Pengurus Masjid Zayed Buka Suara soal Prank Takjil, Awalnya Sempat Ditolak

Pengurus Masjid Zayed Buka Suara soal Prank Takjil, Awalnya Sempat Ditolak

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 19 Apr 2024 18:28 WIB
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Kamis (4/4/2024).
Foto: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Kamis (4/4/2024). (Naufal Adam)
Solo -

Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed menyebut pesanan takjil yang mengatasnamakan Masjid Zayed merupakan order fiktif. Direktur Masjid Raya Sheikh Zayed Munjat menduga ada tindak penipuan terhadap orderan takjil kepada katering yang belum dibayar hingga saat ini.

Seperti diketahui, owner salah satu katering mengadu kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui website Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas). Yang mengadukan di Ulas bernama Erlen Wahyu Ningsih.

Munajat menyebut, yang diduga melakukan penipuan masih keluarga dengan pemilik katering. Munajat menyebut, seseorang yang meminta pesanan makanan buka bersama itu berinisial E yang meminta pesanan kepada dua katering.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya benar itu, itu penipuan satu keluarga. Jadi ada seseorang inisial E itu membuat pesanan ke mertua, istri dan Pak Lik serta temannya, atas nama dua katering Bila dan Vio katering. Dia menunjukkan chat-chat kalau dapat pesanan dari Masjid Zayed," katanya dihubungi awak media, Jumat (19/4/2024).

Munajat menyebut, E sempat mengirimkan makanan ke Masjdi Sheikh Zayed untuk sahur. Namun, ditolak karena tidak kegiatan selama sahur dan tidak ada orang. Usai ditolak itu, E kembali mengirimkan makanan untuk takjil buka puasa.

ADVERTISEMENT

"Jadi itu bukan pesanan resmi dari kita, kalau kita sudah ada lelang sendiri dan ada pihak katering sendiri. Jadi E mengirim 24 kali, setiap hari 800-an dus," ungkapnya.

Lebih lanjut, Munajat mengaku bahwa pemberian itu sempat ditolak oleh pihak Masjid. Hal itu lantaran ia takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Awalnya ditolak tapi terus memaksa dengan alasan sedekah, si E itu yang pesan dan mengantarkan dia. Katanya sedekah dari Hamba Allah. Kita sempat bilang untuk tidak diterima karena takut kenapa-kenapa atau nanti di belakang diminta untuk membayar," ucapnya.

Namun, pihak Masjid akhirnya menerima takjil tersebut karena E tetap kekeh untuk memberikan ke Masjid Zayed. Pihaknya, kata Munajat sempat meminta untuk diberikan ke masjid lain karena di Masjid Zayed sudah ada banyak takjil.

"Tapi akhirnya, katanya sedekah masa kita tolak. Itu pun pihak kita sudah menyampaikan untuk diberikan ke masjid lain, karena di Masjid Zayed sudah banyak makanan buka puasa, jawabannya dia itu kalau Masjid Zayed magnet. Terus kita yaudah," bebernya.

Pihak masjid sendiri tidak menaruh kecurigaan terhadap E. Namun, saat Lebaran ada yang mengadukan ke Ulas mengenai orderan takjil untuk Masjid Raya Sheikh Zayed.

Alhasil, pemilik katering ia panggil untuk datang ke Masjid Zayed untuk dimintai konfirmasi.

"Setelah di Ulas itu, kita meminta untuk datang ke masjid soal order fiktif itu. Jadi yg datang istrinya, mertua, dua paman, temannya dan yang disubkan ke Vio katering dan mereka menjelaskan. Si E bilang kalau dapat pesanan dari Zayed. Terus kita jelaskan, kita tanya kok nggak ke Masjid konfirmasi tapi mereka bilang kalau satu pintu dari E," jelasnya.

Munajat mengaku dirugikan dengan kejadian tersebut lantaran mencatut nama Masjid Sheikh Zayed. Hanya saja, pihaknya masih akan melakukan musyawarah dengan sesepuh apakah kejadian ini akan dibawa ke ranah hukum atau tidak.

"Iya kita dirugikan karena mengatasnamakan Masjid Zayed saat pesan katering itu. Iya kita akan musyawarah dengan sesepuh apakah dibawa ke ranah hukum atau tidak," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Owner katering mengadu ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenai pembayaran yang tidak jalan untuk takjil di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo. Laporan tersebut disampaikan di Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas).

Aduan itu disampaikan oleh pengirim yang mengaku bernama Erlen Wahyu Ningsih. Dia dan teman-temannya mengadu jika pesanan takjil dan makanan buka puasa untuk Masjid Zayed belum dibayar.

"Assalamualaikum wr.wb mas gibran, Mas gibran izin lapor terkait pembayaran takjil & makan buka puasa di masjid zayed yang belum terbayarkan ke rekan-rekan catering padahal ini sudah lewat dari perjanjian awal yaitu tiap 1 minggu akan dibayarkan. Kasihan mas ini udah lebaran tapi malah uangnya gak cair. Dan baru cair dp 10jt itupun dulu pas awal puasa. Mas minta tolong diusut terkait uang yang belum dibayarkan ke rekan2 karena nominalnya banyak buat kami Terimakasih," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Jumat (19/4).




(apu/cln)


Hide Ads