- Pengertian Nuzulul Quran
- Sejarah Nuzulul Quran
- Periode Pertama atau Periode Makkah
- Periode Kedua atau Periode Madinah
- Tahapan Nuzulul Quran
- Dalil Nuzulul Quran
- Keutamaan Nuzulul Quran 1. Sebagai Peneguh Hati Nabi Muhammad SAW 2. Mukjizat yang Allah SWT Berikan 3. Mempermudah dalam Memahaminya 4. Sesuai dengan Peristiwa dan Penahapannya 5. Bukti Diturunkan dari Yang Maha Terpuji
Peristiwa turunnya Al-Quran atau yang disebut sebagai Nuzulul Quran menjadi momentum yang penting dalam Islam. Sebagai cara untuk memaknai kehadirannya dalam waktu dekat, berikut pengertian Nuzulul Quran yang dilengkapi dengan sejarah, tahapan, dalil, hingga keutamaannya.
Secara umum, Nuzulul Quran dapat diartikan sebagai peristiwa pertama kali diturunkannya Al-Quran. Seperti diketahui bahwa Allah SWT menurunkan wahyu Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat-Nya. Hal tersebut membuat Nuzulul Quran menjadi salah satu peristiwa yang penting dalam Islam.
Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku '49 Teladan dalam Al-Quran', disampaikan bahwa waktu pertama kali diturunkannya Al-Quran bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan.[1] Kemudian, apabila merujuk dari Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, dapat diketahui bahwa 17 Ramadhan 1445 Hijriah akan jatuh pada hari Kamis, 28 Maret 2024 besok.[2]
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat Nuzulul Quran akan segera datang, hendaknya bagi setiap muslim untuk menyambutnya dengan melakukan berbagai kegiatan positif. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menambah wawasan mengenai Nuzulul Quran.
Bagi kaum muslim yang ingin mengetahui informasi seputar Nuzulul Quran, detikJateng telah merangkum informasinya secara lengkap. Mari simak pengertian Nuzulul Quran yang dilengkapi dengan sejarah, tahapan, dalil, serta keutamaannya melalui paparan berikut.
Pengertian Nuzulul Quran
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Nuzulul Quran secara umum dapat diartikan sebagai peristiwa turunnya Al-Quran. Sementara itu, pengertian Nuzulul Quran bisa dimaknai sebagai turunnya Al-Quran sebagai kitab akhir zaman yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.[1]
Apabila merujuk pada buku '101 Info Tentang Al-Quran', disampaikan bahwa pengertian Nuzulul Quran juga dapat dipahami sebagai peringatan yang biasanya dilakukan untuk memperingati peristiwa diturunkannya Al-Quran. Peristiwa tersebut terjadi selama berangsur-angsur. Dikatakan bahwa turunnya ayat-ayat Al-Quran secara lengkap berlangsung selama kurang lebih 23 tahun atau sekitar 22 tahun, 2 bulan, 22 hari.[3]
Sejarah Nuzulul Quran
Lantas seperti apa sejarah Nuzulul Quran berlangsung? Masih merujuk dari buku yang sama dijelaskan bahwa sejarah Nuzulul Quran dimulai ketika Al-Quran diturunkan secara keseluruhan di Lauhul Mahfuzh ke Baitul Izzah. Kemudian Allah SWT mengutus malaikat Jibril sebagai perantara untuk menyampaikan Al-Quran sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur.
Dapat diketahui bahwa Al-Quran diturunkan bertepatan pada bulan yang mulia yaitu Ramadhan. Dikisahkan bahwa Al-Quran diturunkan pertama kali pada saat Nabi Muhammad SAW sedang bermeditasi di Gua Hira, Bukit Jabal Nur. Surat yang pertama kali diturunkan adalah Al-Alaq ayat 1-5.
Kemudian disampaikan bahwa sejarah Nuzulul Quran terjadi dalam dua periode berbeda. Periode tersebut berlangsung di Makkah dan Madinah. Adapun rincian dari kedua periode tersebut antara lain:
Periode Pertama atau Periode Makkah
Pada periode pertama, Nabi Muhammad SAW belum berhijrah menuju Madinah. Ayat-ayat Al-Quran yang turun di periode ini disebut sebagai ayat Makkiyah. Secara umum, ayat Makkiyah memiliki bacaan yang pendek dan banyak mengulas tentang akhlak dan tauhid yang mampu menjadi petunjuk bagi setiap muslim dalam membina mental mereka.
Periode Kedua atau Periode Madinah
Selanjutnya periode kedua atau periode Madinah. Pada saat ini, Nabi Muhammad SAW tengah hijrah menuju Madinah. Hal ini pun membuat ayat-ayat yang diturunkan disebut sebagai ayat Madaniyah. Berbeda dengan ayat Makiyah yang pendek, ayat Madaniyah justru berisikan bacaan yang panjang dan berisikan tentang norma hukum untuk membentuk masyarakat Islam.[1]
Tahapan Nuzulul Quran
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Diketahui bahwa setidaknya tiga tahapan diturunkannya Al-Quran. Seperti dijelaskan dalam buku 'Permata Al-Quran', bahwa tahapan turunnya Al-Quran terbagi menjadi tiga.
Disebutkan pada periode pertama berlangsung sekitar 4-5 tahun lamanya. Pada tahapan ini Allah SWT menyampaikan kandungan wahyu Al-Quran yang berkaitan dengan hidup kaum muslim. Meskipun pada awalnya banyak kalangan yang belum bisa menerima dengan baik kehadiran Al-Quran sebagai kitab akhir zaman, tetapi secara berkala Al-Quran dapat menyebar melebihi perbatasan Makkah dan sekitarnya.
Kemudian pada tahapan kedua diperkirakan berlangsung selama 8-9 tahun. Pada tahapan ini Al-Quran telah berhasil menutup paham jahiliah yang telah dipercaya dalam berbagai segi kehidupan manusia. Kehadiran Al-Quran bahkan telah sanggup membuat paham-paham tersebut tidak memiliki arti lagi di dalam pikiran masyarakat pada saat itu.
Tahapan terakhir atau disebut sebagai tahapan ketiga berlangsung selama 10 tahun. Melalui tahapan ini Al-Quran telah memiliki potensi yang sangat besar dan menunjukkan periode terakhir sebagai penyempurna Islam yang diberikan oleh Allah SWT.[4]
Dalil Nuzulul Quran
Terkait Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Al-Quran telah disampaikan melalui firman Allah SWT di dalam Al-Quran itu sendiri. Salah satunya dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥
"Syahru ramadlânalladzî unzila fîhil-qur'ânu hudal lin-nâsi wa bayyinâtim minal-hudâ wal-furqân, fa man syahida mingkumusy-syahra falyashum-h, wa mang kâna marîdlan au 'alâ safarin fa 'iddatum min ayyâmin ukhar, yurîdullâhu bikumul-yusra wa lâ yurîdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullâha 'alâ mâ hadâkum wa la'allakum tasykurûn."
Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur."[5]
Selanjutnya peristiwa Nuzulul Quran yang dapat disebut juga sebagai peristiwa turunnya Al-Quran, juga disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Surat Al-Qadar ayat 1-5. Berikut bacaan dari surat tersebut:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ٥
"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar."[6]
Dalil Nuzulul Quran lainnya juga terdapat dalam sebuah firman dari Allah SWT melalui Surat Ad-Dukhan ayat 2-3. Melalui ayat tersebut disampaikan bahwa Al-Quran diturunkan pada malam yang diberkahi yaitu Lailatul Qadar. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ٢ اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ٣
"Wal-kitâbil-mubîn. Innâ anzalnâhu fî lailatim mubârakatin innâ kunnâ mundzirîn."
Artinya: "Demi Kitab (Al-Quran) yang jelas. Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatul Qadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan."[7]
Keutamaan Nuzulul Quran
Kehadiran Nuzulul Quran memberikan keutamaan dalam Islam. Hal ini terkait hikmah penurunan Al-Quran yang terjadi secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW. Masih merujuk dari buku yang sama, setidaknya ada lima keutamaan Nuzulul Quran yang disebut juga sebagai peristiwa diturunkannya Al-Quran.[4] Berikut beberapa keutamaannya:
1. Sebagai Peneguh Hati Nabi Muhammad SAW
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةًۛ كَذٰلِكَۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا ٣٢
"Wa qâlalladzîna kafarû lau lâ nuzzila 'alaihil-qur'ânu jumlataw wâḫidah, kadzâlika linutsabbita bihî fu'âdaka wa rattalnâhu tartîlâ."
Artinya: "Orang-orang yang kufur berkata, Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?' Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Nabi Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar)'." (Q.S. Al-Furqan: 32).[8]
2. Mukjizat yang Allah SWT Berikan
وَلَا يَأْتُوْنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاَحْسَنَ تَفْسِيْرًاۗ ٣٣
"Wa lâ ya'tûnaka bimatsalin illâ ji'nâka bil-ḫaqqi wa aḫsana tafsîrâ."
Artinya: "Tidaklah mereka datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, kecuali Kami datangkan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang terbaik" (Q.S. Al-Furqan: 33).[9]
3. Mempermudah dalam Memahaminya
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ طِيْنٍ ثُمَّ قَضٰٓى اَجَلًاۗ وَاَجَلٌ مُّسَمًّى عِنْدَهٗ ثُمَّ اَنْتُمْ تَمْتَرُوْنَ ٢
"Huwalladzî khalaqakum min thînin tsumma qadlâ ajalâ, wa ajalum musamman 'indahû tsumma antum tamtarûn."
Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya" (Q.S. Al-An'am: 2).[10]
4. Sesuai dengan Peristiwa dan Penahapannya
وَاَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْ يُّحْشَرُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ٥١ وَلَا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗۗ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُوْنَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ٥٢
"Wa andzir bihilladzîna yakhâfûna ay yuḫsyarû ilâ rabbihim laisa lahum min dûnihî waliyyuw wa lâ syafî'ul la'allahum yattaqûn. Wa lâ tathrudilladzîna yad'ûna rabbahum bil-ghadâti wal-'asyiyyi yurîdûna waj-hah, mâ 'alaika min ḫisâbihim min syai'iw wa mâ min ḫisâbika 'alaihim min syai'in fa tathrudahum fa takûna minadh-dhâlimîn.
Artinya: "Peringatkanlah dengannya (Al-Quran) orang-orang yang takut akan dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari kiamat). Tidak ada bagi mereka pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari, sedangkan mereka mengharapkan keridhoan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka (pun) tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, sehingga engkau (tidak berhak) mengusir mereka. (Jika dilakukan,) engkau termasuk orang-orang yang dzalim" (Q.S. Al-An'am: 51-52).[11]
5. Bukti Diturunkan dari Yang Maha Terpuji
الۤرٰۗ كِتٰبٌ اُحْكِمَتْ اٰيٰتُهٗ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَّدُنْ حَكِيْمٍ خَبِيْرٍۙ ١
"Alif lâm râ, kitâbun uḫkimat âyâtuhû tsumma fushshilat mil ladun ḫakîmin khabîr."
Artinya: "Alif Lām Rā. (Inilah) Kitab yang ayat-ayatnya telah disusun dengan rapi kemudian dijelaskan secara terperinci (dan diturunkan) dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Teliti" (Q.S. Hud: 1).[12]
Demikian tadi rangkuman informasi lengkap mengenai Nuzulul Quran dari pengertian hingga keutamaannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan tentang Islam kepada detikers, ya.
Sumber Rujukan:
[1] 49 Teladan dalam Al-Quran karya Ririn Rahayu Astutiningrum
[2] Kalender Hijriah Indonesia 2024 - Kemenag RI
[3] 101 Info Tentang Al-Quran karya Ridwan Abqary
[4] Permata Al-Quran karya Prof. Dr. H. Muhammad
[5] Surat Al-Baqarah dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[6] Surat Al-Qadar dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[7] Surat Ad-Dukhan dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[8] Surat Al-Furqan dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[9] Surat Al-Furqan dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[10] Surat Al-An'am dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[11] Surat Al-An'am dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
[12] Surat Hud dari Quran Online - Nahdlatul Ulama
(apl/cln)