Konten video yang memperlihatkan bus sekolah di Wonogiri menjemput siswa-siswa di perkampungan jadi viral di media sosial. Video itu menuai respons positif dari warganet. Begini kisahnya.
Video bus sekolah yang tengah viral itu diunggah oleh akun Instagram @yogiadi23. Dalam akun tersebut, pemiliknya banyak mengunggah konten video bus sekolah milik Dishub Wonogiri yang menjemput siswa siswi ke kampung-kampung.
Salah satu video yang diunggah pada 6 Maret 2024, hingga Kamis (14/3/2024) telah ditonton sebanyak 3,4 juta kali. Video itu juga mendapatkan 309 ribu like, 2.817 komentar dan 4.763 kali dibagikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Satu video lainnya yang diunggah 11 Maret 2024 telah ditonton 2,8 juta kali. Video itu juga mendapatkan 86,1 ribu like, 267 komentar dan 233 kali dibagikan.
Dalam video itu tampak sopir dan para siswa akrab berinteraksi saat di bus. Sopir bus itu juga sering menanyakan para siswa apakah sudah sarapan atau belum.
Pemilik akun instagram @yogiadi23 itu adalah Yogi Adi Karniawan (30) warga Dusun Nambangan, Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Wonogiri. Ia adalah pegawai kontrak di Dishub Wonogiri sejak tahun 2017.
Yogi mengatakan, awalnya ia menjadi kernet bus sekolah milik Dishub tersebut. Kemudian pada 2022 ia mulai menjadi sopir. Setiap pukul 06.10 WIB, ia sudah harus berangkat menjemput anak-anak sekolah.
"Kalau Ramadan berangkat pukul 06.30 WIB. Jadi ada dua sopir dan dua kernet, bergantian tiga hari dalam satu minggu, Senin sampai Sabtu. Kernet bertugas membantu menyeberang dan naik-turun anak," kata Yogi kepada wartawan, Kamis (14/3/2024).
Ia mengatakan, titik penjemputan para siswa itu di Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri Kota, yang tersebar di Lingkungan Seneng, Lingkungan Ngasinan Sendangsari, dan Lingkungan Pucangwolu. Meskipun di Wonogiri Kota, wilayah itu masuk perkampungan.
"Lingkungan Seneng (kawasan Alas Kethu) titik poin penjemputan paling banyak. Akses angkutan umum tidak ada (dari lingkungan itu ke sekolah)," ungkap dia.
Para siswa itu, kata Yogi, diantar ke Taman Kanak-anak (TK), SDN 3 Giriwono, SDN 2 Wonokarto SMP 4 Wonogiri dan lain-lain. Para penumpang bus sekolah itu ada yang masih TK, SD, SMP hingga SMK. Jumlahnya sekitar 20-30 anak.
Ia menjelaskan, waktu penjemputan pulang sekitar pukul 11.30-12.00 WIB. Jarak atau rute bus yang ditempuh selama pulang-pergi sekitar 16 kilometer. Saat penjemputan pulang, lebih diutamakan siswa SD.
Berkat videonya yang viral itu, Yogi beberapa kali mendapat donasi dari warganet. Donasi itu diberikan untuk memberi jajan kepada anak-anak yang naik bus sekolah tersebut.
"Awalnya video saya upload di TikTok, kemudian banyak yang kasih donasi itu. Kemudian saya upload di Instagram malah tambah banyak yang menonton," jelasnya.
Ia mengatakan, biasa pemberi donasi ada yang lewat transfer atau langsung datang ke Dishub. Jika ditransfer, Yogi membelikan aneka jajan dan makanan untuk anak-anak seperti nasi uduk, susu dan lain-lain.
"Rata-rata yang nitip orang Wonogiri. Kemarin banyak yang mau nitip, tapi saya beritahu setelah Ramadan saja. Saya tidak pernah open donasi atau meminta-minta," kata Yogi.
Salah satu penumpang bus sekolah itu adalah Nataya, siswa SD asal Lingkungan Seneng. Sudah 2 tahun dia ikut bus sekolah. Sebelumnya dia diantar-jemput ayahnya.
"Karena sama teman-teman (pilih naik bus sekolah). Enak dan gratis," kata siswi kelas 5 ini. Nataya mengaku tidak ada angkutan umum yang melintas di kampungnya.
Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo, menyambut baik dengan viralnya video yang diunggah pegawainya tersebut.
"Jadi tidak kaku sopir, tapi ada sentuhan hati dalam pelayanan. Sekaligus sosialisasi keselamatan," kata Waluyo.
(dil/aku)