Ibadah sholat Idul Fitri menjadi hal yang dinanti-nantikan oleh setiap muslim, sehingga perlu dipahami terkait hal-hal yang disunnahkan sebelum menunaikannya. Seperti salah satunya melakukan mandi sunnah Idul Fitri untuk wanita dengan bacaan niat dan tata caranya akan dipaparkan berikut ini.
Mengutip dari buku 'Fikih Sunnah - Jilid 1' karya Sayyid Sabiq, disampaikan bahwa para ulama mengemukakan bahwa mandi saat Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Raya Idul Adha hukumnya adalah sunnah. Meskipun disunnahkan, tidak ada satu pun hadits shahih yang menganjurkan terkait hal tersebut. Sebaliknya, terdapat sejumlah perkataan sahabat yang menjadi dasar dipahaminya mandi sunnah sebagai salah satu hal yang disunnahkah pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
Sementara itu, disampaikan dalam buku 'Panduan Lengkap Ibadah' yang disusun oleh Muhammad Al-Baqir bahwa mandi sunnah di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha sangat dianjurkan bagi setiap muslim. Hal ini dikarenakan mereka akan menghadiri tempat sholat karena menjadi tempat untuk berkumpulnya khalayak. Dengan mandi sunnah terlebih dahulu, setiap muslim dapat berkumpul dalam keadaan yang bersih dan mampu menyenangkan hati siapa pun yang ditemuinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu mandi sunnah yang dianjurkan adalah selama fajar sampai waktu sholat Hari Raya Idul Fitri tiba. Namun, waktu yang paling utama adalah saat sebelum berangkat menuju masjid maupun tempat sholat Idul Fitri.
Mengingat mandi sunnah Idul Fitri sangat dianjurkan yang salah satunya ditujukan bagi wanita, hendaknya setiap muslimah dapat mengerjakannya. Lantas seperti apa bacaan niat hingga tata cara mandi sunnah Idul Fitri untuk wanita? Berikut penjelasan lengkapnya.
Bacaan Niat Mandi Sunnah Idul Fitri untuk Wanita
Sejatinya, niat mandi sunnah Idul Fitri dapat berlaku bagi pria maupun wanita. Tidak ada bacaan niat yang dikhususkan pada masing-masing dari mereka. Hal ini menunjukkan bahwa baik itu muslim maupun muslimah yang hendak melakukan mandi sunnah, dapat mengamalkan niat yang sama.
Merujuk dari buku '71 Doa Harian: Disertai Doa-doa Ibadah Lengkap' yang disusun oleh K.H.M. Yusuf Chudlori, berikut bacaan niat mandi sunnah Idul Fitri:
ŲŲŲØĒ ØŗŲŲŲŲØŠŲ اŲŲØēŲØŗŲŲŲ ŲŲØšŲØ¨ŲØ¯Ų اŲŲŲŲØˇŲØąŲ ŲŲŲŲŲŲŲ ØĒŲØšŲاŲŲŲ
"Nawaitu sunnatal-ghusli li'ÃŽdil-fithri lillahi ta'ala."
Artinya: "Saya berniat mandi sunnah hari 'Idul Fitri karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Sunnah Idul Fitri untuk Wanita
Lantas bagaimana tata cara mandi sunnah Idul Fitri untuk wanita? Terkait hal ini, para muslimah dapat mengacu dari tata cara mandi sunnah pada umumnya. Masih merujuk dari informasi yang dibagikan dalam buku 'Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama', disampaikan bahwa terdapat salah satu mandi sunnah yang biasanya dilakukan oleh Rasulullah SAW. Berikut tata cara mandi sunnah yang dimaksud:
- Sebelum mandi, basuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali terlebih dahulu.
- Kemudian lanjutkan dengan membasuh kemaluan menggunakan air.
- Setelah itu, berwudhu secara sempurna seperti wudhu pada umumnya.
- Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali.
- Dilanjutkan dengan memasukkan air dengan jari-jari tangan ke bagian sela-sela rambut hingga sampai ke kulit kepala.
- Lalu dapat menyiramkan air ke bagian seluruh tubuh dengan dimulai dari sisi sebelah kanan dan dilanjutkan ke sisi sebelah kiri.
- Selama menyiramkan airnya, gosok-gosok bagian yang belum terkena air. Sebut saja seperti bagian telinga, pusar, bawah lengan, sela-sela jari kaki, hingga sejumlah lekukan tubuh yang lain.
Sementara itu, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap muslimah saat mengerjakan mandi sunnah tersebut. Terlebih apabila dirinya merupakan seorang pengantin baru maupun baru saja selesai masa haidnya. Masih merujuk dari buku yang sama, berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
- Apabila memiliki rambut yang penuh dengan kepangan, tidak perlu menguraikan kepangan rambut tersebut. Sebaliknya cukup menyiram kepala sebanyak tiga kali hingga bagian dalam rambut yang dikepang basah. Selanjutnya dapat menyiramkan air ke bagian tubuh yang lain.
- Bagi seorang muslimah yang baru saja menjadi pengantin, saat rambut masih dalam keadaan yang dipenuhi dengan wangi-wangian atau diatur dengan sisiran tertentu, tidak dipermasalahkan apabila tidak mencuci rambut tersebut. Mereka cukup mengusapnya dengan air. Keringanan ini hanya berlaku bagi pengantin perempuan untuk sementara waktu.
- Kemudian apabila ada seorang muslimah yang baru saja suci dari haidnya, dapat menggunakan kapas yang diberikan sedikit wewangian. Oleskan pada bagian-bagian bekas keluarnya darah. Hal ini dilakukan agar menghilangkan sisa-sisa bau yang dikhawatirkan masih menempel di area tersebut.
Sunnah-sunnah Idul Fitri
Selain mandi sunnah, terdapat sunnah-sunnah Idul Fitri lainnya yang perlu diketahui oleh umat Islam. Bukan hanya para muslimah saja, tetapi kaum muslim laki-laki pun diperbolehkan untuk mengetahuinya. Apa sajakah sunnah Idul Fitri? Dirangkum dari buku 'Fiqih Sunnah 2' karya Sayyid Sabiq hingga 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah' yang disusun oleh Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, berikut sunnah-sunnah Idul Fitri yang dapat diamalkan oleh kaum muslim:
Makan Terlebih Dahulu
Sunnah Idul Fitri pertama yaitu dianjurkan untuk makan terlebih dahulu. Makanan yang disunnahkan adalah beberapa biji kurma dalam jumlah yang ganjil. Hal ini sejalan dengan yang diriwayatkan oleh Anas r.a. bahwa pada saat Idul Fitri tiba, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat sholat sebelum memakan beberapa biji kurma dalam jumlah yang ganjil. Kemudian, Said bin Musayyab r.a. juga meriwayatkan dalam sebuah kitab al-Muwaththa bahwa anjuran makan kurma sebelum sholat Idul Fitri tidak dipermasalahkan. Sebagaimana Ibnu Qudamah berkata:
"Mengenai disunnahkannya makan terlebih dahulu pada Hari Idul Fitri sebelum pergi ke tempat sholat, kami tidak menemukan adanya perselisihan (di antara ulama)."
Berpakaian Bagus
Selanjutnya, disunnahkan untuk berpakaian bagus untuk sholat di Hari Raya Idul Fitri. Hal ini sejalan dengan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ulama. Seperti Al-Allamah Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang berkata:
"Nabi SAW memakai pakaian terbagusnya untuk sholat hari raya. Beliau mempunyai pakaian khusus untuk sholat hari raya dan sholat Jumat."
Kemudian hal tersebut juga disepakati oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar yang berkata:
"Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad shahih bahwa Ibnu Umar r.a. Memakai pakaian terbagusnya untuk sholat dua hari raya."
Sementara itu, Imam Malik juga menyampaikan bahwa:
"Saya mendengar ahli ilmu, mereka mensunnahkan seorang memakai minyak wangi dan pakaian bagus pada setiap hari raya."
Berjalan Kaki
Selain makan terlebih dahulu dan berpakaian bagus, sunnah Idul Fitri selanjutnya adalah berjalan kaki menuju tempat sholat. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ali r.a. bahwa:
ØšŲŲŲ ØšŲŲŲŲŲŲ Ø ŲŲØ§ŲŲ: Ų ŲŲŲ Ø§ŲØŗŲŲŲŲŲØŠŲ ØŖŲŲŲ ØĒŲØŽŲØąŲØŦŲ ØĨŲŲŲŲ Ø§ŲŲØšŲŲØ¯Ų Ų ŲØ§Ø´ŲŲŲØ§
Artinya: "Termasuk sunnah yaitu engkau keluar sholat hari raya dengan berjalan kaki" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Menempuh Jalan yang Berbeda
Selama berjalan kaki menuju tempat sholat maupun kembali ke rumah setelah selesai menunaikan sholat, dianjurkan pula bagi setiap muslim untuk menempuh jalan yang berbeda. Hal ini seperti diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah yang menyampaikan bahwa:
ØšŲŲŲ ØŦŲØ§Ø¨ŲØąŲ Ø¨ŲŲŲ ØšŲØ¨ŲØ¯Ų Ø§ŲŲŲŲ Ø§ŲŲŲ ŲŲØ§ŲŲ : ŲŲØ§ŲŲ Ø§ŲŲŲŲØ¨ŲŲŲŲ īˇē ØĨŲØ°Ųا ŲŲØ§ŲŲ ŲŲŲŲŲ Ų ØšŲŲŲØ¯Ų ØŽŲØ§ŲŲŲŲ Ø§ŲØˇŲŲØąŲŲŲŲ
Artinya: "Rasulullah apabila (berangkat dan pulang) pada hari raya mengambil jalan yang berbeda."
Takbir
Sunnah Idul Fitri selanjutnya yang patut untuk dikerjakan oleh setiap muslim adalah melantunkan takbir. Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf dan al-Mahamili bahwa:
ŲŲØ§ŲŲ ŲŲØŽŲØąŲØŦŲ ŲŲŲŲŲ Ų Ø§ŲŲŲŲØˇŲØąŲØ ŲŲŲŲŲŲØ¨ŲŲØąŲ ØŲØĒŲŲŲ ŲŲØŖŲØĒŲŲŲ Ø§ŲŲŲ ŲØĩŲŲŲŲŲØ ŲŲØŲØĒŲŲŲ ŲŲŲŲØļŲŲŲ Ø§ŲØĩŲŲŲŲØ§ØŠŲØ ŲŲØĨŲØ°Ųا ŲŲØļŲŲ Ø§ŲØĩŲŲŲŲØ§ØŠŲ ŲŲØˇŲØšŲ Ø§ŲØĒŲŲŲŲØ¨ŲŲØąŲ
Artinya: "Nabi SAW apabila pada Hari Raya Idul Fitri, beliau bertakbir hingga sampai di lapangan dan melaksanakan sholat. Apabila selesai sholat, maka beliau memutuskan takbirnya."
Demikian tadi penjelasan mengenai niat dan tata cara mandi sunnah Idul Fitri untuk wanita. Semoga informasi ini dapat menjadi salah satu panduan bagi detikers dalam mengerjakannya.
(par/dil)