10 Ide Eksperimen Sains untuk Proyek Sekolah Anak SD

10 Ide Eksperimen Sains untuk Proyek Sekolah Anak SD

Anindya Milagsita - detikJateng
Rabu, 20 Mar 2024 11:09 WIB
Ilustrasi eksperimen bersama anak
Ilustrasi anak bereksperimen Foto: Getty Images/AleksandarNakic
Solo -

Eksperimen sains menjadi hal yang menarik untuk dipelajari terutama bagi anak-anak SD. Temukan sederet ide eksperimen sains yang cocok dipilih sebagai referensi proyek sekolah anak SD melalui paparan berikut.

Secara umum, eksperimen sains bertujuan untuk menguji dan menyelidiki sebuah hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam maupun konsep ilmiah tertentu. Dengan melakukan eksperimen sains, seseorang dapat mengumpulkan data yang empiris untuk meningkatkan pengetahuan mereka.

Ingin tahu seperti apa eksperimen sains yang dapat menjadi referensi dalam membuat proyek sekolah bagi anak SD maupun siswa tingkat yang lain? Mari simak baik-baik beragam contohnya di bawah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Ide Eksperimen Sains untuk Anak SD

Mengutip dari buku 'Eksperimen Sains: Bunyi' karya Rachmat, 'Ensiklopedi Percobaan Sains Dasar 3: Udara dan Air' karya Tim Nuansa, 'Eksperimen-eksperimen Sains MI/SD Kelas 4, 5, dan 6' karya Muhammad Zidan, hingga 'Percobaan-Percobaan Sains Dasar' karya Fortune, berikut sederet ide eksperimen sains yang sederhana dan mudah untuk dicoba:

1. Corong Bunyi

Ide eksperimen sains pertama yang bisa dicoba untuk anak-anak SD adalah corong bunyi. Dengan melakukan eksperimen ini, diharapkan anak-anak dapat mengenal bunyi yang dikeluarkan dari mulut mereka. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk membuat eksperimen sains corong bunyi:

ADVERTISEMENT
  1. Siapkan kertas atau kalender bekas.
  2. Gulung kertas atau kalender bekas tersebut menjadi seperti terompet.
  3. Potong bagian ujungnya agar terlihat lebih rapi.
  4. Beri sisi ujung corong tersebut dengan lem atau selotip.
  5. Minta anak untuk bersuara dari sisi terompet dengan lubang kecil.
  6. Suara mereka pun akan terdengar lebih nyaring saat berbicara dengan corong tersebut.

2. Tidak Basah Meski di Air

Selanjutnya ada eksperimen sains yang melibatkan air. Dengan melakukan eksperimen ini, anak-anak akan dikenalkan dengan pengaruh udara yang dapat membuat benda tidak basah meski dicelupkan ke dalam air. Untuk mencoba eksperimen ini diperlukan alat-alat sederhana seperti gelas kaca, bola pingpong, kertas, dan wadah. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mencoba eksperimen sains tidak basah meski di air:

  1. Letakkan kertas di bagian dasar gelas.
  2. Siapkan wadah berisi air, letakkan bola pingpong di bagian atasnya.
  3. Mintalah anak untuk membalik gelas dalam posisi mulut gelas ke arah bawah.
  4. Kemudian arahkan gelas menuju bola pingpong dan tenggelamkan bola tersebut.
  5. Reaksi yang terjadi adalah bola dan kertas yang ada di dalam tidak basah.

3. Pensil Patah di Dalam Air

Eksperimen sains untuk anak SD lainnya yang tak kalah seru untuk dicoba adalah pensil patah di dalam air. Melalui eksperimen ini dapat menjadi cara untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang sifat cahaya yang dapat mengalami pembiasan. Agar dapat mengikuti eksperimen ini terlebih dahulu harus menyiapkan alat-alat sederhana seperti gelas kaca, pensil, dan air. Berikut langkah-langkah untuk melakukan eksperimen sains pensil patah di dalam air:

  1. Isi gelas kaca dengan air, kira-kira tiga perempat bagian.
  2. Minta anak untuk memasukkan pensil ke dalam gelas berisi air.
  3. Kemudian dapat mengamatinya secara bersama-sama yang menunjukkan pensil seolah-olah patah.

4. Menimbang Udara

Ingin mengenalkan anak-anak kepada satuan berat? Cobalah untuk melakukan eksperimen berupa menimbang udara. Melalui eksperimen ini anak-anak dapat diperkenalkan jawaban atas pertanyaan apakah udara memiliki berat? Sebelum mencobanya, siapkan alat-alat yang dibutuhkan terlebih dahulu. Cukup persiapkan empat balon dengan warna berbeda, tiga sedotan plastik, kaleng minuman atau benda dengan tinggi yang sama, dan selotip. Berikut langkah-langkah eksperimen menimbang udara:

  1. Pasang balon di sisi kanan dan kiri sebuah sedotan plastik, rekatkan dengan selotip.
  2. Susun dua sedotan plastik di antara kaleng minuman atau benda yang tingginya sama.
  3. Taruh sedotan dengan balon tersebut secara melintang tepat di atas dua sedotan plastik tadi.
  4. Minta anak untuk mengamati tentang kondisi balon yang terlihat seimbang satu sama lain.
  5. Kemudian pasang lagi sebuah balon di sedotan plastik dan rekatkan dengan selotip.
  6. Pada bagian balon yang satu, jangan lupa untuk meniupkan sedikit udara ke dalamnya lalu pasang ke sedotan dan rekatkan dengan selotip.
  7. Minta anak untuk mengamati bahwa balon yang berisi udara akan menurun.

5. Melihat Bunyi

Selain corong bunyi, untuk memperkenalkan bunyi kepada anak-anak juga dapat dilakukan sebuah eksperimen sains berupa melihat bunyi. Alat-alat yang dibutuhkan di antaranya adalah plastik, karet gelang, mangkuk plastik, sedok atau tongkat kecil, hingga garam atau beras. Bagi detikers yang penasaran ingin mencoba eksperimen ini, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Bentangkan plastik di atas mangkuk.
  2. Ikat plastik dengan cara memasang karet gelang di pinggir mangkuk, wujudnya nanti menyerupai rebana.
  3. Taruh sedikit garam atau beras di atasnya.
  4. Minta anak untuk memukul perlahan plastik mangkuk tersebut.
  5. Nantinya akan ada bunyi khas yang dihasilkan saat mereka memukulnya.

6. Pertumbuhan Kecambah

Selanjutnya ada sebuah eksperimen sains yang melibatkan makhluk hidup berupa tanaman. Eksperimen yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang. Alat-alat yang perlu dipersiapkan adalah gelas plastik bekas air mineral dua buah, kapas dua buah, sedikit kacang hijau, dan air. Nantinya eksperimen akan dibagi ke dalam dua situasi berbeda yaitu pertama dengan menaruhnya di tempat gelap dan kedua di tempat terang. Berikut langkah-langkah mencoba eksperimen sains ini:

  1. Taruh kapas yang sudah dibasahi oleh air pada dasar gelas plastik bekas.
  2. Beri beberapa butir kacang hijau.
  3. Pisahkan gelas pertama dan tempatkan di ruang yang mendapatkan cahaya.
  4. Kemudian pada gelas kedua tempatkan di ruang yang tidak mendapatkan cahaya.
  5. Tunggu beberapa hari untuk bisa melihat hasil eksperimen ini.
  6. Minta anak memperhatikan pertumbuhan dari kedua kacang hijau tersebut.
  7. Nantinya kacang hijau yang ditaruh di tempat dengan cahaya akan tumbuh dengan baik.
  8. Sebaliknya, kacang hijau yang ditaruh di tempat minim cahaya akan lebih lambat pertumbuhannya.

7. Mengapung dan Tenggelam

Ingin memperkenalkan anak-anak dengan istilah mengapung dan tenggelam? Cobalah untuk melakukan eksperimen sains berupa mengapung dan tenggelam. Caranya cukup mudah yaitu dengan menggunakan berbagai jenis benda untuk diamati bersama mereka. Alat-alat yang digunakan cukup mudah yaitu kertas, kelereng, daun, batu, air, dan wadah. Berikut langkah-langkah melakukan eksperimen sains ini:

  1. Siapkan wadah yang sudah diisi dengan air.
  2. Minta anak untuk menebak terlebih dahulu mana saja benda yang akan mengapung dan mana yang akan tenggelam.
  3. Selanjutnya bersama-sama memasukkan benda-benda tadi ke dalam wadah berisi air.
  4. Nantinya akan terlihat reaksi dua benda yang tenggelam dan dua benda lainnya yang mengapung.

8. Berubah Jadi Apa?

Perubahan warna dapat terjadi apabila warna-warna primer disatukan. Hal ini mungkin belum dipahami secara jelas oleh anak-anak SD. Dengan adanya eksperimen sains berubah jadi apa? diharapkan mereka dapat mengetahui proses perubahan warna. Sebelumnya perkenalkan terlebih dahulu anak-anak terkait warna primer yaitu biru, kuning, dan merah. Lalu siapkan alat-alat seperti pewarna makanan dengan ketiga warna primer, air, dan beberapa gelas plastik bekas air mineral. Kemudian ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Isi gelas-gelas tersebut dengan air.
  2. Masukkan pewarna makanan di masing-masing gelas.
  3. Siapkan gelas kosong sebagai media pencampur warna.
  4. Minta anak untuk mengkreasikan campuran warna-warna primer tadi. Seperti contohnya merah yang bertemu dengan biru akan menjadi ungu, lalu jika kuning dicampur biru akan menjadi hijau, begitu pun seterusnya.

9. Air yang Menguap

Eksperimen sains sederhana lainnya yang cocok dijadikan sebagai proyek sekolah untuk anak SD adalah air yang menguap. Bagaimana caranya? Eksperimen ini cukup mudah karena hanya memerlukan tiga bahan sederhana seperti dua buah gelas plastik bekas air mineral, spidol hitam, dan air. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mencoba eksperimen ini:

  1. Isi air ke dalam gelas plastik dengan takaran yang sama.
  2. Minta anak untuk menggambarkan garis sesuai tinggi dari air di dalam gelas memakai spidol hitam.
  3. Kemudian taruh gelas pertama di bawah sinar matahari.
  4. Lalu gelas lainnya di dalam rumah atau tempat teduh.
  5. Biarkan seharian terlebih dahulu.
  6. Setelah itu, minta anak untuk mengamati apa yang akan terjadi pada air di dalam kedua gelas tersebut.
  7. Nantinya air dalam gelas pertama akan berkurang dari takaran yang sebelumnya, sedangkan gelas kedua yang teduh cenderung utuh.

10. Mana yang Lebih Cepat?

Tak hanya bunyi, warna, dan juga berat benda, anak-anak juga dapat diperkenalkan dengan gerakan. Ada sebuah eksperimen sains yang bisa dicoba untuk memahami terkait gerakan cepat sebuah benda. Bahan-bahan yang dibutuhkan di antaranya seperti balok kayu, kelereng, triplek atau karton tebal, dan benda yang ukurannya tinggi seperti kaleng bekas roti atau kursi. Ikuti langkah-langkah ini:

  1. Taruh triplek atau karton di atas kaleng bekas roti maupun kursi dengan posisi miring.
  2. Minta anak untuk melepaskan kelereng dari arah atas ke bawah.
  3. Kemudian dilanjutkan dengan melepaskan balok kayu dengan cara yang sama.
  4. Nantinya dapat diamati secara bersama-sama bahwa kelereng yang berbentuk bulat akan bergerak lebih cepat daripada balok kayu yang berwujud kotak.

Demikian tadi rangkuman ide eksperimen sains yang bisa menjadi referensi untuk proyek sekolah anak-anak SD. Selamat mencobanya, ya!




(par/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads