Pose Seksi Depan Monumen Kerajaan, Model Thailand Terancam Dibui

Internasional

Pose Seksi Depan Monumen Kerajaan, Model Thailand Terancam Dibui

Hestianingsih Hestianingsih - detikJateng
Kamis, 28 Mar 2024 00:02 WIB
Hands of the prisoner on a steel lattice close up
Foto: Ilustrasi model Thailand terancam dipenjara karena menghina kerajaan (Getty Images/iStockphoto/bortn76)
Solo -

Seorang model di Thailand menuai kehebohan hingga terancam mendekam di penjara. Gara-garanya, dia berpose seksi di depan monumen kerajaan di Buriram.

Model bernama Pim Apatsara itu mengunggah foto di media sosialnya di mana dia mengenakan crop top merah dan rok mini. Dia kemudian berpose di anak tangga dengan kamera memotretnya dari bawah.

Dilansir Wolipop Rabu (27/3/2024), karena rok yang dia kenakan sangat mini, pakaian dalamnya kemudian terekspos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak patung Raja Rama I terlihat di belakang Pim. "Silakan kunjungi kota saya," tulisnya pada caption foto.

Sontak saja, foto Pim tersebut membuat warga Thailand meradang karena dia dianggap tak menghargai kerajaan. Warga yang marah lantas melaporkannya ke polisi.

ADVERTISEMENT

Pim kemudian mengunggah foto dirinya yang memberikan penghormatan kepada patung tersebut untuk meminta maaf. Dia juga mengatakan ingin orang-orang mengunjungi kota tersebut dengan foto yang menampilkan landmark tersebut.

Dia mengungkapkan, dia memang berpakaian seperti itu dan merasa ingin mempromosikan kotanya dengan pemandangan ikonik. Hal itu mendorongnya mengambil foto seksi tersebut tanpa memperhitungkan nilai-nilai yang dipegang warga lokal.

"Saya tidak memikirkan dengan matang apa yang saya lakukan. Saya telah meminta maaf dan memperingatkan orang lain untuk berhati-hati ketika memposting sesuatu yang melibatkan keyakinan dan perasaan orang lain," katanya, seperti dikutip dari New York Post.

Pim menceritakan unggahan itu memberi dampak besar ke kehidupannya. Dia mengaku menerima banyak kecaman di media sosial. Bahkan, ada yang menyerang keluarganya.

"Tak lama setelah mengunggah foto-foto itu ke akun media sosial saya, saya mendapat kritik keras dari orang-orang. Beberapa dari mereka menargetkan orang tua saya, dan hal ini tidak dapat diterima, karena saya tidak tahu bahwa apa yang saya lakukan bukanlah sebuah kejahatan," tuturnya.

Meski sudah meminta maaf, ternyata proses hukum tetap berjalan. Komandan Kepolisian Provinsi Buriram, Mayor Jenderal Rutthaphol Naowarat pada Senin (25/3) memerintahkan Pim dicari dan membawanya ke kantor polisi setempat.

Kolonel Polisi Chamras Sirileang, inspektur Kantor Polisi Mueang Buriram, mengatakan Pim didakwa karena 'mengimpor konten pornografi ke dalam sistem komputer'.

"Setelah foto-foto itu dilihat secara online, tim investigasi mengidentifikasi penggunanya. Ditemukan bahwa perilakunya telah mempengaruhi rasa hormat dan kepercayaan warga, sehingga menyebabkan kemarahan yang besar," jelasnya.

"Oleh karena itu, dia dipanggil untuk diinterogasi dan mengakui semua tuduhan memasukkan pornografi ke dalam sistem komputer, dengan hukuman penjara hingga lima tahun, denda hingga 100,000 baht, atau keduanya, dan pencabulan di depan umum, dengan denda hingga 500 baht ($20)," tambahnya.

Warga Thailand dikenal sangat tunduk pada monarki dan sejarahnya. Undang-undang Lese Majeste yang ditegakkan secara ketat mencegah siapa pun mengritik atau menyinggung keluarga kerajaan.




(apu/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads