Komika asal Semarang, Singgih Sahara yang ramai dibicarakan di media sosial karena dugaan penyalahgunaan donasi sudah menjalani mediasi. Ia diminta mengembalikan donasi yang awalnya diperuntukkan membantu pengobatan ibunya yang sakit gagal ginjal.
Singgih membuka donasi untuk ibunya yang harus rutin cuci darah serta anaknya yang disebut mengalami speech delay. Belakangan ternyata diketahui pengobatan ibunya sudah tercover BPJS.
Mediasi dilakukan siang tadi, Rabu (20/3) di kantor Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari yang dihadiri Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, pihak yayasan yang jadi donatur, hingga pihak KitaBisa yang platformnya digunakan untuk menggalang donasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulfikar Akbar yang diminta sejumlah donatur untuk mewakili menjadi mediator mengikuti mediasi tersebut. Ada dua video pengakuan Singgih saat mediasi yang diperoleh detikJateng.
Dalam salah satu video terlihat Zulfikar menanyai Singgih soal donasi yang diperkirakan total Rp 250 juta, hanya Rp 50 juta yang digunakan untuk kepentingan ibunya.
"Ditotal 50-an lebih (Rp 50 juta)," kata Singgih saat mediasi itu, Rabu (20/3/2024).
Singgih ditanya lagi soal uang Rp 200 juta sisanya digunakaan untuk apa. Ia menjawab uang digunakan untuk menutup utang dan pinjaman online serta membayar kontrakan.
"Ada yang buat nutup utang. Buat hidup, nutup kontrakan, sempat pindah dari Genuk. (Biaya kontrakan) Rp 850 ribu per bulan," jelasnya.
Zulfikar juga sempat menanyai Singgih soal informasi dari donatur yang menduga Singgih terlihat judi online. Namun hal itu langsung dibantah dan dia bersedia membuktikan.
"Itu enggak (judi online). Itu (yang dipakai) memang foto saya. Saya bisa buktikan," tegasnya.
Kemudian di video lainnya, Singgih mengaku awalnya benar-benar membuka donasi untuk biaya untuk ibunya yang sakit. Dia mengaku kaget karena banyak yang membantu hingga tergoda untuk menggunakan uang tersebut untuk membayar utang.
"Nyarinya ya sesuai saya butuhkan, tapi begitu meledak sebetulnya saat itu juga takut, maksudnya kok sebanyak ini. Saya inget ada utang gini, yaudah saya buat itu aja," ujar Singgih.
Dia juga mengaku sudah menuliskannya di akun X dan mengatakan donasi sudah cukup, namun ada yang mendonasi langsung ke rekening dan menghubungi lewat WA dengan nominal beragam. Dia mencontohkan ada yang memberi Rp 50 ribu untuk biaya makan. Singgih kemudian menegaskan dirinya siap bertanggung jawab.
"Untuk yang dirugikan, saya mohon maaf, siap bertanggung jawab, kok," katanya.
Saat ditanya soal penggunaan sisa uang donasi untuk beli Iphone, Singgih tidak membantah. Ia juga kembali menjelaskan uang itu dibayar untuk membayar pinjol. Pinjaman itu ia lakukan sebelum tahun 2021 atau sebelum mulai membuka donasi.
"Untuk pinjolnya masih ada yang belum kebayar. Itu sebelum penggalangan dana. Membengkak karena lama tidak bayar," ujarnya.
Singgih kemudian diminta untuk mempersiapkan rekening koran dari rekeningnya. Singgih juga mengaku masih ada saldo Rp 24 juta di rekeningnya.
"Di ATM ada Rp 24 juta," katanya.
Kasi Pemerintahan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum Kelurahan Karanganyar Gunung, Rully AdityaBratha mengatakan dari pertemuan itu disepakati Singgih untuk mengembalikan sejumlah donasi yang diselewengkan atau tidak peruntukannya. Pihak KitaBisa juga meminta rekening koran Singgih.
"Tadi disepakati KitaBisa meminta kerugian dari donasi yang ditransfer paling lambat 30 Juni 2024. Apabila sampai 30 Juni 2024 belum bisa mengganti kerugian dari KitaBisa, maka akan diteruskan ke proses hukum," jelas Rully.
"Tadi disebut nominal sekitar Rp 200 juta," imbuhnya,
Untuk diketahui, dua hari terakhir media sosial heboh dengan perkara donasi yang dibuka Singgih dengan alasan ibunya yang sakit gagal ginjal hingga harus rutin cuci darah dan anaknya yang mengalami speech delay.
Kejanggalan terjadi karena Singgih terus menerima donasi bahkan mengirim direct message ke sejumlah orang untuk meminta donasi. Setelah diusut, ternyata ibunya tercover BPJS selama ini.
Netizen dan donatur yang membahas kasus ini merasa iba dengan ibu Singgih yang digunakan sebagai alasan open donasi. Zulfikar bahkan sempat terkejut mengetahui kalau ibu Singgih baru tahu ada open donasi akhir-akhir ini padahal sudah dilakukan Singgih sejak 2021.
(cln/ahr)