Sekeluarga di Klaten Diperiksa Darahnya Usai Makan Sop Sapi dari Lokasi Antraks

Sekeluarga di Klaten Diperiksa Darahnya Usai Makan Sop Sapi dari Lokasi Antraks

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 14 Mar 2024 19:15 WIB
Pemkab Klaten melakukan vaksinasi antraks di Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno hari ini.
Pemkab Klaten melakukan vaksinasi antraks di Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno hari ini. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Satu keluarga warga Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Klaten diperiksa sampel darahnya. Pemeriksaan dilakukan setelah satu keluarga itu menikmati sop daging dan balungan sapi yang dagingnya berasal dari lokasi temuan spora antraks di Dusun Kalinongko, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

"Informasi terakhir pemeriksaan sampel warga Desa Kebondalem Lor itu lima orang. Sudah diambil darahnya," terang Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto kepada detikJateng, Kamis (14/3/2024) siang.

Dijelaskan Anggit, sampel darah itu akan digunakan untuk pemeriksaan spora antraks. Sampel itu akan dikirim ke laboratorium di Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena pemeriksaan di Yogyakarta, kemungkinan keluar hasilnya satu Minggu. Pengambilan sampel sejak dua hari yang lalu," terang Anggit.

Camat Prambanan, Klaten, Puspo Enggar Hastuti menyatakan warganya mendapat kiriman daging dari Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Kiriman daging itu tanggal 14 Februari yang lalu dan sudah dikonsumsi.

ADVERTISEMENT

"Kiriman daging dari Gayamharjo kurang lebih tanggal 14 Februari yang lalu. Dan sebagian daging sudah dikonsumsi," ungkap Puspo saat diminta konfirmasi detikJateng.

Menindaklanjuti itu, sebut Puspo, tim gabungan dari dinas kesehatan kabupaten dan provinsi, balai veteriner, dinas pertanian, pos kesehatan, dan dokter hewan mengecek lokasi pada 12 Maret. Hasilnya kondisi sekeluarga itu dinyatakan sehat.

"Kami datang Selasa kemarin 12 Maret, kalau kita lihat mereka baik dan tidak ada keluhan dan sudah diwawancarai dinas kesehatan. Suami istri, anak dan saudara diambil sampel darahnya tapi hasil belum kami dapat," imbuh Puspo.

Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Widiyanti menyampaikan warga tersebut berasal dari satu keluarga. Terdiri dari suami, istri, dan anak.

"Betul. Warga ini dari satu keluarga, ayah ibu dan anak," ungkap Widiyanti saat diminta konfirmasi detikJateng.

Sebelumnya diberitakan detikjogja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY bersama Balai Besar Veteriner (BBVet) menemukan adanya spora antraks di dua dusun. Untuk itu, akan dilakukan zonasi demi menanggulangi penyebaran antraks.

Diketahui, dua daerah yang disinyalir ada kasus antraks yakni di dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul dan dusun Kalinongko, Gayamharjo, Prambanan, Sleman.

Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa pun mengonfirmasi jika di dua dusun tersebut terkonfirmasi ditemukan spora antraks. Sehingga, dua dusun tersebut kini masuk zona merah.

"Sebenarnya yang terkonfirmasi di dua pemilik (ternak) saja ya. Satu pemilik di Gayamharjo (Sleman), satu lagi di Serut, Gedangsari (Gunungkidul)," jelas Hendra ditemui wartawan di kantor DPKP DIY, Rabu (13/3/2024).

"Terkonfirmasi tanahnya, tanah untuk menyembelih itu. Yang terkonfirmasi (antraks) itu satu sapi di Kayoman, kemudian yang di (Kalinongko) tanah artinya dulu pernah terjadi, sifatnya antraks kan sporanya bertahan di tanah," imbuhnya.




(cln/apu)


Hide Ads