Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengunjungi tempat pengungsian warga di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak. Pihaknya akan penuhi kebutuhan warga terdampak banjir di Demak.
Seperti diketahui, masyarakat Demak terdampak banjir parah kedua kalinya akibat tanggul jebol Sungai Wulan pekan lalu. Kondisi ini ironis. Sebab, mereka terpaksa kembali mengungsi saat baru selesai membersihkan rumah yang terkena material air bah.
"Ya kita mendata kebutuhan pengungsi itu apa? Jadi kita bantu ibu bupati mengatur bersama-sama, diberikan sarana seperti pompa air yang besar kita kirim," kata wakil presiden RI ke-10 dan 12 itu saat memberikan keterangan kepada media, Rabu (20/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebutuhannya apa dulu? Seperti sarung tadi kita kasih beberapa ribu, kebutuhan bayi, kebutuhan ibu-ibu, kebutuhan bapak-bapak, itu kan beda-beda kebutuhannya. Jadi didata dulu. Nanti kita bantu," sambungnya.
Tokoh yang akrab disapa JK ini menyebut bahwa banjir di Demak ini lantaran perubahan iklim. Selain itu, saluran air di perkotaan juga harus diperbaiki.
![]() |
"Ini kan iklim, ini kan bukan yang pertama tentu. Karena perubahan iklim, tapi juga kota ini diperbaiki tentunya. Selokan-selokan, drainase, tanggul-tanggul, drainase dalam kota jangan ditutup," tuturnya.
"Kadang-kadang orang bikin rumah tutup selokan di depannya. Nah, itu tidak jalan lagi," lanjutnya.
Jusuf Kalla menerangkan pentingnya saluran air dan perilaku masyarakat yang berdampak pada perubahan iklim.
"Jadi dua hal di sini sebetulnya, berdasarkan kinerja kita sendiri bagaimana memperbaiki sarana di kampung, di manapun," terangnya. "Penting penghijauan di antaranya," tuturnya.
(apu/cln)