Formulir pendaftaran penjaringan Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, dari PDIP Solo banyak diminati. Sejumlah tokoh disebut telah mengambil formulir pendaftaran tersebut. Siapa saja?
Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Solo, Paulus Haryoto mengatakan, hingga saat ini ada dua bakal calon Wali Kota Solo, dan tiga bakal calon Wakil Wali Kota Solo yang telah mengambil formulir.
"Balon wali kota ada dua, yakni Pak Ginda (Ferachtriawan) dan Pak Rudi Indarto. Balon Wakil Wali Kota ada Mas Wawanto, Widadi (berpasangan dengan Rudi), dan Kusumo Putro. Perempuan belum, tapi dari sinyal-sinyal ada beberapa yang ikut berpartisipasi," kata Paulus saat ditemui di Pucangsawit, Solo, Senin (15/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain lima orang yang sudah mendaftar, dia mengatakan ada sejumlah tokoh yang sudah menanyakan seputar pendaftaran ini. Di antaranya Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, anak dari politikus Aria Bima, serta sejumlah tokoh internal DPC PDIP Solo.
Meski pendaftaran sudah dibuka sejak Selasa (9/4) lalu, namun hingga saat ini belum ada tokoh yang resmi mendaftar. Pendaftaran penjaringan akan ditutup pada Jumat (24/5) mendatang.
"Kami baru melayani pengambilan formulir pendaftaran. Belum ada yang mengembalikan (mendaftar)," jelasnya.
Paulus menjelaskan, setelah pendaftaran ditutup, DPC PDIP Solo akan melakukan penyaringan. Nama yang telah disaring ini nantinya akan diserahkan ke DPP PDIP pada 31 Mei 2024 mendatang.
Ditemui terpisah, Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) untuk proses penyaringan calon yang mendaftar. Sebab, hal itu merupakan hak prerogatif Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Proses penyaringannya bagaimana kita belum mendapatkan juklak dan juknisnya. Namun, semuanya tetap ada di ketua umum yg diberi mandat oleh kongres prerogratif," kata Rudy.
Meski begitu, ia memiliki memiliki usulan agar proses penyaringan dilakukan uji publik, untuk mengetahui kompetensi calon yang mendaftar. Namun idenya baru akan diusulkan ke DPP PDIP.
"Namun, saya punya pemikiran. Ini supaya masyarakat itu tahu yang mendaftar di PDIP itu berapa. Saya baru mau minta izin ke DPP partai kalau Balon ini saya buatkan mimbar rakyat untuk orasi, mau daftar jadi wali kota atau wawali itu alasannya apa biar dia menyampaikan di situ. Kalau diizinkan membuat polling saya juga mau buat polling sekalian di situ," jelasnya.
(ams/apu)