.webp)
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Puluhan jiwa pun mengungsi ke Balai Desa Jati Wetan Kecamatan Jati.
"25 warga yang mengungsi, ini ibu-ibu, lansia sama anak-anak. Kalau di Goleng yang dievakuasi polisi itu mereka pindah ke rumah saudaranya yang tidak kebanjiran," jelas Camat Jati Fiza Akbar saat dihubungi lewat sambungan telepon, Kamis (14/3/2024).
Fiza mengatakan telah membuka dua posko pengungsian di wilayah Kecamatan Jati. Pihaknya juga telah mendirikan dapur umum untuk mengantisipasi banjir di Kudus semakin meluas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sementara untuk membuka dapur umum di Jati Wetan, tapi belum lihat situasi kondisi," jelas dia.
Menurutnya ada ribuan jiwa di Jati yang terdampak kebanjiran. Ketinggian genangan banjir bervariasi antara 30-70 sentimeter. Lokasi paling parah di Dukuh Tanggulangin Desa Jati Wetan.
"Kalau yang terdampak ada 2.500 jiwa. Ketinggian genangan banjir sekitar 30-70 sentimeter, sampai masuk ke dalam rumah," jelas Fiza.
"Terparah ada di Dukuh Tanggulangin, ada beberapa yang masih rendah," kata Fiza melanjutkan.
Sementara itu Satsamapta Polres Kudus yang melakukan evakuasi warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus menuju ke lokasi yang lebih aman dengan menggunakan Truk Dalmas.
"Personel Samapta Polres Kudus langsung bergerak melakukan evakuasi terhadap sejumlah warga yang terkena dampak banjir di Dukuh Goleng. Petugas berhasil mengevakuasi warga di antaranya lansia dan balita," kata Kasat Samapta, AKP Ngatmin.
"Kami menyiagakan Truk Dalmas di lokasi untuk mobilisasi warga yang kerja dan sekolah," lanjut dia.
