Pegawai non-ASN di Terminal Ir Soekarno, Buntalan, Klaten Selatan, melapor ke Polres Klaten. Korban mengaku menjadi korban penganiayaan usai diseret pemotor tidak dikenal.
"Awalnya ada sepeda motor dari arah pintu timur, masuk daerah larangan Terminal. Sempat diperingatkan teman saya tapi diabaikan," kata pegawai bernama Valen itu kepada detikJateng, Rabu (20/3/2024) siang.
Dua orang itu, sebut Valen, sempat parkir di landasan tetapi kemudian melaju ke pintu keluar barat untuk keberangkatan bus. Dia memberhentikan motor itu untuk diberi pengarahan.
"Sempat turun, saya suruh parkir kendaraan untuk diberi pengarahan. Tiba-tiba penumpang naik, tangan saya yang masih di kendaraan diseret sampai pintu keluar," jelas Valen.
Valen mengatakan, saat masih tersangkut di kendaraan, pelaku menyundut tangannya dengan rokok. Dirinya terus berteriak sampai akhirnya bisa lepas.
"Sampai pintu keluar saya teriak dan baru dilepaskan, saya minta tolong teman saya di pos luar untuk mengejar tapi kehilangan jejak. Saya dibawa ke RS Bagas Waras untuk membersihkan luka akibat diseret," imbuh Valen.
Staf IT Terminal Ir Soekarno, Saryana menyatakan peristiwa itu terjadi Senin (18/3) dini hari sekitar pukul 01.25 WIB dan sudah dilaporkan ke Polres Klaten. Dua orang boncengan sepeda motor masuk dari pintu timur.
"Masuk pintu timur yang merupakan larangan untuk selain bus. Sempat disemprit petugas tapi nekat dan parkir di landasan," ungkap Saryana.
Korban yang melihat itu mendekati untuk memberikan arahan, tapi mendadak pelaku kabur. Tangan korban yang masih memegang bagian belakang motor terseret.
"Terseret, entah terjepit atau diseret terus terbawa sampai pintu keluar yang jaraknya puluhan meter. Akibat jatuh terseret luka di bagian tangan dan kaki tapi untungnya pakai sepatu dinas tebal sehingga tidak parah," kata Saryana.
Dimintai konfirmasi, KBO Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa membenarkan ada laporan tersebut. "Betul ada laporan, laporannya kemarin," jawab Umar.
(aku/rih)