Dihijaukan Mbah Sadiman Seorang Diri, Begini Kondisi Terkini Bukit Gendol

Dihijaukan Mbah Sadiman Seorang Diri, Begini Kondisi Terkini Bukit Gendol

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 04 Apr 2024 17:51 WIB
Mbah Sadiman saat di Bukit Gendol, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Foto diunggah Kamis (4/4/2024).
Mbah Sadiman saat di Bukit Gendol, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri. Foto diunggah Kamis (4/4/2024). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Mbah Sadiman, lelaki tua asal Dusun Dali, Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, seorang diri menghijaukan bukit gundul tak jauh dari desanya. Hingga kini, bukit bernama Gendol itu tetap rimbun dengan sumber air yang berlimpah.

Bukit Gendol masuk wilayah Dusun Sobo, Desa Geneng. Di bukit itu, selain pohon pinus milik Perum Perhutani, banyak sekali vegetasi pohon beringin yang rimbun.

Pohon-pohon beringin merupakan pohon yang ditanam Mbah Sadiman sejak 1996 lalu hingga kini. Di kawasan itu pepohonannya sangat lebat. Selain itu ada lahan yang ditanami kopi oleh Mbah Sadiman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suara gemercik air sungai terdengar saat memasuki Bukit Gendol. Di tengah-tengah hutan itu terdapat sungai yang airnya bersumber dari kawasan bukit atas. Airnya jernih dan bersih. Suara kicauan burung juga menambah suasana asri di areal hutan tersebut.

Mbah Sadiman menunjukkan 2 pohon beringin yang ditanamnya paling awal. Ditanam sejak 1996, batang pohon beringin itu kini mencapai keliling lingkar hingga 3 meter.

ADVERTISEMENT

Di dua pohon itu terdapat andong kelut yang berfungsi untuk pagar pohon beringin. Selain itu juga sebagai bukti bahwa pohon itu masih dirawat.

"Kalau sungai ini (sungai di Bukit Gendol) sebelah kiri ke areal perawahan, sebelah kanan untuk air minum," kata Mbah Sadiman saat berbincang dengan detikJateng Rabu (3/4/2024).

Mbah Sadiman mengaku saat ini fisiknya masih sehat. Setiap hari masih ke bukit atau hutan untuk merawat pohon yang ia tanam.

"Sekarang senang lihat pohon sudah besar-besar. Kangen melihat hutan, pohon. Sehari bisa dua kali. Sekalian mengawasi," kata Mbah Sadiman.

Salah satu warga Bulukerto, Azis, mengatakan warga sekitar merasakan betul dampak dari penghijauan yang dilakukan Mbah Sadiman seorang diri selama puluhan tahun. Dampak yang dirasakan itu berupa ketersediaan air yang bisa mencukupi banyak orang.

"Banyak warga lokal juga yang main ke sini (Bukit Gendol) untuk merasakan air gunung dari Bukit Gendol itu seperti apa," kata Azis.

Terkait luasan pohon yang ditanami Mbah Sadiman, Azis tidak bisa menghitung secara pasti. Namun yang jelas hingga kini sudah ada sekitar 15.000 pohon yang ditanam Mbah Sadiman.

Jumlah itu belum termasuk pohon kecil yang baru saja ditanam. Sebab hingga kini Mbah Sadiman masih terus menanam pohon pengikat air.

"Semua jenis pohon beringin di sini itu jenis ficus, bisa memunculkan air. Kalau pinus itu justru mengonsumsi air banyak. Namun kalau beringin mendekatkan sumber air ke permukaan," ungkap dia.

Azis menuturkan, air dari Bukit Gendol dimanfaatkan warga untuk air minum dan irigasi.

Ia menjelaskan, dulu di kawasan Bukit Gendol ada beberapa lembah yang sama sakali tidak ada tanamannya. Sehingga saat musim penghujan, air langsung mengalir ke bawah. Sehingga saat musim kemarau sumber air tidak ada alias mengering.

"Nah yang ditanam Mbah Sadiman itu di kawasan lembah itu kebanyakan. Jadi bisa mengikat air. Sehingga saat kemarau sumber air masih ada dan melimpah," jelasnya.

Menurutnya, pohon-pohon besar, khususnya beringin, yang di hutan sangat berpengaruh terhadap sumber air.

"Selain itu banyaknya pohon besar di hutan juga membuat flora dan fauna di hutan terjaga," kata Azis.

Diketahui, Mbah Sadiman merupakan seseorang yang mempunyai peran penting bagi lingkungan hidup di desanya. Pada 2016 ia mendapatkan penghargaan Kalpataru.

Selama belasan tahun ia seorang diri menanam pohon pengikat air di hutan yang sebelumnya gundul akibat kebakaran. Luas lahan yang ditanami Mbah Sadiman di lereng selatan Gunung Lawu itu tidak kurang dari 100 hektare.

Dari awalnya warga sulit mendapatkan air dan banyak yang sakit, kini stok air melimpah. Ada sekitar 1.100 KK yang memanfaatkan air bersih untuk minum dari Bukit Gendol. Selain itu air juga dimanfaatkan untuk irigasi.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads