Para atlet dari Kabupaten Pekalongan yang meraih medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada 5-11 Agustus 2023 mengaku hingga kini belum mendapatkan bonus yang telah dijanjikan.
Dalam Porprov tersebut, Kabupaten Pekalongan mendapat 2 medali emas, 14 perak, dan 21 perunggu. Para atlet yang menyabet medali tersebut sampai sekarang belum mendapatkan bonus dari Pemkab Pekalongan.
Para atlet ini mendatangi Kantor PWI Kabupaten Pekalongan untuk mengadukan nasibnya. Kepada awak media, mereka menceritakan perihal bonus yang dulu dijanjikan Bupati Pekalongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya saya saja, tapi semua atlet belum mendapatkan bonus yang dijanjikan. Bonus dijanjikan Bupati Pekalongan saat pelepasan atlet," kata salah satu atlet peraih medali emas dalam cabang olahraga (cabor) Hapkido (bela diri), Rafika Yulianto (22), Rabu (13/3/2024).
Rafika mengatakan, saat dirinya mengikuti Porprov 2018, bonus diberikan dalam waktu dua bulan dan dibagi dalam dua gelombang.
"Tahun 2018 saya dapat perunggu. Saya dapat bonus Rp 20 juta. Bonus diberikan tidak lama, dua bulan setelah itu, walaupun diberikan dua kali (dicicil)," katanya.
Ati Safitri (22), atlet Petanque peraih perunggu juga mengadukan hal yang sama. Menurut Ati, kabar tentang pencairan bonus itu simpang siur dan sampai kini belum terealisasi.
"Porprov kan sudah dilaksanakan di Agustus 2023. Kami dengar-dengar awalnya bonus akan dicairkan di November (2023). Lalu kami dengar lagi kabar itu akan dicairkan di awal tahun 2024. Sampai sekarang belum jelas," ungkapnya.
"Total medali (Kabupaten Pekalongan) ada 37. Itu ada 2 emas, 14 perak, 21 perunggu. Semuanya belum cair sama sekali. Di Jateng, semua kabupaten/kota sudah cair. Yang belum hanya di Kabupaten Pekalongan," sambung Ati.
Atlet lain, Noky Ferdiansyah (22) mengatakan banyak atlet yang telah mengorbankan waktu dan pekerjaan untuk mengikuti pemusatan latihan selama enam bulan.
"Banyak teman-teman yang berkorban, keluar dari pekerjaan, cuti kuliah hanya untuk mengikuti pemusatan pelatihan selama enam bulan," jelasnya.
Harapannya, menurut Noky, atlet masih menantikan bonus yang sebelumnya telah dijanjikan tersebut.
"Atlet sudah berjuang semaksimal mungkin untuk membawa nama Kabupaten Pekalongan. Harapannya hak kami sebagai atlet itu segera diberikan," jelasnya.
Noky menceritakan beratnya saat ikut pelatihan selama enam bulan. Dia harus mengorbankan banyak kegiatan, termasuk kuliahnya.
"Menang ada uang sakunya saat itu, tapi kan dipotong sana-sini, bayar listrik, menginap, makan. Tahu banyak potongan sih tidur di rumah," ucap dia.
"Jadi selama itu (pelatihan) kita hanya dapat uang Rp 600-700 ribu, seharusnya satu juta berapa lupa," imbuh Noky.
Saat dimintai konfirmasi soal belum cairnya bonus atlet, Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait, yaitu Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga.
"Secara prinsip bonus atlet sudah kami siapkan, kami koordinasikan dengan dinas terkait," kata Yulian.
Untuk diketahui, dalam ajang Porprov Jateng yang digelar di Pati pada 5-11 Agustus 2023, Kabupaten Pekalongan mengirimkan 106 atlet dan 35 pelatih.
(dil/rih)