nyasar' Ikut Halalbihalal-Menginap di Magelang, Ngaku Betah

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 24 Apr 2024 07:00 WIB
Dua bule yang kesasar di acara halalbihalal di Dusun Panggungan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Dua bule yang kesasar di acara halalbihalal di Dusun Panggungan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Viral di media sosial kisah dua bule mendatangi sebuah acara halalbihalal di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang. Bahkan keduanya mengaku betah hingga memutuskan menginap.

Masih Pelajar

Dalam video yang viral, salah satunya diunggah akun Instagram @borobudurnews, tampak Youssef dan Amin nyelonong melewati hadirin halalbihalal. Mereka kemudian duduk di bagian belakang sembari bercakap-cakap.

Kedua bule tersebut bernama Amin Azirar (18) asal Jerman dan Youssef Sabatelli (21) asal Lukemburg. Mereka berdua merupakan mahasiswa asal RWTH Aachen University Jerman yang bermaksud liburan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berniat Liburan

Berdasarkan pengakuan mereka, keduanya tiba di Jakarta, Rabu (17/4). Kemudian, mereka sempat berwisata di Jakarta.

Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju Jogja dengan naik kereta api. Setibanya di Jogja, mereka menyewa sepeda motor dengan tujuan awal berwisata ke Candi Prambanan dan Borobudur.

ADVERTISEMENT

"Kami pergi ke candi (Borobudur) dan di candi kami berbicara dengan orang. Orang itu memberi tahu kami bahwa ada air terjun (Kedung Kayang). Dan kemudian pergi ke air terjun. Dan itu sangat keren," kata Amin kepada wartawan saat ditemui di rumah Kepala Dusun Panggungan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang atau di lereng Gunung Merbabu, Selasa (23/4/2024).

Setelah dari Air Terjun Kedung Kayang, mereka bermaksud mencari masjid untuk bermalam. Berbekal Google Maps, mereka berkendara hingga tiba di Dusun Panggungan. Setibanya di sana, mereka melihat keramaian yang mereka kira adalah pesta pernikahan.

"Kita berkendara ke sini dan saya bilang ke Youssef, 'ini tempat apa (ada acara)'. Kami melihat, ada yang mengadakan pesta," sambung Amin.

Amin menuturkan, lingkungannya benar-benar bagus dan menyukai suasananya. Selain itu, mereka merasa mendapatkan pengalaman baru.

"Saya belum pernah mengalami seperti ini. Sangat baik, rendah hati, untuk pelayanan mereka," ujarnya.

Ikut Halalbihalal

Mereka tiba di acara halalbihalal pada Senin (22/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat mereka tiba, para hadirin sedang membaca tahlil. Warga pun merasa kaget dengan kedatangan dua bule, yang satu memakai celana pendek dan satunya memakai jas hujan plastik.

Saat tiba, kedua bule tersebut menyampaikan ucapan Assalamualaikum. Mereka pun kemudian dipersilakan duduk sebagaimana tamu lainnya. Mereka pun merasa senang saat mendengarkan musik bernuansa Islami.

"Kami mendengar musik dan melihat warga berbusana sangat bagus. Ini baru bagi kami. Indonesia negara yang elok. Saya selalu ingin mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat. Masyaallah mereka menyambut kami dengan hangat. Kami ingin tinggal di sini sementara waktu. Kami, dua mahasiswa muda, yang berhasrat menjelajahi dunia. Indonesia pilihan yang bagus," kata Youssef.

Kagetkan Warga

Kepala Dusun Panggungan Patono mengatakan, Senin (22/4) ada acara halalbihalal keluarganya. Kemudian, tiba-tiba datang dua bule itu sehingga ia mempersilakan mereka duduk.

"Bule itu masuk ke kampung sini, cuman nggak tahu kesasar atau tidak nggak tahu. Karena keterbatasan untuk bahasa, kami nggak bisa nanya," kata Patono.

Menurut Patono, kedua turis ini kebetulan muslim. Kemudian saat datang memberikan ucapan Assalamualaikum, kedatangan dua bule tersebut dianggap mengagetkan warga.

"Sini kaget itu kan ada turis diajak pengajian (acara halalbihalal) mau, pakaian seperti itu (satu pakai celana pendek dan satunya pakai mantol plastik). Mungkin bagi turis biasa, tapi warga sini menganggap kaget," tutur Patono.

"Saya suruh duduk sama tamu, terus sudah acara selesai diajak ke sini nginap. Jadi tadi malam (Senin malam) ikut kenduri," sambungnya.

Istri Patono, Mukini (36) mengatakan mereka terkejut saat melihat ada dua warga asing datang. Keduanya disuruh makan dan minum.

"Ya kaget, kok bisa nyasar ke sini apa ngikuti Google Maps atau gimana nggak tahu. Terus disuruh bapak (suami) diajak masuk, terus disuruh makan dan minum," ujarnya.

Sempat Berniat Nginap di Masjid

Adnan mengungkapkan, warga setempat kebingungan karena mereka mengajak 2 warga asing itu pakai Bahasa Jawa. "Saya tanya mau ke mana, katanya mau mencari tempat tinggal untuk tidur," kata Adnan.

Berdasarkan percakapan antara Adnan dengan Amin dan Youssef, terungkap bahwa dua bule tersebut sempat tidur di lantai saat berada di Jakarta atau Jogja. Kedatangan mereka ke Dusun Panggungan untuk mencari tempat menginap.

Mereka berdua entah saat berada di Jakarta atau di Jogja bercerita jika tidur di lantai. Kemudian, datang ke sana untuk mencari masjid buat bermalam.

"Akhirnya kita ajak jalan-jalan, traveling (tadi). Dari Kedung Kayang mereka mencari tempat tidur untuk istirahat (Google Maps) dapatnya Panggungan. Dia pingin tidur di masjid, terus kita ajak ke sini (rumah). Tadi pagi kita ajak mendaki Gunung Andong," ujar Adnan.

Dari Gunung Andong kembali ke Panggungan, kedua bule ini menikmati keindahan dan melihat orang bercocok tanam.

Putuskan Menetap Lebih Lama

Sebelumnya kedua bule ini sempat bermalam di rumah warga Dusun Panggungan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang atau persis di lereng Gunung Merbabu. Keesokan harinya, keduanya ikut melakukan pendakian Gunung Andong di wilayah Kecamatan Ngablak.

Pantau detikJateng, kurang lebih pukul 10.53 WIB kedua bule itu baru saja turun dari pendakian. Mereka ditemani santri dari Pesantren Ar-Rahman Bogor yang sedang melakukan pengabdian, Adnan Nur (22) beserta temannya kembali dari Gunung Andong.

Pendakian menuju Gunung Andong sendiri dilakukan dini hari pukul 02.00 WIB. Kemudian sekira pukul 12.47 WIB, kedua bule tersebut menuju Jogja untuk mengembalikan motor yang disewanya. Setelah itu, mereka dijemput warga untuk kembali bermalam di Dusun Panggungan, Desa Wonolelo untuk bertani.

Lebih lanjut dijelaskan Youssef, awalnya mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Malang. Namun, mereka kemudian memutuskan tidak menuju Malang melainkan kembali menuju dusun tersebut.

"Habis di sini sebenarnya kami ingin ke Malang, tapi sekarang kami suka di desa ini. Mungkin kita harus tinggal lebih lama lagi agar bisa melihat dan merasakan. Kami ingin membantu masyarakat bekerja di kebun. Ya, kami ingin membantu Anda di lading," kata Youssef.

Amin menambahkan, setelah dari sini sedianya akan ke Malang dan Bromo.

"Kami tidak merencanakan tempat yang kami tuju. Saya melihat masyarakat di sini sangat dekat, saling berbagi. Di Jerman tidak begitu," ujarnya.

Tak Tahu Viral

Pihaknya pun tidak mengetahui jika video saat datang di acara halalbihalal menjadi viral di media sosial.

"Kami tidak tahu. Saya tidak punya TikTok atau Instagram. Saat kami di Jakarta dan Jogja, orang-orang selalu ingin berfoto dengan kami. Banyak orang selalu (minta) foto, foto," pungkas Youssef.

Sementara itu, Kepala Dusun Panggungan Patono mengatakan, tadi malam bule itu ikut kenduri terus masih mau tinggal di sini.

"Tadi malam ikut kenduri, konon katanya mau ke sini lagi. Mungkin besok mau bersama-sama warga mau menanam tembakau,"kata Patono.




(cln/cln)


Hide Ads