Warga di Kradenan, Grobogan, sempat dihebohkan dengan semburan lumpur yang muncul di Baby Volcano atau Bledug Cangkring, pada Jumat pekan lalu. Apalagi kemunculan semburan lumpur itu usai terjadinya gempa yang mengguncang Tuban, Jawa Timur.
Diketahui, gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,5 sempat melanda wilayah perairan Tuban, Jawa Timur. Gempa ini dirasakan di banyak lokasi, termasuk di wilayah Grobogan, Solo dan Jogja.
Muncul Usai Gempa
Semburan lumpur diketahui muncul pada Jumat (22/3/2024) pukul 16.00 WIB. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Grobogan, Masrichan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video semburan muncul ini juga viral di media sosial. Akun Instagram @grobogan_raya mengunggah momen semburan lumpur terus meluber hingga ke persawahan.
"Baby volcano. Apakah efek gempa bumi tadi?," tulis akun tersebut.
Baby Volcano merupakan destinasi wisata telaga lumpur yang berada di Dusun Cangkring, Kradenan, Grobogan. Baby Volcano juga dikenal sebagai Bledug Cangkring. Lokasinya tak jauh dari Bledug Kuwu yang sudah banyak dikenal orang.
BPBD Grobokan Kaji Semburan Lumpur
Lebih lanjut dikatakan Masrichan, pihaknya belum bisa memastikan apakah semburan lumpur itu berkaitan dengan gempa Tuban yang terjadi sore ini atau tidak. Sebab, semburan lumpur memang terkadang muncul di sekitaran Bledug Kuwu.
"Terkait adakah hubungannya dengan gempa masih memerlukan kajian, soalnya fenomena ini sering terjadi," tambah ujar Masrichan dihubungi detikJateng, Jumat (22/3/2024).
Petugas juga langsung dikirim ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut. Pihaknya akan melakukan pendataan dampak lain dari semburan lumpur itu.
"Kami menugaskan anggota cek ke lokasi untuk mendapatkan info yang lebih valid," lanjutnya.
![]() |
Semburan selama 1 Jam
Polisi sempat memantau semburan lumpur di Baby Volcano atau Bledug Cangkring, Desa Grabagan, Kradenan, Grobogan. Pemantauan secara berkala dilakukan meski semburan lumpur sudah berhenti.
"Baby Volcano, Dusun Cangkring, Desa Grabagan yang mengeluarkan lumpur, pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2024 jam 16.00 WIB dari letupan besar selama kurang lebih 1 jam," kata Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Kradenan AKP Haryono saat dimintai konfirmasi via telepon, Jumat (22/3/2024).
Meski begitu, semburan lumpur disebut tak sebanyak letupan sebelumnya. Dia memastikan tak ada rumah yang terdampak.
"Debit lumpur saat ini tidak terlalu banyak seperti sebelumnya dan tidak sampai menggenangi area pemukiman," tambahnya.
Jadi Tontonan Warga
Haryono menyebut warga sempat berduyun-duyun menonton semburan lumpur tersebut.
"Berduyun-duyun wajar lah, cuma nonton ke lokasi namanya warga ya, tapi kalau kepanikan yang seperti apa nggak ada," katanya.
Saat itu dia mengatakan kepolisian masih akan melakukan pemantauan secara berkala. Dia juga mengimbau agar masyarakat tak mendekat ke lokasi.
"Nanti kita pantau lagi ada perkembangan nggak, pokoknya kita cek terus ada penambahan lumpur atau nggak. Kita sudah koordinasi dengan Kades, kita udah pastikan sementara waktu berhenti total, ya ini fenomena alam ya. Tadi kita imbau boleh melihat tapi jangan terlalu dekat siapa tau nanti ada kita kan juga nggak bisa prediksi siapa tau ada yang membahayakan," terang Haryono.
(cln/dil)