Puluhan desa dari delapan Kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kebanjiran imbas Sungai Silugonggo meluap. Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengatakan bahwa banjir semakin parah karena kiriman dari Bendung Wilalung Kudus.
"Langkah banjir ke depan, sebenarnya banjir kondisi saat ini karena cuaca yang luar biasa, jadi tidak hanya di Pati saja," jelas Henggar kepada wartawan ditemui seusai meninjau warga kebanjiran di Desa Doropayung Kecamatan Juwana, Minggu (17/3/2024).
Dia mengatakan banjir hampir merata di sejumlah daerah pantura, termasuk di Kabupaten Pati. Menurutnya banjir di Pati semakin parah setelah Bendung Wilalung yang ada di Kudus, pintunya dibuka yang arah ke Sungai Juana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian banjir di Pati utama masuk itu setelah Bendung Wilalung agak lebih ke arah Juwana, karena memang kalau tidak dibuka sedemikian rupa ini nanti bahaya di Demak dan di Kudus. Kita tidak bisa apa-apa, tidak mungkin juga kita jangan dibuang ke sini tidak mungkin juga," kata Henggar.
"Walau demikian perlukan ke depan bagaimana penanganan saluran drainase untuk secara vertikal ini memang ke depan, hari Senin besok kita bahas bersama di Semarang, barang kali ada solusi kondisi yang merata hampir merata di provinsi Jateng terutama di Pantura," Henggar melanjutkan.
![]() |
Diketahui, dampak banjir paling dirasakan warga Desa Doropayung Kecamatan Juwana. Ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mulai 30 sentimeter sampai 1,5 meter. Warga pun mulai mengungsi ke posko pengungsian.
"Ketinggian banjir di rumah sekitar 20 sampai 30 sentimeter, kalau jalan 1 meter sampai 1,5 meter, di RT 1 yang paling dalam," jelas Kepala Desa Doropayung Sugeng Legianto ditemui di lokasi pagi tadi.
Sugeng mencatat ada 438 rumah dengan 409 KK, yang terdiri dari 1.249 jiwa terdampak banjir. Warga yang mulai mengungsi di balai desa ada 12 KK atau 32 jiwa dan di sanggar senam ada 9 KK yang berisi 23 jiwa.
"Yang dibutuhkan pengungsi adalah sembako, dulu diharapkan ada dapur umum karena Ramadan puasa, kebutuhan sembako untuk kebutuhan sehari-hari," jelas Sugeng.
"Kemarin dari Kapolres memberikan kardus dan beras, terus ada dari komunitas nasi bungkus untuk berbuka puasa," dia melanjutkan.
Dari data BPBD Kabupaten Pati terakhir mencatat ada 36 desa dari 8 kecamatan di Pati kebanjiran. Banjir karena Sungai Silugonggo meluap imbas curah hujan yang tinggi belakangan ini.
(cln/cln)