Saat Sudirman Said Ungkap Sebagian Timnas AMIN Sudah Tak Aktif

Round-Up

Saat Sudirman Said Ungkap Sebagian Timnas AMIN Sudah Tak Aktif

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 18 Mar 2024 07:55 WIB
Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said di acara diskusi publik di Joglo Putri, Kota Solo, Minggu (17/3/2024).
Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said di acara diskusi publik di Joglo Putri, Kota Solo, Minggu (17/3/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said menjadi pembicara dalam diskusi 'Tantangan Demokrasi Kita' di Kota Solo, kemarin. Kepada wartawan, Sudirman yang juga Co-captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) itu menyatakan sebagian anggota tim tersebut sudah tak aktif.

Ajak Rakyat Kritik Pilpres 2024

Saat ditemui wartawan seusai diskusi publik di Joglo Putri, Solo, Minggu (17/3), Sudirman Said awalnya berbicara soal pentingnya masyarakat sebagai pengingat bagi pemegang kekuasaan.

"Rakyat tidak boleh membiarkan perilaku yang memperkosa hukum, mengabaikan etik, mengabaikan kepatutan. Bentuknya ya bersuara lewat kritik, demo, tulisan, pamflet, apapun yang itu merupakan pengingat bagi pemegang kekuasaan. Bisa saja lewat wakilnya di DPR," kata Sudirman Said di lokasi acara, Minggu (17/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudirman mengatakan, harus ada kesadaran baru yang didorong terkait dengan suasana politik saat ini.

Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said di acara diskusi publik di Joglo Putri, Kota Solo, Minggu (17/3/2024).Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said di acara diskusi publik di Joglo Putri, Kota Solo, Minggu (17/3/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

"Masalahnya adalah soal pimpinan tertinggi negara yang melakukan segala hal, sampai merubah hukum, melanggar etik, keluarganya juga diberhentikan karena melanggar etik untuk kepentingan anaknya. Itu jadi fokus koreksi. Pencalonan presiden semua boleh maju, asal tidak merubah UU," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Sudirman menilai pandangan politik sebagian masyarakat Indonesia masih sangat sederhana, yakni menganggap pemilu sekadar agenda 5 tahunan dan akan memilih siapa yang memberikan keuntungan secara materi.

"Saya harap keadaan ini memantik kesadaran bagi penggerak sosial atau rakyat dan parpol, karena tidak semua parpol senang dengan keadaan ini. Untuk mengajak rakyat lebih kritis, melihat aspek kualitas pemimpin yang dipilih. Melihat bansos itu uang negara, uang kita semua, kalau begitu tidak ada kaitan bantuan yang diberikan dengan pilihan politik mereka," ucapnya.

Meski demikian, Sudirman optimistis gerakan rakyat yang kritis terhadap kondisi demokrasi bakal semakin besar.

"Baru kali ini profesor, dosen, menyuarakan pandangannya begitu masif di berbagai kampus. Itu tandanya keadaan tidak bisa diterima oleh nurani, dan ini semakin kencang. Saya kira akan ketemu gerakan massa mahasiswa dengan pandangan dosen," kata dia.

Ungkap Sebagian Timnas AMIN Sudah Tak Aktif

Selanjutnya, Sudirman Said, mengaku sudah tidak begitu aktif dalam Timnas AMIN.

"Tim Anies sebagian besar sudah tidak aktif, saya juga sudah masuk ranah masyarakat sipil. Yang masih bekerja keras adalah tim hukum, IT, dan saksi," kata Sudirman Said di Solo, Minggu (17/3/2024).

Menurut dia, saat ini Timnas AMIN tengah mempersiapkan hal ihwal teknis. Dia optimistis KPU bakal mengumumkan dan menetapkan hasil Pemilu dan Pilpres 2024 sesuai jadwal pada 20 Maret.

"Tanggal 20 (Maret) akan diumumkan KPU, kita punya data internal. Kita serahkan ke Pak Anies dan Pak Muhaimin untuk menyikapinya, Partai juga diserahkan ke partai," ujar Sudirman.

"Sekarang seluruh persiapan teknis dikerjakan. Menerima (hasil Pemilu 2024) atau tidak terserah paslon yang akan menyikapinya. Soal hak angket ya parpol. Kami tugasnya menyiapkan persiapan teknis," ucap Sudirman.

Soal namanya masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta, Sudirman menampik. "Saya kembali menjadi guru saja," pungkas mantan Menteri ESDM itu.




(dil/dil)


Hide Ads