Cerita Nakes RSUD Pati Terjang Banjir: Khawatir Pasien Terhambat

Cerita Nakes RSUD Pati Terjang Banjir: Khawatir Pasien Terhambat

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 13 Mar 2024 13:17 WIB
Banjir di jalan menuju RSUD Kayen, Pati, Rabu (13/3/2024).
Banjir di jalan menuju RSUD Kayen, Pati, Rabu (13/3/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Jalan menuju RSUD Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terendam banjir imbas hujan semalam. Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) tampak menerjang banjir menuju RSUD Kayen.

Pantauan detikJateng di lokasi pukul 11.30 WIB, banjir masih merendam jalan menuju RSUD Kayen. Ketinggian banjir mencapai 30 sentimeter. Genangan banjir hanya sampai depan RSUD Kayen.

Sebagian tenaga kesehatan RSUD pun nekat menerjang banjir. Petugas BPBD Pati lalu menerjunkan perahu karet untuk mengantar nakes atau warga yang hendak ke RSUD Kayen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akses jalan Pati-Purwodadi juga terendam banjir sepanjang sekitar satu kilometer. Arus lalu lintas terpantau lancar meski harus menerjang banjir.

Salah satu tenaga kesehatan RSUD Kayen, Yuni Alfian mengatakan banjir seperti ini biasa terjadi tiap tahun. Terutama di sekitar jalan kompleks Alun-alun Kayen menuju RSUD. Dia menerjang banjir agar pelayanan di RSUD tidak terganggu.

ADVERTISEMENT

"Tadi sempat menunggu setengah jam, sampai di depan gapura jam 11.00 WIB, terus jalan sekitar pukul 11.30 WIB setelah hujan reda. Khawatir pasien yang rujuk atau menunggu rujukan terhambat," kata Yuni kepada detikJateng di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Dia berharap pemerintah turun tangan agar banjir tidak selalu terulang. "Kalau bisa ya ada hutan rakyat, pemerintah harus penghijauan, biar tidak banjir setiap tahun," ucap dia.

Warga asal Sukolilo Pati, Sumati, menerjang banjir demi menjenguk keluarganya yang dirawat di RSUD Kayen. "Mau ke rumah sakit susah, mau jenguk keluarga, sepeda motor diitipkan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan ada tiga penyebab banjir di Kayen Pati. Pertama, karena curah hujan yang lebat sejak semalam di Kayen. Lalu karena alih fungsi Pegunungan Kendeng menjadi tempat galian C, hingga drainase di Kayen yang tidak berfungsi.

"Ada tiga hal yang menyebabkan banjir di Kayen. Pertama pasti curah hujan, jelas durasi yang lama infonya sejak tadi malam di wilayah Sumbersari Slungkep dan Kayen turun hujan cukup deras sampai siang ini," kata Martinus di lokasi.

"Kedua, karena beralih fungsi pegunungan menjadi tanaman semusim di Kayen dan Sukolilo, terkait dengan galian C memperparah pegunungan tidak berfungsi secara maksimal," jelasnya.

"Ketiga karena drainase yang tidak maksimal, itu ada jembatan harusnya ada sungai, itu baru drainase, drainase menjadi bangunan permanen, itu yang menyebabkan banjir," sambung dia.

Pj Bupati Pati: Hampir Tiap Tahun Seperti Ini

Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro bersama sejumlah pejabat meninjau banjir di jalan depan RSUD Kayen.

"Kita cek memang di sini hampir setiap tahun ya seperti ini, kondisi seperti ini bukan yang pertama saja, kemarin juga sempat terjadi," kata Henggar di lokasi, Rabu (13/3/2024).

Henggar mengatakan genangan banjir di depan RSUD Kayen atau sekitar alun-alun itu sering terjadi. Terutama saat hujan deras. Menurutnya hal itu karena kondisi wilayah itu cekungan, sehingga air dari selatan menuju ke depan RSUD Kayen.

Meski demikian kata dia banjir di jalan depan RSUD Kayen tidak bertahan lama. Menurutnya sekitar dua sampai tiga jam langsung surut jika hujan tidak deras.

"Kondisi ini naiknya cepat turunnya juga cepat. Mudah-mudahan ini tidak segera turun hujan, mungkin dua jam lagi di sini sudah surut," kata Henggar.

"Kalau di sini (Kayen) memang agak susah penanganannya, ini daerah cekungan semua air larinya ke sini, di sini tidak ada curah hujan satu dua jam langsung surut lagi," dia melanjutkan.

Dia menambahkan kondisi keseluruhan di Pati terbilang aman dari banjir. Menurut dia, pemerintah telah mengantisipasi agar banjir seperti tahun 2023 tidak terulang.

"Di daerah lain di Pati kondisinya masih aman semua. Karena kemarin sudah kita lakukan juga penanganan di alur Sungai Juwana, di sana juga sudah dilakukan penanganan normalisasi dan juga penanganan tanggul," jelas dia.




(dil/rih)


Hide Ads