1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah, Ini Jadwalnya

1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah, Ini Jadwalnya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 08 Mar 2024 16:13 WIB
Ilustrasi Ramadhan
Ilustrasi 1 Ramadhan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn
Solo -

Hanya dalam hitungan hari, umat Islam akan segera menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sudah tahu kapan jadwal 1 Ramadhan 2024 versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah?

Tahun ini, kembali terjadi potensi perbedaan penetapan tanggal 1 Ramadhan antara pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Perbedaan jadwal ini terjadi karena penggunaan metode berbeda untuk menentukan bulan baru.

Perlu dipahami bahwa kalender Hijriah ditetapkan berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Oleh karena itu, kalender Hijriah juga disebut sebagai kalender Qomariyah (bulan). Perhitungannya pun berbeda dengan kalender Masehi yang berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 1 Ramadhan 2024 versi Pemerintah

Pemerintah belum mengumumkan jadwal 1 Ramadhan 2024 secara resmi. Pasalnya, ada tahapan sidang isbat yang harus dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan awal bulan suci. Mengutip laman resmi Kementerian Agama, sidang isbat baru akan digelar pada hari Minggu, 10 Maret 2024.

Untuk jadwalnya, sidang isbat tersebut akan dilaksanakan mulai pukul 17.00 WIB. Sedangkan lokasinya akan bertempat di Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

Meski sidang isbat baru akan digelar lusa, kita sudah melihat prakiraan tanggal 1 Ramadhan 1445 H melalui Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI. Di dalam kalender tersebut, 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

Tanggal 1 Ramadhan 2024 versi NU

Sama dengan pemerintah, NU pun belum secara resmi mengumumkan jadwal 1 Ramadhan 1445 H. NU baru akan melaksanakan pengamatan hilal pada tanggal 29 Syaban 1445 H atau 10 Maret 2024 mendatang.

Namun Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa, menyampaikan bahwa hilal masih belum terlihat pada Minggu sore.

"Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret," kata Kiai Sirril, dikutip dari NU Online, Jumat (8/3/2024).

Lembaga Falakiyah PBNU menjelaskan bahwa penerapan hilal 29 Syaban 1445 H akan terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M. Berdasarkan perhitungan falak LF PBNU, tinggi hilal mencapai 0 derajat 11 menit 25 detik.

Informasi tersebut disampaikan seiring dengan ijtima atau konjungsi yang terjadi pada Ahad Legi, 10 Maret 2024 M, pukul 16:00:50 WIB di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, dengan koordinat 6ΒΊ 11' 25" LS 106ΒΊ 50' 50" BT.

Sementara itu, posisi matahari terbenam berada pada 3 derajat 55 menit 36 detik selatan titik barat, dan letak hilal berada pada 5 derajat 7 menit 23 detik selatan titik barat. Hilal terletak pada 1 derajat 11 menit 27 detik selatan matahari dengan miring ke arah selatan dan elongasi sebesar 2 derajat 30 menit 25 detik.

Berdasarkan perhitungan tersebut, Kiai Sirril pun menjelaskan bahwa 1 Ramadhan 2024 akan jatuh 12 Maret 2024, sama dengan perkiraan pemerintah.

Tanggal 1 Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah

Lain halnya dengan pemerintah dan NU, Muhammadiyah justru telah menetapkan awal bulan Ramadhan 1445 H lebih awal. Melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 2024 jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Penetapan tersebut dilakukan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal berikut ini:

  1. Pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadhan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB.
  2. Tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Jogja (-07Β° 48' LS dan Ξ» = 110Β° 21' BT) = +00Β° 56' 28" (hilal sudah wujud).
  3. Pada saat matahari terbenam, Ahad, 10 Maret 2024 M, di wilayah Indonesia bulan berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
  4. Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.

Puasa Ramadhan 2024 Berapa Hari Lagi?

Jika kita mengacu pada tanggal 1 Ramadhan versi Muhammadiyah, maka bulan Ramadhan 2024 akan datang dalam 3 hari, per Jumat (8/3/2024).

Sementara itu, kalau kita mengacu pada perkiraan tanggal 1 Ramadhan versi pemerintah dan NU, maka bulan Ramadhan akan datang dalam 4 hari lagi.

Menyikapi adanya potensi perbedaan penetapan awal Ramadhan 2024 di kalangan umat Islam di Indonesia, Menteri Agama mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M.

SE ini mengimbau umat Islam untuk tetap menjaga toleransi dan ukhuwah Islamiyah dalam menghadapi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H atau 2024 M. Kakanwil Kemenag Sulbar, Syafrudin Baderung, menekankan pentingnya merawat sikap saling menghormati dalam perbedaan pelaksanaan ibadah, khususnya selama bulan suci Ramadhan.

Berikut ini beberapa poin penting dari SE Menag No 1 Tahun 2024:

  1. Umat Islam diimbau untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi menghadapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H/2024 M.
  2. Pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri hendaknya sesuai syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
  3. Umat Islam dianjurkan untuk memperkuat syiar Ramadhan dengan mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola.
  4. Kegiatan di masjid, mushola, dan tempat lainnya diharapkan dapat meningkatkan syiar Ramadhan, menyampaikan pesan takwa, serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
  5. Pelaksanaan takbiran Idul Fitri dan takbir keliling harus mengikuti ketentuan pemerintah setempat, menjaga ketertiban, nilai toleransi, dan ukhuwah Islamiyah.
  6. Sholat Idul Fitri dapat dilakukan di masjid, mushola, dan lapangan.
  7. Materi ceramah Ramadhan dan khutbah Idul Fitri sebaiknya menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, nilai toleransi, persatuan, dan kesatuan bangsa sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
  8. Umat Islam diimbau untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.

Demikian penjelasan lengkap mengenai jadwal 1 Ramadhan 2024 versi pemerintah, NU, dan Muhammadiyah. Semoga bermanfaat!

(cln/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads