Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menyinggung soal perolehan suara PPP dalam Pemilu 2024. Ia menyebut capaian suara PPP sesuai target yakni menembus 4 persen.
Awalnya Sandiaga berbicara soal tantangan suara PPP menurun dan adanya temuan suara PPP yang hilang.
"Ya ini suatu tantangan bagi kita dan per hari ini terus kawal karena ada beberapa temuan suara PPP ini menghilang. Kami telah menyusun dan membentuk tim khusus untuk memastikan suara-suara hilang itu kembali," kata Sandiaga kepada wartawan di sela-sela kunjungan di Jamur Borobudur, Kabupaten Magelang, Sabtu (9/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengatakan PPP telah menyiapkan argumentasi dan bukti-bukti hukumnya seandainya nantinya harus ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sandiaga lalu menyinggung soal capaian perolehan suara PPP di atas 4 persen.
"Kita akan siapkan argumentasi dan bukti-bukti hukumnya sehingga nanti seandainya harus kita ke Mahkamah Konstitusi kita memiliki kesiapan. Tapi dari segi keseluruhan capaian PPP di atas 4 persen ini sudah sesuai target, di atas target karena kita mengalami banyak sekali tantangan," ujarnya.
"Pertama, tantangan dari sumber daya yang terbatas, juga melinierkan pileg dan pilpres ini yang menjadi tantangan kita ke depan. Saya tetap optimistis, ketika kita bisa mengawal ambang batas 4 persen ini akan terlampaui. Kita punya PR (pekerjaan rumah) yang sangat besar karena dari segi kursi kita akan berkurang. Walaupun kursi berkurang, kontribusi harus bertambah. Itu yang telah kami ingin titipkan kepada para kader untuk terus berjuang," imbuhnya.
Sementara saat disinggung apakah akan bergabung ke pemerintahan periode selanjutnya, Sandiaga menyebut nanti pimpinan PPP yang akan merumuskan.
"Keputusan bergabung atau tidaknya tentu nanti prerogatifnya ada di pemerintah terpilih, pemerintah yang terpilih, presiden terpilih tentunya setelah 20 Maret dan beberapa proses tahapan selanjutnya. Yang memiliki prerogatif dan pimpinan PPP yang nanti akan merumuskan," kata Sandiaga.
"Saya sendiri menyampaikan per hari ini, PPP adalah partai pendukung pemerintah, partai pendukung pemerintah yang solid dua periode mendukung Pak Jokowi. Karena harapan masyarakat ini adalah ekonomi yang berkelanjutan, program-program yang berkesinambungan. Maka peran PPP untuk memperkuat ukhuwah, menyehatkan misi sebagai ibadah dan misi istikamah, ini tentunya ditunggu oleh masyarakat," sambungnya.
Untuk saat ini, katanya, jangan berandai-andai dulu. Ia mengajak mengikuti proses. Selain itu juga akan mendengarkan saran dari para kiai dan tokoh PPP.
"Harapannya kita jangan berandai-andai dulu. Kita lalui proses dengan menghormati semua proses. Kita jaga suara PPP dan setelah itu nanti langkahnya akan dirumuskan dengan mendengarkan saran dari para kiai, para ulama dan juga tokoh-tokoh PPP sebagai pimpinan dari PPP," imbuhnya.
Sebelumnya, dilansir detikNews, PPP kembali meraih perolehan suara nasional 4% dalam hasil real count KPU pada Sabtu (2/3) pukul 21.00 WIB. Hasil ini diperoleh dari 541.538 TPS yang masuk atau 65,78% dari keseluruhan TPS yang ada se-Indonesia.
Sebagaimana diketahui, angka 4% merupakan syarat minimal bagi partai politik untuk memiliki kursi di DPR RI. Dengan angka 4% tersebut, PPP menjadi salah satu dari sembilan partai yang telah memiliki suara lebih dari 4% dan akan mempunyai wakil di DPR RI. Adapun sembilan partai tersebut antara lain PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, Nasdem, PKS, Demokrat, PAN dan PPP.
"Kami sejak awal memang yakin PPP memiliki suara minimal 4% dan masuk ke DPR RI. Keyakinan tersebut didasarkan pada C1 hasil yang sudah dikumpulkan PPP dari seluruh TPS di Indonesia," jelas Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Achmad Baidowi dalam keterangan tertulis, Minggu (3/3).
Baidowi menerangkan dalam dua hari terakhir, suara PPP sempat turun ke angka 3,97%. Namun dengan perkembangan jumlah suara masuk yang terus bertambah, suara PPP kembali ke 4%.
Ia meyakini jumlah suara oleh kader PPP akan terus bertambah. Pihaknya pun memastikan partai Kakbah ini bisa melampaui ambang batas parlemen 4%.
"Suara PPP diyakini akan lebih dari 4% suara nasional. Kami meminta seluruh pengurus dan kader PPP seluruh Indonesia untuk mengawal suara partai dan mengantisipasi kemungkinan ada kecurangan yang mengurangi suara PPP," pungkas Baidowi.
(rih/rih)