Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar tarawih keliling (tarling) putaran keempat di Masjid Ar Rahman, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan. Santunan berupa tabungan pelajar hingga sembako turut diberikan bagi masyarakat setempat yang membutuhkan.
Rangkaian tarling dibuka dengan salat isya, tarawih, dan witir berjemaah. Bupati Klaten, Sri Mulyani yang mengenakan gamis dominan hitam bercorak bunga itu tampak hadir di tengah-tengah masyarakat usai ibadah tarawih digelar.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyalurkan santunan berupa tabungan pelajar senilai Rp 2,5 juta dari Bank Klaten untuk 10 anak yatim, bantuan sembako senilai Rp 1,5 juta dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk 10 keluarga miskin, serta 10 mushaf Al-Qur'an untuk Masjid Ar Rahman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memberikan sambutan usai mengikuti tarawih, Sri Mulyani menjelaskan tarling yang digelar di masjid-masjid kuno bersejarah ini bertujuan untuk melihat kondisi masjid-masjid yang didatangi. Dengan begitu masjid yang kuno dan memiliki nilai historis nantinya dapat diusulkan sebagai masjid heritage atau masjid cagar budaya.
Sri Mulyani pun berterima kasih kepada masyarakat Desa Bugisan yang sudah menyambut dirinya dengan penuh kekeluargaan. Ia berharap tarling yang digelar Pemkab Klaten nantinya bisa membawa berkah bagi masjid yang disambangi, termasuk Masjid Ar Rahman.
"Semoga hadirnya saya, sowan saya di sini bisa memberi manfaat di masjid yang indah ini," kata Sri Mulyani di Masjid Ar Rahman, Jumat (22/3/2024).
Dalam kesempatan tersebut, ia juga juga memuji Masjid Ar Rahman, masjid kebanggaan masyarakat Desa Bugisan yang sudah berdiri sejak tahun 1816 dan sudah berumur hampir 208 tahun itu. Tak lupa, Sri Mulyani juga turut mengapresiasi Desa Bugisan yang telah menorehkan banyak prestasi, termasuk menjadi tempat peluncuran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI)
"Biasanya ADWI itu dilaunchingkan di hotel bintang 5. Tapi kemarin Pak Menteri Pariwisata (Sandiaga Uno) memilihnya (digelar) di Desa Bugisan secara nasional," ungkapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri jajaran Wakil Bupati Klaten, Forkopimda, serta jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) itu, ia turut mengingatkan agar etos kerja selama bulan Ramadhan jangan sampai menurun. Mereka diimbau untuk tetap semangat bekerja meski di bulan Ramadhan.
Sementara itu, takmir Masjid Ar Rahman, Anang Mustianto yang sempat memberikan sambutannya itu pun menjelaskan bahwa Masjid Ar Rahman sudah berdiri sejak era perjuangan Pangeran Diponegoro. Terbukti dengan adanya makam salah satu pengikut Pangeran Diponegoro di barat masjid.
"Masjid Ar-Rahman ini dahulu berupa langgar kecil, didirikan tahun 1816. Kemudian dibangun masjid seluas ini tahun 1918," ungkapnya.
"Ini mungkin termasuk masjid yang bersejarah, karena kalau dilihat dari usia pendirian masjid ini, mungkin sekecamatan Prambanan masjid yang paling tua," imbuhnya.
Anang menjelaskan bangunan masjid ini masih otentik, tak banyak diubah dari sejak awal pendirian. Beduk dan kentongan juga masih dilestarikan hingga kini. Ia pun berharap, adanya Tarling di Masjid Ar Rahman dapat membawa keberkahan bagi masjid dan masyarakat setempat.
(ncm/ega)