Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan dirinya. Hal itu disampaikan Yuni karena sempat terjadi modus penipuan yang menimpa salah satu hotel di Sragen.
Yuni menyebut, kejadian itu berawal dari adanya seseorang yang mengaku sebagai ajudannya menelepon pihak hotel. Ajudan paslu itu kemudian meminta bantuan untuk kegiatan Ramadan.
"Masih beruntung sang manajer (hotel) kerabat dekat saya, sehingga dia merasa curiga dan meminta untuk berbicara langsung dengan Ibu Bupati," kata Yuni seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuni melanjutkan, pada saat itu manager hotel itu sempat berkomunikasi dengan penipu dan sempat merekam perbincangannya. Dalam percakapan itu, penipu mengatakan akan melaksanakan acara buka bersama anak yatim di pendopo rumah dinas bupati.
"Dan meminta hotel tersebut membantu kegiatan buka puasa. Rekaman suara itu telah dikirimkan ke saya," ucapnya.
Menurut Yuni, suara penipu itu logatnya luar Jawa. Sehingga manager hotel itu mengetahui jika penelepon adalah penipu.
"Namun setelah itu si penipu tidak menghubungi kembali. Setelah dicoba untuk menghubungi ulang nomor tersebut tidak dapat dihubungi," lanjutnya.
Kejadian serupa juga pernah terjadi di salah satu pondok pesantren di Sragen. Yuni menceritakan, penipu juga mengatasnamakan Bupati Sragen.
Bahkan, pondok pesantren itu tertipu hingga kehilangan sejumlah uang.
"Saat melakukan aksinya, si penipu menawarkan penyaluran donasi kepada pondok pesantren tersebut namun diharuskan untuk menyetorkan sejumlah uang pribadi," bebernya.
Lebih lanjut dijelaskan Yuni, pondok pesantren tersebut diminta mentransfer Rp 5 juta dari total bantuan Rp 50 juta. Tanpa pikir panjang, pihak ponpes menyetorkan uang Rp 5 juta itu.
"Saat itu, dia diminta transfer uang sejumlah Rp 5 juta dari total bantuan Rp 50 juta. Dia percaya saja menyetor kekurangan uang Rp 5 juta karena si penipu akan segera mentransfer Rp 45 juta. Namun ternyata setelah uang ditransfer, bantuan itu tidak kunjung datang," bebernya.
Untuk itu, Yuni meminta kepada masyarakat Sragen untuk berhati-hati segala bentuk penipuan kepada masjid dan pondok pesantren atau perorangan yang mengatasnamakan dirinya.
"Saya mohon untuk berhati-hati karena di bulan Ramadan ini banyak sekali tindak kejahatan salah satunya penipuan yang mengatasnamakan Bupati atau Wakil Bupati Sragen. Jika ada yang menghubungi akan memberikan bantuan, agar bisa ditanyakan kepada pak lurah apakah benar itu nomor Bupati dan apakah benar ada bantuan dari Bupati," pungkasnya.
(cln/cln)