Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memerintahkan petugas untuk melakukan ramp check terhadap bus wisata. Dia menegaskan akan memberlakukan putar balik terhadap bus wisata tak layak jalan terutama saat libur Lebaran.
Hal itu ia sampaikan usai melaksanakan rapat koordinasi bersama di Mapolda Jateng, Semarang, Minggu (31/3/2024). Budi menyebut ramp check penting dilakukan mengingat antusias wisatawan saat musim libur Lebaran.
"Berkaitan dengan wisata, kita punya Dieng, kita punya Tawangmangu, Sarangan, kita punya Borobudur pasti semua yang mudik ingin, dan biasanya kalau ingin rada tidak selektif untuk memilih bus wisata," ujar Budi di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, ada risiko tinggi dalam menggunakan bus wisata. Oleh karena itu, Budi meminta petugas melakukan ramp check dan merekomendasikan sopir kepada penyedia bus wisata.
"Bus wisata itu high risk ya karena banyak bus wisata yang sudah tua dan saya mengharapkan semua Kapolres melakukan ramp check dan juga merekomendasi sopir," tambahnya.
Dia mengatakan bus yang tidak melakukan ramp check akan ditindak tegas. Sanksi bagi bus yang tak melakukan ramp check ialah diputar balik.
"Law enforcement yang dilakukan pada saat hari H ternyata masih ada bus wisata yang tidak di-ramp check maka kita melakukan law enforcement dengan balik arah, pulang kampung tidak jadi ke wisata," jelasnya.
Menurutnya, tindakan tegas penting dilakukan untuk kendaraan wisata terutama di Jawa Tengah. Sebab, beberapa kecelakaan terjadi karena bus wisata.
"Ini terlihat keras tapi terbukti tahun-tahun lalu banyak kejadian berkaitan dengan apa yang namanya kecelakaan oleh bus wisata," tambahnya.
Di lokasi yang sama, Sekda Jateng, Sumarno menyatakan akan mengawasi kabupaten/kota untuk melakukan ramp check terhadap bus wisata. Dia juga bakal mengawasi sopir-sopir tembak yang biasanya ramai saat musim libur Lebaran.
"Kita dari Pemprov yang mengawasi ya, jadi semua yang berkaitan dengan kendaraan umum kan harus ramp check semua. Kemenhub kenapa penekanannya yang wisata karena banyak kejadian di tempat wisata terjadi kecelakaan," kata Sumarno.
"Rawan sopir-sopir tembakan ini yang juga harus kita antisipasi betul karena semua kendaraan keluar ini, yang cadangan juga keluar, ini benar-benar harus kami perhatikan. Ini menjadi tanggung jawab kami karena kabupaten/kota harus menjadi asesmen pertama supaya benar-benar layak jalan," sambungnya.
(afn/ams)