Fase Bulan Baru atau yang biasa dikenal dengan Super New Moon diprediksi terjadi pada hari Minggu, 10 Maret sebelum 1 Ramadhan 2024. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena tersebut akan berpotensi banjir pesisir (rob) di beberapa wilayah.
Super New Moon terjadi saat fase bulan baru yang jarak bulan berada pada posisi terdekat dari bumi (Perigee). Melansir laman BMKG, saat bulan yang berevolusi mengelilingi bumi membentuk elips dan mencapai titik terdekatnya dengan bumi maka terjadilah Super New Moon.
Perlu diketahui bahwa periode revolusi bulan mengelilingi bumi ada 4 tahapan yaitu fase bulan baru, fase setengah purnama awal, fase purnama, dan fase setengah purnama. Lalu bagaimana cara melihat Super New Moon? Simak penjelasannya berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Super New Moon?
Mengutip dari laman earthsky.org, Super New Moon atau Bulan Baru Super adalah fenomena supermoon yang bertepatan pada fase bulan baru. Fenomena Supermoon atau dalam istilah astronomi disebut perigee terjadi ketika bulan berada di titik terdekat dari bumi. Akibatnya, bulan akan tampak 8% lebih besar dari biasanya.
Fenomena Super New Moon akan terjadi pada 10 Maret 2024 sore. Bulan berada di titik terdekat dari bumi pada pukul 14.04 WIB dengan jarak 356,895 km. Ini menjadi jarak terdekat bulan sepanjang tahun 2024. Sementara itu, fase bulan baru akan dimulai pukul 16.00 WIB pada hari yang sama.
Fenomena Super New Moon ini memang tidak benar-benar terjadi secara tepat bersamaan antara bulan di titik terdekat dan dimulainya fase bulan baru. Namun, peristiwa ini tetap disebut Super New Moon karena kedua fenomena (Supermoon dan New Moon) terjadi pada waktu yang berdekatan. Saat fase bulan baru dimulai, bulan tidak bergeser jauh dari titik terdekatnya dari bumi.
Jadwal Super New Moon 2024
Menurut informasi dari BMKG, pada tahun 2024 diprediksi akan terjadi 3 kali Super New Moon. Terjadinya fase bulan baru ini diprediksi akan jatuh pada tanggal 10 Februari 2024, 10 Maret 2024, dan 09 April 2024.
Terkait dengan Super New Moon di tanggal 10 Maret 2024 mendatang, diprediksi akan dapat dilihat pada pukul 16.00 WIB saat jarak Bumi-Bulan sepanjang 356.900 km. Sementara itu, untuk jarak terdekat Bumi-Bulan terjadi pada 1 jam 55 menit sebelumnya dengan jarak 356.894 km, tepatnya pada pukul 14.05 WIB.
Cara Lihat dan Dampak Super New Moon
Fenomena ini sebenarnya sulit diamati karena kenampakan cahaya bulan yang masih terlalu minim dan posisi bulan yang masih terlalu rendah. Namun, bukan berarti fenomena Super New Moon tidak dapat berdampak pada bumi.
BMKG dalam rilisnya menyebut fenomena Super New Moon berdampak pada ketinggian pasang air laut. Fenomena ini bahkan disebut dapat memicu terjadinya banjir pesisir atau rob. Ada beberapa wilayah perairan yang disebut BMKG berpotensi banjir rob, yaitu:
- Pesisir Sumatera Utara (Belawan pada 9-15 Maret)
- Pesisir Kepulauan Riau (Batam dan Bintan pada 10-13 Maret, serta Karimun pada 9-13 Maret)
- Pesisir Banten (barat Banten pada 10-16 Maret dan selatan Banten pada 11-16 Maret)
- Pesisir Jawa Tengah (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, dan Demak pada 7-8 Maret)
- Pesisir Jawa Timur (Surabaya Pelabuhan pada 8-9 Maret dan Surabaya bagian Barat pada 6-13 Maret)
- Pesisir Kalimantan Barat (pesisir Kalbar pada 7-8 Maret)
- Pesisir Sulawesi Utara (utara hingga timur Kep. Sangihe dan Kep. Talaud pada 7-11 Maret)
- Pesisir Maluku Utara (Loloda, Morotai, dan Maba pada 10-13 Maret)
Potensi banjir rob ini terjadi karena faktor gravitasi bulan yang kian kuat mempengaruhi pasang surut air. Hal tersebut, tidak terlepas dari fenomena dekatnya posisi bulan dari bumi.
Menurut BMKG, fenomena banjir rob dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar Pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. BMKG pun menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak tersebut.
Artikel ini ditulis oleh Roosita Afrilia Hasna Kusuma dan Ridwan Luhur Pambudi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(rih/ahr)