Nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep disebut-sebut dalam bursa Pilkada Kota Solo. Adapun PSI menyebut hal itu menjadi sebuah dinamika politik.
Ketua DPW PSI Jateng Antonius Yogo Prabowo menyebut, peluang Kaesang ke ajang Pilkada bisa saja terealisasi. Namun saat ini, munculnya nama Kaesang baru sebatas dinamika politik jelang Pilkada dan Pilgub.
"Nama Ketum, bisa. Kemarin sempat ramai, ada yang menyebut di Pilwalkot Solo, Pilgub, ini dinamika politik. Kalau belum ada rekomendasi, kami masih membuka ruang diskusi," kata Yugo saat ditemui usai resmikan Kantor DPD PSI Sukoharjo, Senin (25/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, PSI saat ini membuka ruang komunikasi baik dengan tokoh maupun masyarakat yang maju di kancah Pilkada maupun Pilgub.
Nama-nama yang muncul nantinya akan didiskusikan dengan DPP PSI, untuk menjadi sebuah rekomendasi. Pasalnya, untuk Pilgub Jateng, komunikasi tengah dilakukan.
"Kami masih menunggu, ada beberapa komunikasi tokoh dengan parpol lain, kami menunggu arahan dari DPP. Kami bertemu dengan tokoh ini, tentu kami komunikasi dengan DPP, karena yang memutuskan DPP," jelasnya.
Hal serupa juga berlaku untuk pilkada di tingkat kabupaten dan kota. Sejumlah tokoh dan parpol disebutnya sudah siap bersama PSI di pilkada sejumlah daerah. Yugo mengklaim, PSI berhasil mengamankan kursi di Kota Solo dan Kota Semarang.
"Kami membuka komunikasi diskusi. Tapi kami belum bisa membuka. Di beberapa tempat sudah ada beberapa nama dan partai yang siap bergandengan tangan dengan PSI di pilkada," ucapnya.
Sebelumnya, Survei Solo Raya Polling, Dr Suwardi merilis nama-nama yang masuk dalam bursa calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada Solo 2024. Ada 12 nama yang masuk dalam bursa tersebut. Di antaranya ada nama Kaesang Pangarep.
Nama-nama itu diperoleh dari hasil kajian bersama 19 tokoh stakeholder dari berbagai kalangan politisi, budayawan, birokrat, akademisi, pengageng keraton, hingga tokoh pemuda.
"Hari ini saya menyampaikan dua hal. Pertama menyampaikan hasil kajian kami yang saya sebut dengan metode Delphi untuk memahami gagasan yang muncul dari para tokoh atau stakeholder lintas bidang. Dari karakteristik metode Delfi koresponden tokoh lintas bidang yang kami lakukan selama 10 hari dengan berbincang," kata dr Suwardi kepada awak media, Jumat (8/3/2024).
(ahr/rih)