Itikaf menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam untuk meraih malam Lailatul Qadar. Namun, terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat i'tikaf, apa sajakah itu?
Sebagai informasi, i'tikaf adalah ibadah yang biasanya dikerjakan oleh umat Islam pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Apabila merujuk dari buku 'Buku Induk Fikih Islam Nusantara (Mencakup Fatwa-Fatwa Kontemporer Dan Bab Fikih Lengkap Berdasarkan Kitab-Kitab Mu'tabarah Kalangan Pesantren)' yang disusun oleh K.H. Imaduddin Utsman al-Bantanie, disampaikan bahwa pengertian dari i'tikaf adalah niat berdiam diri di masjid yang bertujuan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hukum menunaikan i'tikaf adalah sunnah.
Terkait dengan i'tikaf telah disampaikan melalui firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 125:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ ١٢٥
Artinya: "(Ingatlah) ketika Kami menjadikan rumah itu (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) 'Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat.' (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, serta yang rukuk dan sujud (sholat)!'."
Meskipun i'tikaf menjadi ibadah yang disunnahkan kepada kaum muslim, tetapi ada hal-hal yang harus diketahui oleh mereka sebelum menunaikannya. Salah satunya terkait hal-hal yang tidak diperkenankan selama mengerjakan i'tikaf. Berikut penjelasannya.
Makna Itikaf
Sebagai salah satu ibadah yang dapat dikerjakan pada saat bulan Ramadhan, i'tikaf memberikan makna tersendiri bagi seorang muslim yang mengerjakannya. Hal ini sejalan dengan penjelasan yang disampaikan dalam buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah' karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Lukman, Imam Ibnul Qayyim menyampaikan bahwa:
"Allah mensyariatkan i'tikaf maksud dan intinya agar hati lebih tenang dan menghadap kepada Allah, memusatkan hati, mendekatkan diri kepada-Nya dan menghilangkan kesibukan yang berhubungan dengan manusia, hanya sibuk kepada Allah saja."
Hal yang Disunnahkan Saat I'tikaf
Lantas apa saja hal yang disunnahkan saat i'tikaf? Terkait hal ini telah dijelaskan melalui buku 'Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII' yang disusun oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah. Diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang disunnahkan saat beritikaf. Hal ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi setiap muslim yang hendak melakukannya. Berikut beberapa sunnah i'tikaf yang perlu untuk dipahami:
- Banyak-banyak berdoa yang ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini sebagai cara bagi seorang hamba dalam memohon pertolongan serta bergantung semata-mata kepada Allah SWT.
- Menyibukkan diri untuk mengerjakan berbagai amalan baik. Seperti membaca Al-Quran, dzikir, hingga menunaikan sholat sunnah.
- Mengerjakan i'tikaf di masjid yang biasanya digunakan untuk sholat berjemaah. Ini dilakukan agar seorang muslim tidak ketinggalan dalam menunaikan ibadah sholat berjemaah selama menunaikan i'tikaf.
- Hindari untuk mengucapkan kata-kata yang bermakna buruk dan berperilaku yang tidak baik.
- Mengisi waktu i'tikaf dengan memperdalam ilmu seputar agama Islam dengan membaca buku.
- Mengerjakan ibadah puasa Ramadhan untuk memfokuskan dalam menekan hawa nafsu, menyucikan hati, hingga lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat I'tikaf
Setelah mengetahui terkait makna dan hal-hal yang disunnahkan saat i'tikaf, seorang muslim juga perlu untuk memahami terkait larangan i'tikaf. Masih merujuk dari buku 'Panduan Lengkap Puasa Ramadhan Menurut al-Qur'an dan Sunnah', disampaikan bahwa terdapat beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat i'tikaf. Apabila hal-hal tersebut dilakukan, maka ibadah i'tikaf yang tengah dikerjakan dianggap tidak sah atau batal. Berikut beberapa hal yang dimaksud:
- Jima' atau melakukan hubungan suami istri
- Keluar masjid tanpa udzur atau halangan tertentu
- Memutuskan niat
- Murtad
Sementara itu, dalam buku 'Perjalanan Menuju Fitri' karya Agung Syuhada, dijelaskan terkait beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat i'tikaf. Adapun hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mengerjakan Keperluan Tertentu
Larangan i'tikaf pertama adalah tidak diperkenankan mengerjakan keperluan tertentu. Apa sajakah itu? Terkait hal tersebut telah disampaikan dalam sebuah riwayat dari Aisyah r.a. yang berkata bahwa:
"Menurut sunnah, orang yang beritikaf tidak menjenguk orang sakit, tidak melayat jenazah, tidak menyentuh atau menggauli istrinya, tidak keluar, kecuali ada keperluan yang tidak bisa dielakkan, serta tidak ada i'tikaf, kecuali dengan berpuasa dan tidak ada i'tikaf, kecuali di masjid jami" (HR. Abu Daud).
Masjid jami yang dimaksud dalam riwayat tersebut adalah masjid yang biasanya digunakan untuk sholat fardhu dan sholat Jumat bagi para muslim.
2. Berhubungan Suami Istri
Kemudian ada larangan lain berupa melakukan hubungan suami istri selama i'tikaf sedang berlangsung. Bahkan larangan tersebut telah disampaikan melalui firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 187:
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ١٨٧
Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima taubatmu dan memaafkanmu. Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."
3. Mengganggu Sesama Muslim
Selanjutnya, ada hal yang tidak boleh dilakukan saat i'tikaf berkaitan dengan orang lain yang tengah melakukan ibadah serupa. Setiap muslim dilarang untuk mengganggu sesama muslim yang juga menunaikan i'tikaf. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa'id bahwa pada saat Rasulullah SAW tengah melakukan i'tikaf di masjid, beliau mendengar orang yang membaca Al-Quran dengan suara lantang.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Ketahuilah bahwa kamu sekalian sedang bermunajat kepada Allah. Oleh karena itu, janganlah yang satu mengganggu yang lain dan yang satu mengeraskan suaranya di tengah yang lain dalam membaca Al-Quran atau dalam sholat" (HR. Abu Daud).
Demikian tadi penjelasan hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat i'tikaf yang dilengkapi dengan makna serta sunnah dalam menunaikannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan soal Islam kepada detikers, ya.
(par/apl)