Jalan di Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Semarang, ambles sedalam 12 meter. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Jalan ambles itu tepatnya berada di RT 5/RW 8, Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Dua rumah terdampak dalam kejadian itu. Pemilik rumah di samping jalan itu, Ahmad Subaidi (54) menceritakan detik-detik peristiwa tersebut.
"Kejadian jam 22.00 WIB, nggak ada korban alhamdulillah semua selamat," kata Ahmad saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (14/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut jalan ambles saat hujan deras mengguyur Kota Semarang. Awalnya, dirinya mendengar suara 'brek' dan melihat tanah amblas beberapa sentimeter.
"Kan semalam cuma hujan biasa saja, saya rasa memang ini tanda-tandanya ambles sudah kelihatan," ujarnya.
Tak lama kemudian, jalan itu hingga teras samping rumahnya ambles. Satu tiang listrik juga ikut jatuh akibat tanah ambles tersebut.
"Sekitar 12 meteran dalamnya, kalau lebarnya ini 9 (meter) kalau ke sananya (panjang) rusak sampai sini 15 meteran," jelasnya.
Di bawah jalan itu memang terdapat gorong-gorong yang merupakan aliran kali. Tanah di sana juga pernah ambles pada tahun 2018 silam, diduga akibat adanya keluar masuk kendaraan berat.
"Sebenarnya ini kan kasus lama gorong-gorong itu rusak, jadi ini jalan di bawahnya itu gorong-gorong dari utara sampai selatan. Nah pada saat pihak pengembang membangun apartemen di belakang dia kan menggunakan truk-truk tonase besar ya nggak layak lah untuk ini. Alhasil merusak gorong-gorong, ambles, amblesnya itu saya protes tahun 2018 tapi malah saya dipolisikan," terangnya.
Dia mengatakan keluarganya trauma akibat kejadian itu. Istrinya yang memiliki usaha kue kering juga tak bisa melakukan produksi akibat kejadian tersebut.
"Harapan saya yang penting keselamatan bersama. Jadi gorong-gorong itu diperbaiki dengan baik, dengan benar sesuai prosedur pekerjaan, habis itu diuruk lagi dengan baik. Kalau rumah saya ya nggak tahu ya gimana diperbaikinya mungkin dibongkar dibangun ulang dan juga kan saya ada barang-barang yang mungkin bisa diselamatkan ya diselamatkan," ujarnya.
"Dan kami sekeluarga kan nggak bisa menempati rumah ini, kami sementara mengungsi di rumah anak. Kami meminta disediakan rumah sementara," harapnya.