Asyik! Ribuan LPG 3 Kilogram Didistribusikan ke Pangkalan di Blora

Asyik! Ribuan LPG 3 Kilogram Didistribusikan ke Pangkalan di Blora

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Sabtu, 16 Mar 2024 13:55 WIB
Distribusi gas elpiji 3 kg
Foto: dok. Pemkab Blora
Blora -

Kabar gembira bagi warga Blora dengan adanya distribusi besar-besaran tabung 3 kilogram berisi gas elpiji. Hal ini diungkapkan kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop-UKM) Kabupaten Blora Kiswoyo, pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kemarin dan beberapa hari ke depan tentunya begitu ada pengiriman dari Pertamina di SPBE Blora dan Cepu terus didistribusikan ke agen dan diteruskan ke pangkalan-pangkalan," ucapnya saat dimintai konfirmasi detikJateng melalui pesan singkat, Sabtu (16/3/2024).

Dia mengatakan pengiriman dari Pertamina sebanyak 50 Skit Tank yang akan didistribusikan ke Agen dan diteruskan ke lebih dari 800 pangkalan yang ada di Blora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengiriman dari Pertamina sebanyak 5 Skit Tank atau sekitar 45 LO atau setara 560 tabung 3 kilogram x 45 yang akan didistribusikan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dari 2 SPBE di Kabupaten Blora," terangnya.

Pihaknya bakal memastikan pada setiap pangkalan telah terdistribusi gas melon, sehingga bisa digunakan masyarakat miskin.

ADVERTISEMENT

"Kita akan pantau tentunya. Tepatnya 887 pangkalan dari 9 agen di Kabupatennya Blora. Dari laporan SPBE begitu datang langsung distribusi ke agen dan agen terus ke pangkalan" ucapnya.

Bupati Blora Arief Rohman meminta kepada pihak Pertamina untuk mencukupi kebutuhan elpiji mengingat belakangan terjadi kelangkaan di tengah masyarakat.

"Semoga kiriman stok LPG dari Semarang dan Gresik bisa lancar dan harga kembali normal. Utamanya yang dari Semarang masih terkendala banjir di Semarang, Demak, dan Grobogan," ucap Arief.

Dia mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak Pertamina untuk mensuplai kebutuhan gas yang berbentuk tabung melon itu. Arief juga meminta kepada warga untuk melaporkan ketika terjadi kesulitan mencari elpiji.

"Kita minta Pertamina untuk dipenuhi. Nanti kalau ada laporan elpiji kurang langsung bisa dilaporkan Dinas Perdagangan agar kita suplai. Semoga bisa segera atasi kekurangan stok LPG 3 kilogram," terangnya.

Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah telah menambah pasokan LPG hingga 13 ribu lebih tabung LPG 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Blora.

Pjs Area Manager Communication, Relation dan CSR Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri menyampaikan penambahan telah dilakukan Pertamina sejak tanggal 9 Maret 2024.

"Penambahan fakultatif ini dapat mempertebal stok LPG 3 Kg di pangkalan, sehingga sudah tersedia apabila masyarakat memerlukan LPG 3 Kg," ungkapnya kepada detikJateng.

Selain upaya penambahan fakultatif, Pertamina juga melakukan alih supply dari Semarang dan Gresik untuk memasok kebutuhan LPG di Blora. Dia mengatakan kelangkaan terjadi karena cuaca yang tidak bersahabat sehingga membuat suplai elpiji tersendat.

"Jalur Reguler distribusi LPG untuk wilayah Blora sebenarnya dipasok melalui Kapal yang bersandar di Temporary Supply Point LPG di Pelabuhan Rembang, namun karena kondisi cuaca dan gelombang tinggi, belum memungkinkan kapal untuk bersandar di pelabuhan sehingga distribusi LPG dari kapal terhambat," jelas Marthia.

Marthia juga menambahkan bahwa terkait wewenang penambahan kuota LPG subsidi menjadi wewenang pemerintah pusat yang dapat diusulkan oleh pemerintah daerah.

"Kami senantiasa menghimbau bahwa yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi ini adalah masyarakat yang kurang mampu," tambah Marthia.

Ia menambahkan Program Subsidi Tepat Sasaran dengan pemberlakuan aturan pembelian LPG 3Kg bersubsidi dengan NIK merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memastikan penyaluran produk subsidi telah tepat sasaran. Dia berharap masyarakat aktif membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan LPG di seluruh wilayah.

"Jika masyarakat melihat adanya penyalahgunaan atau penyelewengan dari LPG subsidi ini, informasikan kepada kami melalui Pertamina call center 135, kami mohon juga agar kita bisa menyelamatkan subsidi negara ini ke pihak yang tepat," tutup Marthia.




(prf/ega)


Hide Ads